Ketua PSSI Mundur, Made Harap Perbaikan Sepakbola Nasional
Monday, 21 January 2019 | 19:39
Kabar mengejutkan hadir dari Kongres Tahunan PSSI di Bali saat Edy Rahmayadi memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Dirinya menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Joko Driyono selaku plt (Pelaksana Tugas). I Made Wirawan pun menyuarakan harapan soal masa depan induk organisasi tertinggi sepakbola nasional itu.
“Ya kita sebagai pemain bola pastinya punya harapan lah dengan adanya pergantian ini bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya ya,” kata penjaga gawang senior Persib itu saat diwawancara di SPOrT Jabar Arcamanik, Senin (21/1).
Kinerja PSSI sendiri sedang disorot akhir-akhir ini dari kasus match fixing yang merebak. Made mengatakan, perbaikan di tubuh PSSI bukan hanya dilakukan bagi masalah yang terlihat di media saja. Tapi sistem kompetisi juga harus dibenahi karena menjadi hal yang penting bagi pertumbuhan sepakbola di Indonesia.
“Terutama penataan dari segi sistem kompetisi dan segalanya ya semoga bisa lebih baik lagi dan sepakbola Indonesia bisa lebih berprestasi lagi,” kata pemain berusia 37 tahun tersebut.
Dalam Kongres itu juga diputuskan kick off Liga 1 2019 digelar pada 1 Mei atau 8 Mei. Artinya, ada waktu luang selama 4 bulan bagi pemain menunggu dimulainya kompetisi. “Ya gimana ya, kita mah ngikut aja semua dari program pelatih. Kita sebagai pemain tidak bisa berbuat apa-apa,” tukasnya.

Kabar mengejutkan hadir dari Kongres Tahunan PSSI di Bali saat Edy Rahmayadi memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Dirinya menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Joko Driyono selaku plt (Pelaksana Tugas). I Made Wirawan pun menyuarakan harapan soal masa depan induk organisasi tertinggi sepakbola nasional itu.
“Ya kita sebagai pemain bola pastinya punya harapan lah dengan adanya pergantian ini bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya ya,” kata penjaga gawang senior Persib itu saat diwawancara di SPOrT Jabar Arcamanik, Senin (21/1).
Kinerja PSSI sendiri sedang disorot akhir-akhir ini dari kasus match fixing yang merebak. Made mengatakan, perbaikan di tubuh PSSI bukan hanya dilakukan bagi masalah yang terlihat di media saja. Tapi sistem kompetisi juga harus dibenahi karena menjadi hal yang penting bagi pertumbuhan sepakbola di Indonesia.
“Terutama penataan dari segi sistem kompetisi dan segalanya ya semoga bisa lebih baik lagi dan sepakbola Indonesia bisa lebih berprestasi lagi,” kata pemain berusia 37 tahun tersebut.
Dalam Kongres itu juga diputuskan kick off Liga 1 2019 digelar pada 1 Mei atau 8 Mei. Artinya, ada waktu luang selama 4 bulan bagi pemain menunggu dimulainya kompetisi. “Ya gimana ya, kita mah ngikut aja semua dari program pelatih. Kita sebagai pemain tidak bisa berbuat apa-apa,” tukasnya.

Nu jelas sanksi k prsib kdu di hapus gs beak msa na gs ckup di jegal jd juara liga kmari oge!
Usut permainan kotor liga 1
Pasti di hapus sanksi na da geus karuan teu juara..ke mun peringkat hiji di klasemen nya gampang kantun di sanksi deui..kitu rupina😀
Rombak total pngurus pssi jokdri+g.randa+ponaryo teu netral si eta mh !
Mundurnya ketua edy R, nandakeun aya yang tidak benar di dalam peessi. Brarti kamari aya penjegalan nepi ka persib teu juara teh bener nya lur ??…
Pasti sieuneun d bui…..haha