Ketua Viking Jabarkan Pentingnya Partai Tandang Untuk Bobotoh
Thursday, 12 September 2013 | 16:40Pertandingan panas Persija Jakarta kotra Persib Bandung berujung hukuman bagi kedua belah pihak. Bobotoh dihukum tidak boleh mendukung Persib secara langsung di pertandingan tandang selama satu tahun. Klub Persib dan Panpel Persija, masing-masing kena denda 50 juta rupiah.
Ketua Viking Persib Club Herru Joko menilai keputusan yang dikeluarkan Komisi Disiplin PSSI itu tidak tepat. Herru yang mengikuti pertandingan ini, bahkan 2 hari sebelum laga sudah berada di Sleman untuk melakukan koordinasi, menyatakan putusan Komdis tidak adil.
“Nya emang teu adil. Komdisna teu ngeunaheun. Ai ka urang gancang putusanna kaluar, ai ka batur lila,” ucap Herru saat dijumpai Simamaung di Viking Persib Fanshop, Jalan Riau, Bandung, semalam.
Herru merunut insiden yang berkaitan dengan pertandingan kedua tim ini. Atas aksi pelemparan batu dan bom molotov ke bus Persib di Jakarta, Komdis hanya menghukum panpel Persija dengan 5 pertandingan percobaan. Belum lagi kasus tewasnya Rangga Cipta Nugraha di Stadion Gelora Bung Karno, 29 Mei tahun lalu, hingga saat ini belum jelas putusannya.
Herru menegaskan kehadiran bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya di laga tandang adalah penting. Herru bukan semata memikirkan bobotoh di Bandung yang tidak bisa berangkat ke kota tempat Persib bertanding. Lebih dari itu, partai tandang adalah kesempatan para perantau untuk menyaksikan pertandingan Persib di tempat tinggal mereka saat itu.
“Lamun teu meunang tandang mah, padahal Persib teh penting. Mun Persib main di Irian misalna atau kota lainna, warga Sunda di ditu teh ngumpul. Jadi manfaatna gede. Ayeuna kacegat ku keputusan eta,” bebernya.

Pertandingan panas Persija Jakarta kotra Persib Bandung berujung hukuman bagi kedua belah pihak. Bobotoh dihukum tidak boleh mendukung Persib secara langsung di pertandingan tandang selama satu tahun. Klub Persib dan Panpel Persija, masing-masing kena denda 50 juta rupiah.
Ketua Viking Persib Club Herru Joko menilai keputusan yang dikeluarkan Komisi Disiplin PSSI itu tidak tepat. Herru yang mengikuti pertandingan ini, bahkan 2 hari sebelum laga sudah berada di Sleman untuk melakukan koordinasi, menyatakan putusan Komdis tidak adil.
“Nya emang teu adil. Komdisna teu ngeunaheun. Ai ka urang gancang putusanna kaluar, ai ka batur lila,” ucap Herru saat dijumpai Simamaung di Viking Persib Fanshop, Jalan Riau, Bandung, semalam.
Herru merunut insiden yang berkaitan dengan pertandingan kedua tim ini. Atas aksi pelemparan batu dan bom molotov ke bus Persib di Jakarta, Komdis hanya menghukum panpel Persija dengan 5 pertandingan percobaan. Belum lagi kasus tewasnya Rangga Cipta Nugraha di Stadion Gelora Bung Karno, 29 Mei tahun lalu, hingga saat ini belum jelas putusannya.
Herru menegaskan kehadiran bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya di laga tandang adalah penting. Herru bukan semata memikirkan bobotoh di Bandung yang tidak bisa berangkat ke kota tempat Persib bertanding. Lebih dari itu, partai tandang adalah kesempatan para perantau untuk menyaksikan pertandingan Persib di tempat tinggal mereka saat itu.
“Lamun teu meunang tandang mah, padahal Persib teh penting. Mun Persib main di Irian misalna atau kota lainna, warga Sunda di ditu teh ngumpul. Jadi manfaatna gede. Ayeuna kacegat ku keputusan eta,” bebernya.

Tidak adil bagi persib…sebagai bobotoh ikut prihatin dan merasa dirugikan…brovo persib
mempertakut diri si tinja panjaitan mah… pajar teh bobotoh yang memulai karena membakar spanduk si jek padahal eta tribun teu di tempatan si jek… duanana aya pelanggaran (nonton tanpa atribut) walau si jek domoinan pisan make atribut nunandakeun si jek euweuh maksud hade melaksanakan kesepakatan wajar di duruk oge eta spanduk… terus yang nyerang bobotoh ditribun vip saha nu ngamimitian… giliran bobotoh murudul di tribun selatan “kocar kacir”… nu baleglah komdis… labil siamah tinja panjaitan…