Kekompakan Jadi Modal Persib Arungi ISL
Monday, 27 January 2014 | 18:55
Dalam 2 tahun terakhir ini performa Persib Bandung memiliki perbaikan yang signifikan dibanding dengan musim-musim kompetisi sebelumnya. Di akhir musim lalu Persib mampu bercokol di peringkat 4 klasemen Indonesia Super Legue dan beberapa hari yang lalu sukses menggapai Final Inter Island Cup. Hanya saja harapan bobotoh untuk menyaksikan tim kesayangannya untuk menganggkat trofi harus sirna lantaran final tersebut harus ditunda.
Salah satu faktor meningkatnya performa Persib adalah hadirnya Firman Utina sejak musim lalu. Pemain yang sudah banyak makan asam garam di kancah persepakbolaan tanah air ini sukses menjadi jendral lini tengah Persib. Namun pemain kelahiran Manado 32 tahun lalu ini menolak bisa meningkatnya Persib karena hadirnya dia seorang. Menurutnya peran pemain lain juga amat mendukung performa satu sama lain. Karena kekompakan yang ada di tubuh tim saat ini labih baik ketimbang musim-musim sebelumnya.
“Yang memberikan kontribusi itu bukan hanya saya, tapi semua pemain. Kalian (wartawan) lah yang merasakan Persib yang sekarang dengan yang dulu. Kalau kita sih hanya menjalankan apa yang kita rasa di tim dulu, enak dan enjoynya ya kita bawa ke lapangan,” ungkap Firman saat diwawancara di Mess Persib, Senin (27/1).
Kekompakan yang dimilki Persib saat ini dinilai Firman adalah kunci untuk menghadang segala ujian yang datang. Terbukti saat tim berjuluk Maung Bandung dihantam krisis pemain, tetapi masih dapat menembus final Inter island Cup.
“Kekompakan itu yang membuat kita terus kuat meskipun kemarin sempat pemain pada sakit, Pak Jajang (Jajang Nurjaman-Pelatih Persib) aja sampai pusing memainkan pemain. Siapa yang mengira Tony (Sucipto) akan menjadi stopper. Saya disuruh jadi gelandang bertahan pun siap. Kalaupun Pak Jajang bisa main ya main kayanya dia. Ya itu semua teratasi karena setiap pemain saling mendukung,” tambah Firman.
Dengan semakin menyatunya seluruh anggota tim, Firman berharap kondisi seperti ini dapat menjadi modal berharga dalam mengarungi ketatnya kompetisi Indonesia Super League yang rencananya akan digelar pada tanggal 2 Februari mendatang ketika bertanding melawan Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat.
“Semua pemain sudah saling memiliki satu sama lain dan itu semua diharapkan tidak terjadi hanya di IIC saja dan malah menjadi awal yang baik dalam menjelang ISL,” pungkasnya.

Dalam 2 tahun terakhir ini performa Persib Bandung memiliki perbaikan yang signifikan dibanding dengan musim-musim kompetisi sebelumnya. Di akhir musim lalu Persib mampu bercokol di peringkat 4 klasemen Indonesia Super Legue dan beberapa hari yang lalu sukses menggapai Final Inter Island Cup. Hanya saja harapan bobotoh untuk menyaksikan tim kesayangannya untuk menganggkat trofi harus sirna lantaran final tersebut harus ditunda.
Salah satu faktor meningkatnya performa Persib adalah hadirnya Firman Utina sejak musim lalu. Pemain yang sudah banyak makan asam garam di kancah persepakbolaan tanah air ini sukses menjadi jendral lini tengah Persib. Namun pemain kelahiran Manado 32 tahun lalu ini menolak bisa meningkatnya Persib karena hadirnya dia seorang. Menurutnya peran pemain lain juga amat mendukung performa satu sama lain. Karena kekompakan yang ada di tubuh tim saat ini labih baik ketimbang musim-musim sebelumnya.
“Yang memberikan kontribusi itu bukan hanya saya, tapi semua pemain. Kalian (wartawan) lah yang merasakan Persib yang sekarang dengan yang dulu. Kalau kita sih hanya menjalankan apa yang kita rasa di tim dulu, enak dan enjoynya ya kita bawa ke lapangan,” ungkap Firman saat diwawancara di Mess Persib, Senin (27/1).
Kekompakan yang dimilki Persib saat ini dinilai Firman adalah kunci untuk menghadang segala ujian yang datang. Terbukti saat tim berjuluk Maung Bandung dihantam krisis pemain, tetapi masih dapat menembus final Inter island Cup.
“Kekompakan itu yang membuat kita terus kuat meskipun kemarin sempat pemain pada sakit, Pak Jajang (Jajang Nurjaman-Pelatih Persib) aja sampai pusing memainkan pemain. Siapa yang mengira Tony (Sucipto) akan menjadi stopper. Saya disuruh jadi gelandang bertahan pun siap. Kalaupun Pak Jajang bisa main ya main kayanya dia. Ya itu semua teratasi karena setiap pemain saling mendukung,” tambah Firman.
Dengan semakin menyatunya seluruh anggota tim, Firman berharap kondisi seperti ini dapat menjadi modal berharga dalam mengarungi ketatnya kompetisi Indonesia Super League yang rencananya akan digelar pada tanggal 2 Februari mendatang ketika bertanding melawan Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat.
“Semua pemain sudah saling memiliki satu sama lain dan itu semua diharapkan tidak terjadi hanya di IIC saja dan malah menjadi awal yang baik dalam menjelang ISL,” pungkasnya.

Tinggal mendatangkan seorang striker murni untuk lebih mempertajam serangan dan menciptakan gol
amin kang amin…!!!
Muhun kang andi satuju pisan….. Komo lamun strikerna RVP
si akang mah ngalawak daeken kitu si RVP tapi laumn nya daeken keren nya euy
CEUK SAHA PELATIH CICING WAE TARA MERE INSTRUKSI….BUKTINA PEMAEN NYALIRA NYARIOS PELATIH LIEUR NGADAMEL STRATEGI….HIDUP PERSIB
bener kang dadan,persib perlu 1 striker lagi cari yg paling yahut
tlg management mun bs skuad jgn di ganti buat taun dpn biar tbh kompak