Keropos Hadapi Set Piece Lawan, Persib Harus Berbenah
Tuesday, 13 April 2021 | 12:47
Situasi bola mati menjadi momok menakutkan bagi Persib di Piala Menpora 2021. Dua gol Persebaya lahir dari sepakan bebas yang ditanduk oleh pemain di mulut gawang dan cukup membuat senam jantung meski sudah unggul tiga gol. Masalah set piece juga ternyata lebih dari itu.
Ditarik ke belakang, gol Bali United dimulai dari situasi bola mati yang dituntaskan Willian Pacheco. Belum lagi gol Persita dari penalti Chandra Waskito lahir dari tendangan penjuru yang memaksa Achmad Jufriyanto melakukan handsball. Total dari lima kebobolan, empat diantaranya dari set piece.
Robert Rene Alberts pun menyadari itu, bahwa memang anak asuhnya bermasalah dalam menghadang bola mati lawan. Data yang dimiliki Robert juga menyebut bahwa dalam sepakbola, situasi set piece penting dalam memecah kebuntuan. Tim pelatih pun sudah membahas itu dan berupaya mencari solusi bagi anak asuhnya.
“Ya tentu, itu hal yang kami diskusikan, karena itu yang penting. Di sepakbola, statistik di sepakbola menyebutkan bahwa 30 persen gol lahir dari situasi set piece. Dan kami dalam empat laga terakhir kebobolan lebih dari 30 persen dari set piece,” terang Robert ketika diwawancara, Senin (12/4).
Baginya masalah ketika menghadapi bola mati harus segera diselesaikan. Karena target Persib juga di turnamen Piala Menpora ini adalah membenahi kekurangan yang dimiliki di masa persiapan ini. Bukan hanya melaju sejauh mungkin tapi harus selalu ada yang dievaluasi.
“Jika ingin melaju ke semi final, yang mana sudah dicapai, lalu ingin melaju lagi ke final, maka ini (antisipasi set piece) adalah hal yang harus dibenahi. Kami melaju langkah demi langkah, kami terus belajar,” kata pelatih berpaspor Belanda ini.
“Penting untuk tidak melihat bagaimana akhir dari turnamen ini tapi melihat laga berikutnya saja. Dengan begitu kami bisa menganalisa apa yang kurang bagus di laga sebelumnya dan bagaimana memperbaiki itu di laga berikutnya, itu yang kami kerjakan,” tukasnya.

Situasi bola mati menjadi momok menakutkan bagi Persib di Piala Menpora 2021. Dua gol Persebaya lahir dari sepakan bebas yang ditanduk oleh pemain di mulut gawang dan cukup membuat senam jantung meski sudah unggul tiga gol. Masalah set piece juga ternyata lebih dari itu.
Ditarik ke belakang, gol Bali United dimulai dari situasi bola mati yang dituntaskan Willian Pacheco. Belum lagi gol Persita dari penalti Chandra Waskito lahir dari tendangan penjuru yang memaksa Achmad Jufriyanto melakukan handsball. Total dari lima kebobolan, empat diantaranya dari set piece.
Robert Rene Alberts pun menyadari itu, bahwa memang anak asuhnya bermasalah dalam menghadang bola mati lawan. Data yang dimiliki Robert juga menyebut bahwa dalam sepakbola, situasi set piece penting dalam memecah kebuntuan. Tim pelatih pun sudah membahas itu dan berupaya mencari solusi bagi anak asuhnya.
“Ya tentu, itu hal yang kami diskusikan, karena itu yang penting. Di sepakbola, statistik di sepakbola menyebutkan bahwa 30 persen gol lahir dari situasi set piece. Dan kami dalam empat laga terakhir kebobolan lebih dari 30 persen dari set piece,” terang Robert ketika diwawancara, Senin (12/4).
Baginya masalah ketika menghadapi bola mati harus segera diselesaikan. Karena target Persib juga di turnamen Piala Menpora ini adalah membenahi kekurangan yang dimiliki di masa persiapan ini. Bukan hanya melaju sejauh mungkin tapi harus selalu ada yang dievaluasi.
“Jika ingin melaju ke semi final, yang mana sudah dicapai, lalu ingin melaju lagi ke final, maka ini (antisipasi set piece) adalah hal yang harus dibenahi. Kami melaju langkah demi langkah, kami terus belajar,” kata pelatih berpaspor Belanda ini.
“Penting untuk tidak melihat bagaimana akhir dari turnamen ini tapi melihat laga berikutnya saja. Dengan begitu kami bisa menganalisa apa yang kurang bagus di laga sebelumnya dan bagaimana memperbaiki itu di laga berikutnya, itu yang kami kerjakan,” tukasnya.

out of focus tah para tall boy na…
match host ganti ku bung kus, binder singh, popon… si valentino pindahkeun ka stadion sina ngaramekeun stadion nu euweuh panongtonna, mayan lah ameh teu tiiseun teuing stadion teh…
Set piece ( bola mati ) terjadi berawal dari banyaknya tekanan atau serangan tim lawan…dan juga kurang baiknya para pemain bertahan dalam mengantisipasi pergerakan tim lawan ( baik yang sedang membawa bola ataupun tidak ) atau kata lain kurang taktis menangkal serangan lawan…sehingga menyebabkan banyak pelanggaran di daerah pertahanan sendiri baik karena faktor kalah cepat, mudah dilewati pemain lawan, kalah skill, tertipu pergerakan lawan, kalah cerdas, kalah pintar, kalah lincah, kurang pressing ( penjagaan longgar ), dsb ( perlu diperhatikan dan diantisipasi juga asal mula mengapa banyak terjadi set piece atau bola mati )
Lebih baik mengantisipasi seminimal mungkin terjadinya bola mati atau set piece…daripada harus menerima dan mengantisipasi banyak hukuman set piece ( bola mati ) yang tentu saja menguntungkan tim lawan dalam memecah kebuntuan dan menciptakan peluang terjadinya gol untuk mereka.
Pemain geus nyaman unggul 3-0 jd na anggap enteng lawan,lwn keur mah pemain muda bertenaga maen enjoy,jd pemain Persib teu fokus gara2 di serang terus