
Turnamen Kemenpora International Football Championship (KIFC) dibuka pada Rabu (27/11) sore di Lapangan Progresif, Bandung. Event mancanegara ini melibatkan 12 tim dan empat diantaranya berasal dari luar negeri. Malaysia datang dengan mengirim dua tim, lalu Thailand dan Filipina masing-masing satu tim.
Sedangkan untuk delapan tim lainnya berasal dari dalam negeri dan merupakan juara pada beberapa festival sepakbola usia dini. Ary Mulyadi selaku Asdep Pengelolaan Olahraga dan Pendidikan pada Deputi Bidang Pembudayaan Olaharaga Kemenpora pun sangat berharap turnamen U-16 ini bisa rutin digelar.
“KIFC ini ajang yang sangat menarik dan bergengsi terutama di U-16 karena ada juara Kemenpora, Topskor, Kompas, Dream Come True, SBAI dan tuan rumah Persib, mudah-mudahan ajang ini jadi agenda tetap kami,” ujar Ary ketika ditemui oleh awak media.
Gelaran internasional yang digagas oleh Kemenpora kerap dapat atensi yang baik dari kontestan. Terbukti banyak tim dari luar negeri menunjukan minat untuk ikut ambil bagian. Namun khusus untuk KIFC tahun ini hanya tim Asean yang bergabung. Pasalnya waktu persiapan yang dimiliki tidak banyak.
“Sebelumnya kami menggelar U-15 di Bali responnya dari dalam maupun luar banyak yang mau ikut. Tapi karena kuota dan waktu persiapan yang hanya 1 bulan, baru Asia Tenggara karena bebas visa, padahal kemarin Cina udah siap juga Spanyol sudah oke,” jelasnya.
Untuk itu Ary ingin festival sepakbola ini rutin digelar dan dibuat perencanaan yang lebih matang. Supaya partisipan juga bisa lebih banyak serta cakupan negara yang ikut lebih luas. Operator turnamen pun artinya dituntut untuk membuat gelaran yang lebih menarik lagi.
Pihak Kemenpora juga ingin bersinergi dengan pemerintah untuk membuat event yang lebih bagus. Karena ada potensi dari ajang ini mendongkrak pemasukan daerah lewat sport tourism. Apalagi selain tempat wisata, Bandung punya Persib yang merupakan tim dengan sejarah panjang yang bisa dimanfaatkan.
“Tahun depan akan kita coba undang tetapi formatnya yang juga kami diskusikan dengan operator akan dikemas supaya jadi lebih menarik lagi. Kalau ini ditangkap itu akan bagus karena bisa disasar sport tourism-nya juga,” lanjut pria berkacamata ini.
KIFC ini bisa menjadi aajang mengkombinasikan olahraga dengan promosi pariwisata terutama bagi wisatawan asing. Terbukti di hari pertama kedatangan tim asal Filipina, mereka sudah ingin mencoba menjajaki tempat wisata di Bandung. Maka dari itu Ary menilai turnamen ini layak jadi agenda tetap untuk digelar.
“Makanya saya sampaikan kepada teman-teman LO kenalkan daerah wisata kita. Bali sudah masa Bandung gak bisa sih, harus bisa kembangkan sport tourism-nya juga, Filipina saja waktu datang sudah minta jalan-jalan mereka,” tukasnya.
Komentar Bobotoh