
Persib melayangkan surat resmi yang ditujukan kepada operator PT Liga Indonesia Baru (LIB). Memohon agar LIB mengevaluasi perangkat pertandingan yang bertugas pada laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Sabtu (20/11/2021), di Stadion Manahan Solo, dalam laga pekan ke-12 Liga 1.
Persib mengeluhkan soal kejadian pada menit ke-1, dimana saat itu Marc Klok mengeksekusi tendangan bebas mengarah ke gawang Andritany Ardhiyasa sebelah kanan. Bola ditepis Andritany keluar gawang, namun dalam pandangan Persib bola sudah terlebih dahulu melewati garis gawang. Hal itu dibuktikan dengan beberapa gambar dan tayangan video.
“Ya tujuannya itu kan ada kejadian yang, kalian baca suratnya kan, maksudnya kita istilahnya meminta evaluasi atas kejadian itu. Bahwa yang kita lihat di televisi, rekaman, foto, menurut kita adalah gol,” kata Direktur Persib Teddy Tjahjono.
Adapun perangkat pertandingan yang bertugas, diantaranya match commisioner: Marti Sugiyani (Temanggung), Inspektur wasit: Akhyar (Pekanbaru), Wasit: Aprisman Aranda (Padang Panjang), Asisten wasit 1: M Akbar Jamaluddin (Enrekang), Asisten wasit 2: Asprianton (Padang), dan Wasit cadangan: Rully Ruslin Tambuntina (Malang).
“Dengan pertimbangan itu kita bersurat, karena dalam bukti rekaman sudah gol. Mohon dievaluasi, kalau sudah gol ya tolong dievaluasilah kinerja dari perangkat pertandingan,” lanjut Teddy.
Surat sudah dikirim Senin (22/11/2021), sampai Kamis (25/11/2021) belum ada tanggapan. Kejadian garis gawang ini juga pernah terjadi dalam laga big match Persija vs Persib musim 2018 di venua yang sama Manahan Solo. Ketika itu heading Ezechiel N’Douassel yang menggetarkan tiang memantul tanah lalu menyentuh jala gawang bagian atas.
Saat Eze merayakan gol, justru wasit asal Australia Shaun Evans tak menganggap momen itu sebagai gol. Entah mengapa kejadian di garis gawang itu kembali muncul 2021 dan dianggap merugikan Persib yang kalai 0-1. Solusi dari kejadian tersebut sebenarnya bisa diterapkannya teknologi garis gawang atau VAR. Namun Liga Indonesia masih belum bisa menerapkannya
“Kalau di luar negeri sudah pakai VAR. Kalau diterapkan di Indonesia ya bagus ya. Sudah ada alat untuk double check,” sebut Teddy.
ARSeven
26/11/2021 at 17:12
Mun can sanggup VAR, tambah wae wasit belakang gawang
KADU PROFESIONAL
26/11/2021 at 17:21
bisa bisa kalem, isukan urg pasang 3 wasit
kanam kiri belakang ok
pebdukung maung bandung
26/11/2021 at 20:11
WASITNYA HARUS DIADILI,HUKUM,GAK BERES KERJANYA
tukang maen bal
27/11/2021 at 08:16
mun dipasang VAR jigana para mafia bola bisa kalang kabut tah…..
dedek
27/11/2021 at 17:04
Ngapain? Ga mengubah hasil, malah jadi gagal move-on.. bikin pertemuan kedua nanti malah nambah beban ga perlu buat Persibnya.
Mamang Djaja Mihardja
27/11/2021 at 23:18
Kudu aya sensor magnetik dina garis gawangna, jeung bolana oge kudu make titik logam di jero tengahna, samacem jaring lancah nu tengahna dieusi logam, jadi mun tengah bal pas dina garis magnetik, maka alarm disada, atawa lampu garis hurung, jadi pioneer atuh mang sakali kali, tong ngan follower teknologi wae…