Keuntungan Persib dari Seorang Nazari
Monday, 01 June 2020 | 17:09
Pencoretan tiga asing Persib di pertengahan musim 2019, yaitu Rene Mihelic, Artur Gevorkyan, dan Bojan Malisic, diyakini merupakan terobosan berani sang juru strategi Robert Alberts.
Jeli, tanpa seleksi Robert daratkan pemain pengganti dimana beberapa namanya terdengar asing di telinga sepakbola Bandung. Omid Nazari salah satunya, dikenalkan sebagai pemain berpaspor ganda Filipina dan Iran (adalah negara dimana orangtuanya berasal).

Filipina jadi negara yang dikenal sepakbolanya sering mengimpor pemain luar atau memiliki keturunan darah untuk dinaturalisasi. Seperti contohnya Younghusband bersaudara, atau Manuel Ott. Pra sangka itu sempat menghinggapi beberapa awak media kepada Nazari. Namun rupanya secara historis kiprah pemain yang memilih nomor punggung 91 di Persib itu tak pernah menghuni Timnas Filipina.
Malahan ia pernah bermain di Timnas Iran berlaga dalam Kualifikasi Piala Dunia 2012, juga beberapa laga persahabatan international. Filipina adalah negeri sang ibu, maka itu nama Omid disematkan nama marga Lazarte. Filipina jadi negara yang sering didiami Nazari bersama adiknya Amin Nazari saat ini. Sebelumnya ia singgah besar dan berkembang di Swedia.
Di lingkup sepakbola Asia Tenggara –sebelum ke Persib– ia pernah berlabuh di Global Cebu, Ceres Negros, dan Melaka United. Dengan pengalamannya bermain di level tim nasional, bermain di Eropa, dan tahu sepakbola Asia Tenggara (di Piala AFC) adalah keuntungan untuk Persib bisa memiliki pemain level Asia dengan pengalaman Eropa.
Atribut
Perawakannya mumpuni buatnya ahli soal perebutan bola, menjegal lawan, menghentikan sejak dini serangan lawan. Ia pula ahli dalam melindungi bola untuk kemudian mengalirkan serangan selanjutnya. Belum lagi kekuatan tendangan melambung menukiknya, bak tendangan elang di film Tsubasa Ozora.
Sepakat atau tidak, Omid Nazari jadi satu pemain yang memberi dampak perubahan secara sistem permainan. Perannya selama 90 menit pertandingan hampir tidak terlihat tapi tak tergantikan. Dirinya memberikan keseimbangan tim saat menyerang dan bertahan.
Pergerakan tanpa bolanya hampir mampu menutup ruang pergerakan atau aliran bola yang hendak dilakukan lawan. Visi yang teruji, duel dominan dimenangi, debutnya di Persib melawan PS Sleman membuahkan kemenangan (30/8/2019) di Si Jalak Harupat.
Kekuatan kunci Persib saat itu disebut terletak pada Nazari. Maka barang siapa yang ingin menahan Maung Bandung maka harus mematikan gelandang penyeimbang dalam seorang Omid Nazari. 17 pertandingan dilalui ia selalu turun sebagai starter.

Musim Baru
Musim baru (2020) dimulai, Robert Alberts memilih untuk mempertahankan pemain Asia asal Filipina tersebut. Skuad baru Robert Albert dengan materi pemain baru buat Omid Nazari bukan lagi menjadi titik kekuatan atau titik kelemahan Persib.
Materi gelandang di skuad Persib 2020 lebih variatif dan masih banyak yang belum diledakkan. Duet Nazari bersama Kim Jeffrey Kurniawan adalah satu permulaan dari berbagai opsi plan strategi Robert.
Pelatih asal Belanda itu belum mengeluarkan senjata lain yang dimiliki jika Nazari berduet bersama Dedi Kusnandar, Abdul Aziz, Gian Zola, atau Beckham Putra menyokong duet maut Wander Luiz – Geoffrey Castillion. Harapannya musim ini dapat memberikan gelar ketiga untuk Persib di level kompetisi tertinggi domestik.

