Kerinduan yang Hakiki
Thursday, 31 December 2015 | 09:06
Apa kabar sepak bola indonesia?
Sudah lama rasanya saya dan mungkin ribuan penikmat sepak bola indonesia tidak merasakan gelaran resmi liga sepak bola di negeri ini yang diakui keberadannya oleh FIFA. Bukan sebuah turnamen yang hanya mencari keuntungan untuk suatu pihak. Bukan sebuah turnamen pengalih isu terhadap Liga yang tidak bergulir-gulir.
Bagaimana kondisi bapak-bapak berdasi yang masih mementingkan egonya masing-masing? Apakah masih “kekeuh” membuat sepak bola menjadi alat politik kalian? Apakah masih “kekeuh” membuat sepak bola menjadi trending topic masalah kalian? Apakah masih “kekeuh” dengan pembelaan-pembelaan kalian? Sudahlah, berhentilah untuk saling menjatuhkan? Cukup untuk merasa benar dan menyalahkan. Sepak bola adalah salah satu hiburan yang di gemari dan di cari oleh ratusan ribu rakyat indonesia, jangan kalian rusak dengan strategi licik politik kalian wahai bapak-bapak berdasi. Sepak bola adalah hiburan yang postif yang dapat di nikmati oleh anak kecil hingga usia yang sudah rentan, dinikmati oleh laki-laki dan perempuan dan masih banyak lagi tanpa perlu syarat untuk menikmati sepak bola.
Karena konflik kalian-lah club kebanggan saya Persib, menjadi salah satu dari ratusan klub yang mendapatkan imbasnya karena konflik kalian. Karena konflik kalian, Persib yang menjadi tim juara bertahan harus kehilangan sedikit banyaknya kekompakan dan keharmonisan di dalam kubu Persib karena kehilangan pemain-pemain yang sudah membawa kembali gelar liga indonesia setelah 19 tahun kami tidak merasakannya. Memang itu bukan menjadi masalah yang besar bagi Persib, karena ada atau tanpa pemain pemain bitan Persib tetaplah Persib. Persib tetap menjadi kebanggan warga Jawa Barat.
Sadarkah Pak, karena konflik kalianlah sebagian club memilih membubarkan pemainnya karena tidak ada kompetisi yang jelas. Karena konflik kalianlah para pemain, official hingga kit-man harus kehilangan mata pencahariannya.
Karena konflik kalianlah para supporter harus duduk manis menyaksikan club-club eropa lewat layar tv, bukan club kesayangannya yg berlaga di Liga Indonesia.
Tolonglah, kami sudah merasakan kerinduan yang hakiki, keriduan yang sudah sulit diukur kadarnya untuk menyaksikan tim kembanggan kami bermain. Disini saya tidak memihak si A atau pun si B, siapa pun yang benar saya ingin masalah ini segera selasai. Semoga bapak-bapak berdasi yang terhormat dapat tergerak hatinya untuk merasakan imbas dari konflik kalian, dapat merasakan kerinduan supporter untuk menyaksikan club kebanggannya, untuk merasakan bagaimana susahnya mencari rezeki lewat sepak bola. Semoga yah pak!
Saya berpesan, jangan jadikan sepak bola menjadi alat politik kalian. Sepak bola adalah hiburan, bukan mesin strategi kalian! Semoga tahun 2016 menjadi kebangkitan sepak bola indonesia. Mungkin impian yang tinggi bagi saya untuk mendengarkan lagu Indonesia Raya berkumandang di Piala Dunia, tapi tak ada salahnya untuk bermimpi. Semoga dapat terwujud. Saya rindu sepak bola indonesia, semoga cepat sembuh! Dan saya dapat kembali menyaksikan Persib Bandung berlaga.
Penulis amatir, sering berkicau di @syachrizal63 yang mencoba bertransisi.

Apa kabar sepak bola indonesia?
Sudah lama rasanya saya dan mungkin ribuan penikmat sepak bola indonesia tidak merasakan gelaran resmi liga sepak bola di negeri ini yang diakui keberadannya oleh FIFA. Bukan sebuah turnamen yang hanya mencari keuntungan untuk suatu pihak. Bukan sebuah turnamen pengalih isu terhadap Liga yang tidak bergulir-gulir.
