Jajang Nurjaman, sang legenda yang akan selalu dikenal dan dikenang seluruh masyarakat Jawa Barat. Kepemimpinannya menahkodai armada Persib Bandung membawa kembali kejayaan yang mati 19 tahun lamanya–juara ligina 2014 setelah seret gelar sejak 1994. Satu ambisi yang belum tercapainya di Persib, yakni kembali merajai sepak bola Indonesia dengan para pemain asli tanah Pasundan.
Semusim terahir tepatnya musim 2015 yang penuh dengan drama konflik sepak bola. Tak jarang pemain-pemain asli binaan Persib mampu kembali merumput di kota kembang. walau ada pula yang memutuskan tak tinggal. Sebut saja Dias Angga Putra, Dedi Kusnandar, atau Ferdinand Sinaga.
Pelatih 57 tahun itu bahkan mempromosikan 6 pemain Diklat Persib, Gian Zola, Febri Hariyadi, Ary Ahmad, Alfath Fathier, Sugianto, dan Agung Mulyadi. Melengkapi mayoritas pemain asal Bandung.
Disadari salah satu pemain yang come back untuk Persib, Dias Angga, bahwa karena peran Janur (sapaan karib Jajang) Dias bisa memperkuat Maung Bandung di musim 2015. Rasa haru menyelimuti, kala sosok Janur meninggalkan klub. Sebanyak 2 piala sumbangan gelar dibawah arahan pelatih asal Majalengka itu Dias raih (Piala Wali Kota Padang, Piala Presiden).
“Sedih ya karena Pak Jajang berjasa juga untuk saya karena bisa bawa saya kembali ke Persib. Dia juga memberikan banyak gelar ya untuk Persib Bandung salah satunya ISL (Indonesia Super League) dan Piala Presiden,” tuturnya.
Sangat disayangkan ditengah misi Janur yang ingin mempertahankan juara dengan mayoritas pemain lokal (Bandung) harus tertunda akibat tak ada kompetisi. Kesempatan Dias berkerja sama dengan sang legenda semakin menjauh kala Janur harus bernasib melepas jabatan pelatih guna berguru ke negeri pizza.
“Mungkin misinya saya cuman sebentar ikut di Persib sama Pak Jajang, ya kerja samanya hanya di ISL sebentar, AFC, di Piala Presiden, belum pernah ngejalin kerjasama di kompetisi penuh sama Pak Jajang,” urainya.
Meskipun demikian Dias mensyukuri apa yang sudah diberikan Janur untuk tim terutama baginya secara individu. Banyak ilmu didapat dan masukan-masukan berarti demi kemajuan karir pemain bernomor punggung 4 itu kedepan.
“Hanya sebentar sejauh ini walau hanya sebentar beberap waktu saja tapi saya sudah senang bekerja sama, sama beliau banyak ilmu yang didapat banyak masukan dari beliau yang benar-benar membuat saya bisa lebih baik lagi. Kemarin dapt piala juga kan selama ditukangi sama beliau, itu saya ucapkan terimakasih banyak untuk coach jajang ” kesannya.
Seperti harapan semua orang, Dias menginginkan tetap di Persib dan kembali bertemu sosok Jajang Nurjaman sepulang dari Milan–Italia. Doa mengalir supaya Janur mampu menimba ilmu dengan baik dan segera mengaplikasikannya. “Saya doakan coach Jajang disana sukses menimba ilmu dan kembali ke Indonesia bisa kembali bekerja sama dengan Persib,” doanya.
Komentar Bobotoh