Ketika Bobotoh Bicara, Mereka Menutup Telinga
Monday, 30 May 2016 | 19:27
Saya lahir di Bandung 20 tahun silam dimana dilahirkan di tengah riuk dan sorak para BOBOTOH, oke saya disini hanya ingin menceritakan rasa kekecewaan saya atas management terutama kepada Dejan Antonic yg mengarsiteki PERSIB. Mungkin saya terlalu dini utk mengkritik lagi pula saya bisa disebut BOBOTOH anyaran yg dimana kurang lebih baru 10tahun menjadi bobotoh namun apa kalian tega? Rek cicing wae? melihat tim kebanggaan kalian yg dulu tidak mengenal eleh tidak mengenal sieun berubah drastis dari segi permainan seolah-olah rasa sieun terus ngadeukeutan walaupun PERSIB sedang ungggul 2-0, dulu ketika PERSIB bermain Tim sehebat manapun kocar kacir dimana Std. Si Jalak Harupat dan Siliwangi yg dikenal angker oleh tim tamu.
Namun Di era kepemimpinan Dejan Antonic yg menggantikan Coah Djajang Nurjaman ke angkeran Std. Sijalak Harupat dan kebesaran Nama PERSIB pun seolah-olah hanya angin berlalu, bagaimana tidak dari 5 pertandingan yg dilakoni PERSIB hanya FINISH DI POSISI KE 8, entah ada apa di kubu PERSIB padahal secara keseluruhan diarsiteki pelatih berlisesni UEFA Pro punggawa Maung Bandung pun bukan terlahir dari kelas amatiran atupun pemain ecek-ecek padahal mereka pemain yg terkenal mungkin juga termahal dari mulai pemain Topscore sampai pemain Terbaikpun ada di PERSIB.
Sontak permainan PERSIB yg seperti ini menjadi polemik baru bagi BOBOTOH keherananpun terus bermunculan dimana Seorang Coach Lisensi UEFA Pro hanya mengandalkan keberuntungan ketika Menang dan Seri di kandang lawan, serta ia selalu menargetkan mencuri 1 point dikandang lawan padahal eleh meunang asalkan maen cantik BOBOTOH pasti narima. Ini lah yg saya sesalkan Jika anda tidak bisa mengarsiteki PERSIB lebihbaik Mundur saja karena tidak ada pelatih yg setiap pertandingan menargetkan seperti itu walaupun itu seorang pelatih ecek-ecek namun ia pasti menargetkan point penuh, Saya bicara seperti ini bukan saya ingin Instan PERSIB kembali Juara saya cukup sabar menanti 19th PERSIB JUARA walaupun tak kunjung JUARA permainan PERSIB selalu menjanjikan dan menjadikan hiburan menarik bagi BOBOTOH bukan seperti sekarang ini yg hanya mengutamakan statistik dan keberuntungan namun secara permainan PIKABOSENEUN jeung Monoton.
Berbagai aspirasi dari BOBOTOH pun bermunculan di salah satu media social mulai dari peranan si Golden Boys (Kim J.Kurniawan) yg permainannya tak kunjung memberikan yang terbaik namun terus dipertahankan utk main 90 menit sontak itulah awal mula kekecewaan BOBOTOH terhadap Dejan Antonic. Namun kekecewaan BOBOTOH seolah-olah semua element di PERSIB termasuk Dejan Antonic menutup Mata dan Telinga tidak pernah mendengarkan aspirasi BOBOTOH terhadap tim kebanggannya padahal kunci kesuksesan itu adalah saling berbagi aspirasi.