Bagaimana kondisi bapak-bapak berdasi yang masih mementingkan egonya masing-masing? Apakah masih “kekeuh” membuat sepak bola menjadi alat politik kalian? Apakah masih “kekeuh” membuat sepak bola menjadi trending topic masalah kalian? Apakah masih “kekeuh” dengan pembelaan-pembelaan kalian? Sudahlah, berhentilah untuk saling menjatuhkan? Cukup untuk merasa benar dan menyalahkan. Sepak bola adalah salah satu hiburan yang di gemari dan di cari oleh ratusan ribu rakyat indonesia, jangan kalian rusak dengan strategi licik politik kalian wahai bapak-bapak berdasi. Sepak bola adalah hiburan yang postif yang dapat di nikmati oleh anak kecil hingga usia yang sudah rentan, dinikmati oleh laki-laki dan perempuan dan masih banyak lagi tanpa perlu syarat untuk menikmati sepak bola.
Karena konflik kalian-lah club kebanggan saya Persib, menjadi salah satu dari ratusan klub yang mendapatkan imbasnya karena konflik kalian. Karena konflik kalian, Persib yang menjadi tim juara bertahan harus kehilangan sedikit banyaknya kekompakan dan keharmonisan di dalam kubu Persib karena kehilangan pemain-pemain yang sudah membawa kembali gelar liga indonesia setelah 19 tahun kami tidak merasakannya. Memang itu bukan menjadi masalah yang besar bagi Persib, karena ada atau tanpa pemain pemain bitan Persib tetaplah Persib. Persib tetap menjadi kebanggan warga Jawa Barat.
Sadarkah Pak, karena konflik kalianlah sebagian club memilih membubarkan pemainnya karena tidak ada kompetisi yang jelas. Karena konflik kalianlah para pemain, official hingga kit-man harus kehilangan mata pencahariannya.
Karena konflik kalianlah para supporter harus duduk manis menyaksikan club-club eropa lewat layar tv, bukan club kesayangannya yg berlaga di Liga Indonesia.
Tolonglah, kami sudah merasakan kerinduan yang hakiki, keriduan yang sudah sulit diukur kadarnya untuk menyaksikan tim kembanggan kami bermain. Disini saya tidak memihak si A atau pun si B, siapa pun yang benar saya ingin masalah ini segera selasai. Semoga bapak-bapak berdasi yang terhormat dapat tergerak hatinya untuk merasakan imbas dari konflik kalian, dapat merasakan kerinduan supporter untuk menyaksikan club kebanggannya, untuk merasakan bagaimana susahnya mencari rezeki lewat sepak bola. Semoga yah pak!
Saya berpesan, jangan jadikan sepak bola menjadi alat politik kalian. Sepak bola adalah hiburan, bukan mesin strategi kalian! Semoga tahun 2016 menjadi kebangkitan sepak bola indonesia. Mungkin impian yang tinggi bagi saya untuk mendengarkan lagu Indonesia Raya berkumandang di Piala Dunia, tapi tak ada salahnya untuk bermimpi. Semoga dapat terwujud. Saya rindu sepak bola indonesia, semoga cepat sembuh! Dan saya dapat kembali menyaksikan Persib Bandung berlaga.
Penulis amatir, sering berkicau di @syachrizal63 yang mencoba bertransisi.

Kalau penulis masih menyebut para petualang politik “bola” dengan istilah Bapak-Bapak berdasi yang terhormat……..saya ingin menyebut mereka sebagai bedebah perusak sendi kebahagiaan sebagian rakyat…bedebah sok pintar namun tak sanggup menundukkan ego dan nafsunya…….bedebah yang telah merusak sepakbola Indonesia.
Semoga di 2016, semua kita bisa berfikir jernih dan bertaubat……kembalikan sepakbola ke arenanya.
Satuju pisan…
Apa kabar para bedebaaaah?
hapunten aya anu kalangkung ti penulis ngenaan perkawis sanksi fifa. peryogi uninga di indonesia mung sakedik klub nu format na profesional,eta salah sawios syarat utami peserta liga resmi. ulah ngemutan pagelaran maenbola wae, bobotoh nu cerdas mah kedah langkung paham standar pendirian klub oge HAKI & SIUP na komplit. haturnuhun
jiga we nu enya si Imam manusa pang sucina, angger lah manehna ge “pemaen”, buktina nepi ka ayena teu waras wae tah konflik teh
min bade nanya kapan ada jadwal uji coba ??? dimana dan jamberp?