Kekalahan Persib Tidak Ada Hubungannya Dengan Kisruh Sepakbola Nasional
Thursday, 28 May 2015 | 10:36
Nasib sepakbola nasional ibarat tinggal menunggu waktu karena sanksi dari FIFA akan ditentukan pada 29 Mei besok. Tapi pelatih Persib, Emral Abus menegaskan kekalahan timnya dari Kitchee di babak 16 besar AFC Cup 2015 bukan karena fokus pemain buyar akibat bayang-bayang sanksi tersebut. Sejak awal dia menegaskan kepada Firman Utina dan kawan-kawan untuk tetap konsentrasi di lapangan dan tidak perlu memikirkan hal lainnya.
“Saya rasa ga ada hubungannya dengan itu, dari tim pelatih mengatakan bahwa tugas mereka (pemain) hanya main, ga usah mikir yang lain. Mereka malah bersyukur dari pada tim lain yang sama sekali ga bertanding. Jadi ga ada hubungan dengan kisruh Kemenpora,” ujar Emral dalam wawancara di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (27/5) kemarin.
Menurutnya memang ada perbedaan ketika kompetisi domestik berhenti sehingga Maung Bandung kekurangan ajang untuk membuat mesin mereka tetap panas. Namun Persib juga berupaya mencari moment secara mandiri dengan menggelar laga uji coba yang levelnya setara. Bahkan dengan tim dari luar negeri seperti saat menjamu Selangor FA.
“Tentu tim yang sering bertanding kondisi timnya akan beda. Tapi Persib juga melakukan antisipasi dengan mengadakan uji coba ke Bali dan bertanding melawan Malaysia (Selangor). Itu cukup mengganti kompetisi yang tidak jalan,” ujarnya.
Dikatakan oleh Emral bahwa kekalahan kemarin murni karena pertarungan di lapangan. Sang lawan disebut pelatih asal Padang itu mempunyai persiapan yang matang. Termasuk dengan mengantisipasi pola permainan Persib dan bermain secara efektif di lapangan.
“Inilah sepakbola, menurut perkiraan kita bisa menang tapi nyatanya terbalik. Lawan bisa memahami kelebihan dan kelemahan tim kita,” tukasnya.

Nasib sepakbola nasional ibarat tinggal menunggu waktu karena sanksi dari FIFA akan ditentukan pada 29 Mei besok. Tapi pelatih Persib, Emral Abus menegaskan kekalahan timnya dari Kitchee di babak 16 besar AFC Cup 2015 bukan karena fokus pemain buyar akibat bayang-bayang sanksi tersebut. Sejak awal dia menegaskan kepada Firman Utina dan kawan-kawan untuk tetap konsentrasi di lapangan dan tidak perlu memikirkan hal lainnya.
“Saya rasa ga ada hubungannya dengan itu, dari tim pelatih mengatakan bahwa tugas mereka (pemain) hanya main, ga usah mikir yang lain. Mereka malah bersyukur dari pada tim lain yang sama sekali ga bertanding. Jadi ga ada hubungan dengan kisruh Kemenpora,” ujar Emral dalam wawancara di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (27/5) kemarin.
Menurutnya memang ada perbedaan ketika kompetisi domestik berhenti sehingga Maung Bandung kekurangan ajang untuk membuat mesin mereka tetap panas. Namun Persib juga berupaya mencari moment secara mandiri dengan menggelar laga uji coba yang levelnya setara. Bahkan dengan tim dari luar negeri seperti saat menjamu Selangor FA.
“Tentu tim yang sering bertanding kondisi timnya akan beda. Tapi Persib juga melakukan antisipasi dengan mengadakan uji coba ke Bali dan bertanding melawan Malaysia (Selangor). Itu cukup mengganti kompetisi yang tidak jalan,” ujarnya.
Dikatakan oleh Emral bahwa kekalahan kemarin murni karena pertarungan di lapangan. Sang lawan disebut pelatih asal Padang itu mempunyai persiapan yang matang. Termasuk dengan mengantisipasi pola permainan Persib dan bermain secara efektif di lapangan.
“Inilah sepakbola, menurut perkiraan kita bisa menang tapi nyatanya terbalik. Lawan bisa memahami kelebihan dan kelemahan tim kita,” tukasnya.

Tah ieu pelatih hade teh, eleh ngaku eleh permainan… #respect
Memang ngga ada hubungannya. kelemahan yang sering mengakibatkan kekalahan PERSIB ada di tubuh team, pelatih dan management sendiri. Kalau sudah kayak gini Lebih baik bekukan saja PSSI biar bubar sekalian.
Kmbli ke jelian pelatih d pertanyakan, saat menurunkn komposisi pemain. Terlalu mengandalkn nma besar d bndingkan kinerja pemain. Msin udh tua msh d paksakan, terbukti d bbak kdua lapangn tengh mulai stabiL dgn msuk nya dedi sm taufik
si emang nyeureud euy komen na,wkwkwkwkwkwkwk…
Atep goreng
Hariono goreng
Firman.supardi.ridwan geus kolot…