Ya sudahlah mungkin kami hanya bisa berharap dan berharap PERSIB tidak seperti dulu lagi yg pernah berliku-liku di ambang kejayaannya dan semoga BOBOTOH tidak HOREAM utk menonton ke stadion terutama yang berada diluar kota yg rela jauh-jauh demi PERSIB walapun keadaan PERSIB seperti ini jauh dari Harapan Untuk JUARA DEUI. Mungkin slogan KAGOK EDAN JUARA SAKALIAN sepertinya hanya bisa disimpan sesaat apabila permainan seperti ini masih diterapkan. Dan yang terjelas hargailah aspirasi BOBOTOH sebab PERSIB Besar oleh BOBOTOH dan BOBOTOH ada karena PERSIB oleh karena itu PERSIB dan BOBOTOH sudah saling berkaitan maka tidak ada salahnya jika kita saling berbagi ilmu dan aspirasi walaupun kita BOBOTOH bukan seorang pelatih ataupun pesepakbola ahli namun kami mengerti akan apa yg harus dilakukan apabila tim Kami menjadi bahan Bully tim tamu. HIDUP PERSIB
BAGIMU PERSIB JIWA RAGA KAMI
Penulis : Ilham Cahaya Saputra (Bobotoh Honorer ti Majalaya)
Twitter : @Ilhamilham76

Saya lahir di Bandung 20 tahun silam dimana dilahirkan di tengah riuk dan sorak para BOBOTOH, oke saya disini hanya ingin menceritakan rasa kekecewaan saya atas management terutama kepada Dejan Antonic yg mengarsiteki PERSIB. Mungkin saya terlalu dini utk mengkritik lagi pula saya bisa disebut BOBOTOH anyaran yg dimana kurang lebih baru 10tahun menjadi bobotoh namun apa kalian tega? Rek cicing wae? melihat tim kebanggaan kalian yg dulu tidak mengenal eleh tidak mengenal sieun berubah drastis dari segi permainan seolah-olah rasa sieun terus ngadeukeutan walaupun PERSIB sedang ungggul 2-0, dulu ketika PERSIB bermain Tim sehebat manapun kocar kacir dimana Std. Si Jalak Harupat dan Siliwangi yg dikenal angker oleh tim tamu.
Namun Di era kepemimpinan Dejan Antonic yg menggantikan Coah Djajang Nurjaman ke angkeran Std. Sijalak Harupat dan kebesaran Nama PERSIB pun seolah-olah hanya angin berlalu, bagaimana tidak dari 5 pertandingan yg dilakoni PERSIB hanya FINISH DI POSISI KE 8, entah ada apa di kubu PERSIB padahal secara keseluruhan diarsiteki pelatih berlisesni UEFA Pro punggawa Maung Bandung pun bukan terlahir dari kelas amatiran atupun pemain ecek-ecek padahal mereka pemain yg terkenal mungkin juga termahal dari mulai pemain Topscore sampai pemain Terbaikpun ada di PERSIB.
Sontak permainan PERSIB yg seperti ini menjadi polemik baru bagi BOBOTOH keherananpun terus bermunculan dimana Seorang Coach Lisensi UEFA Pro hanya mengandalkan keberuntungan ketika Menang dan Seri di kandang lawan, serta ia selalu menargetkan mencuri 1 point dikandang lawan padahal eleh meunang asalkan maen cantik BOBOTOH pasti narima. Ini lah yg saya sesalkan Jika anda tidak bisa mengarsiteki PERSIB lebihbaik Mundur saja karena tidak ada pelatih yg setiap pertandingan menargetkan seperti itu walaupun itu seorang pelatih ecek-ecek namun ia pasti menargetkan point penuh, Saya bicara seperti ini bukan saya ingin Instan PERSIB kembali Juara saya cukup sabar menanti 19th PERSIB JUARA walaupun tak kunjung JUARA permainan PERSIB selalu menjanjikan dan menjadikan hiburan menarik bagi BOBOTOH bukan seperti sekarang ini yg hanya mengutamakan statistik dan keberuntungan namun secara permainan PIKABOSENEUN jeung Monoton.