Pencoretan tiga asing Persib di pertengahan musim 2019, yaitu Rene Mihelic, Artur Gevorkyan, dan Bojan Malisic, diyakini merupakan terobosan berani sang juru strategi Robert Alberts.
Jeli, tanpa seleksi Robert daratkan pemain pengganti dimana beberapa namanya terdengar asing di telinga sepakbola Bandung. Omid Nazari salah satunya, dikenalkan sebagai pemain berpaspor ganda Filipina dan Iran (adalah negara dimana orangtuanya berasal).
Filipina jadi negara yang dikenal sepakbolanya sering mengimpor pemain luar atau memiliki keturunan darah untuk dinaturalisasi. Seperti contohnya Younghusband bersaudara, atau Manuel Ott. Pra sangka itu sempat menghinggapi beberapa awak media kepada Nazari. Namun rupanya secara historis kiprah pemain yang memilih nomor punggung 91 di Persib itu tak pernah menghuni Timnas Filipina.
Malahan ia pernah bermain di Timnas Iran berlaga dalam Kualifikasi Piala Dunia 2012, juga beberapa laga persahabatan international. Filipina adalah negeri sang ibu, maka itu nama Omid disematkan nama marga Lazarte. Filipina jadi negara yang sering didiami Nazari bersama adiknya Amin Nazari saat ini. Sebelumnya ia singgah besar dan berkembang di Swedia.
Di lingkup sepakbola Asia Tenggara –sebelum ke Persib– ia pernah berlabuh di Global Cebu, Ceres Negros, dan Melaka United. Dengan pengalamannya bermain di level tim nasional, bermain di Eropa, dan tahu sepakbola Asia Tenggara (di Piala AFC) adalah keuntungan untuk Persib bisa memiliki pemain level Asia dengan pengalaman Eropa.
Atribut
Perawakannya mumpuni buatnya ahli soal perebutan bola, menjegal lawan, menghentikan sejak dini serangan lawan. Ia pula ahli dalam melindungi bola untuk kemudian mengalirkan serangan selanjutnya. Belum lagi kekuatan tendangan melambung menukiknya, bak tendangan elang di film Tsubasa Ozora.
Sepakat atau tidak, Omid Nazari jadi satu pemain yang memberi dampak perubahan secara sistem permainan. Perannya selama 90 menit pertandingan hampir tidak terlihat tapi tak tergantikan. Dirinya memberikan keseimbangan tim saat menyerang dan bertahan.
Pergerakan tanpa bolanya hampir mampu menutup ruang pergerakan atau aliran bola yang hendak dilakukan lawan. Visi yang teruji, duel dominan dimenangi, debutnya di Persib melawan PS Sleman membuahkan kemenangan (30/8/2019) di Si Jalak Harupat.
Kekuatan kunci Persib saat itu disebut terletak pada Nazari. Maka barang siapa yang ingin menahan Maung Bandung maka harus mematikan gelandang penyeimbang dalam seorang Omid Nazari. 17 pertandingan dilalui ia selalu turun sebagai starter.
Musim Baru
Musim baru (2020) dimulai, Robert Alberts memilih untuk mempertahankan pemain Asia asal Filipina tersebut. Skuad baru Robert Albert dengan materi pemain baru buat Omid Nazari bukan lagi menjadi titik kekuatan atau titik kelemahan Persib.
Materi gelandang di skuad Persib 2020 lebih variatif dan masih banyak yang belum diledakkan. Duet Nazari bersama Kim Jeffrey Kurniawan adalah satu permulaan dari berbagai opsi plan strategi Robert.
Pelatih asal Belanda itu belum mengeluarkan senjata lain yang dimiliki jika Nazari berduet bersama Dedi Kusnandar, Abdul Aziz, Gian Zola, atau Beckham Putra menyokong duet maut Wander Luiz – Geoffrey Castillion. Harapannya musim ini dapat memberikan gelar ketiga untuk Persib di level kompetisi tertinggi domestik.