Berbagai aspirasi dari BOBOTOH pun bermunculan di salah satu media social mulai dari peranan si Golden Boys (Kim J.Kurniawan) yg permainannya tak kunjung memberikan yang terbaik namun terus dipertahankan utk main 90 menit sontak itulah awal mula kekecewaan BOBOTOH terhadap Dejan Antonic. Namun kekecewaan BOBOTOH seolah-olah semua element di PERSIB termasuk Dejan Antonic menutup Mata dan Telinga tidak pernah mendengarkan aspirasi BOBOTOH terhadap tim kebanggannya padahal kunci kesuksesan itu adalah saling berbagi aspirasi.
Ya sudahlah mungkin kami hanya bisa berharap dan berharap PERSIB tidak seperti dulu lagi yg pernah berliku-liku di ambang kejayaannya dan semoga BOBOTOH tidak HOREAM utk menonton ke stadion terutama yang berada diluar kota yg rela jauh-jauh demi PERSIB walapun keadaan PERSIB seperti ini jauh dari Harapan Untuk JUARA DEUI. Mungkin slogan KAGOK EDAN JUARA SAKALIAN sepertinya hanya bisa disimpan sesaat apabila permainan seperti ini masih diterapkan. Dan yang terjelas hargailah aspirasi BOBOTOH sebab PERSIB Besar oleh BOBOTOH dan BOBOTOH ada karena PERSIB oleh karena itu PERSIB dan BOBOTOH sudah saling berkaitan maka tidak ada salahnya jika kita saling berbagi ilmu dan aspirasi walaupun kita BOBOTOH bukan seorang pelatih ataupun pesepakbola ahli namun kami mengerti akan apa yg harus dilakukan apabila tim Kami menjadi bahan Bully tim tamu. HIDUP PERSIB
BAGIMU PERSIB JIWA RAGA KAMI
Penulis : Ilham Cahaya Saputra (Bobotoh Honorer ti Majalaya)
Twitter : @Ilhamilham76

SURUPAN AING GERA SATEH..
tuluy we tuluy, memperdebatkan siapa yg salah dibalik menurunnya kualitas persib saat ini,
gua sendiri gk tau siapa yg salah dan benar !
apakah bobotoh yg terlalu membebani tim dgn memberikan tekanan demi tekanan krna menginginkan persib terus menang, atau pelatihnya yg tak mau mendengar masukan dari bobotoh itu sndiri ?
gua rasa keduanya salah
bobotoh seharusnya bisa terima dan trus mndukung apa pun hasil yg di raih oleh tim !
jgn mgkritik mereka dgn kata2 kasar, apalagi smpai mngancamnya yg justru malah bkal mruntuhkn smngat juang mreka, mngkritik boleh2 sja, asal gk kelewat batas,
pelatih jga jgn serba salah,
ada yg mgkritik pedas marah2
ada yg kasih masukan teu di denge,
kudu kumaha atuh
Ngalatih jiga kitu mah teu kudu pelatih luar negri..ku mang udin we tatangga aing nu sok ngangon meri..
Jangar aing mah, ieu website teh asa loba mantan pendukung PBR jeung kerabat Dejan nu karomen didieu.
Ku naon euy, geus teu boga tim nya?
matakna atuh denge tah ku jejewir lamun aya nu mere saran jeung masukan teh, lain mawa karep sorangan
hadeuhh,,,,, dejan,,,,, dejan,,,,,,
Satuju ka Ilham..hanas gunta-ganti antene (geus aya opat antene) supaya siaran live Persib katarima..eh mainnya tidak greget..bukan hibiran lagi.
Asa ku aneh si KIM main gugurudugan ge bet di pertahankeun main 90 menit,, jeung sok salah ganti pamain si mang Ozan mah, haduh kumaha atuh wa kieu wae geuning wa. cik cobi 1x mah si KIM cadangken cobaan ma Taufik jadi starter. duetken oge mang coso jeung mang SVD. mugi2 aya perobihan, #savePERSIB
bener pisan s kim tebisa ganti peran na s mang konate,, da ganteng hungkul mh tecukup atu kim