Kehadiran Essien-Cole Tidak Ubah Metode Janur Dalam Melatih
Friday, 31 March 2017 | 08:35
Pelatih Persib Jajang Nurjaman tegaskan metode latihannya tidak akan berubah ketika pemain kelas dunia Michael Essien dan Carlton Cole mulai merapat berlatih. Kehadiran pemain bintang dunia membuat penilaian khalayak bahwa Janur mesti memiliki resep yang lebih pas dan profesional membina Essien dan Cole.
“Kayanya saya dipaksa untuk mengubah metode latihan saya, agenda latihan saya, program latihan saya, dengan kehadiran bintang dunia. Saya pikir enggak perlu seperti itu,” ungkap Jajang.
Pelatih yang segera mendapat lisensi kepelatihan A AFC itu melanjutkan bahwa program dan agenda latihannya sudah mengikuti era sepak bola masa kini. Ia menegaskan bahwa caranya melatih tidak ortodoks-ortodoks amat.
“Karena (program dan cara) latihan saya juga sudah mengikuti era sepak bola sekarang, jadi kenapa mesti diubah? Karena cara melatih saya juga enggak ortodoks-ortodoks (pandangan kuno) amat,” paparnya.
Bahkan Janur menyampaikan, untuk menanyai hal demikian kepada pemain bersangkutan. Essien dan Cole harus mengikuti program latihan yang Jajang dan staf pelatih rancang dan memprogramnya.
“Boleh tanya apakah saya mengubahnya? Saya pikir enggak. Dua pemain bintang ini yang harus mengikuti program latihan yang sudah saya buat dan rancang,” tegasnya.
Selain segera mendapatkan lisensi kepelatihan A AFC Janur pernah mengenyang ilmu kepelatihan di Italia bersama akademi usia dini Inter Milan (Italia). Ia diberangkatkan manajemen musim lalu (2016) pada awal tahun hingga pada akhirnya ditunjuk kembali tangani tim.
Prestasi masa ke masa dengan Persib juga didapatkannya, mulai saat jadi pemain (Era 80-an), asisten pelatih (era 90-an hingga milenium), dan menjadi pelatih kepala (2014). Prestasinya menunjukkan bahwa Jajang selalu punya cara untuk menyesuaikan trend sepak bola modern yang mengikuti zaman.

Pelatih Persib Jajang Nurjaman tegaskan metode latihannya tidak akan berubah ketika pemain kelas dunia Michael Essien dan Carlton Cole mulai merapat berlatih. Kehadiran pemain bintang dunia membuat penilaian khalayak bahwa Janur mesti memiliki resep yang lebih pas dan profesional membina Essien dan Cole.
“Kayanya saya dipaksa untuk mengubah metode latihan saya, agenda latihan saya, program latihan saya, dengan kehadiran bintang dunia. Saya pikir enggak perlu seperti itu,” ungkap Jajang.
Pelatih yang segera mendapat lisensi kepelatihan A AFC itu melanjutkan bahwa program dan agenda latihannya sudah mengikuti era sepak bola masa kini. Ia menegaskan bahwa caranya melatih tidak ortodoks-ortodoks amat.
“Karena (program dan cara) latihan saya juga sudah mengikuti era sepak bola sekarang, jadi kenapa mesti diubah? Karena cara melatih saya juga enggak ortodoks-ortodoks (pandangan kuno) amat,” paparnya.
Bahkan Janur menyampaikan, untuk menanyai hal demikian kepada pemain bersangkutan. Essien dan Cole harus mengikuti program latihan yang Jajang dan staf pelatih rancang dan memprogramnya.
“Boleh tanya apakah saya mengubahnya? Saya pikir enggak. Dua pemain bintang ini yang harus mengikuti program latihan yang sudah saya buat dan rancang,” tegasnya.
Selain segera mendapatkan lisensi kepelatihan A AFC Janur pernah mengenyang ilmu kepelatihan di Italia bersama akademi usia dini Inter Milan (Italia). Ia diberangkatkan manajemen musim lalu (2016) pada awal tahun hingga pada akhirnya ditunjuk kembali tangani tim.
Prestasi masa ke masa dengan Persib juga didapatkannya, mulai saat jadi pemain (Era 80-an), asisten pelatih (era 90-an hingga milenium), dan menjadi pelatih kepala (2014). Prestasinya menunjukkan bahwa Jajang selalu punya cara untuk menyesuaikan trend sepak bola modern yang mengikuti zaman.

NU penting mah pak Djanur Mun maen di tandang perbaiki mental,soalnya Mun maen di kandang Batur ngadadak butut maena.
Sehat selalu kang janur
Mun alus ge si goran meren di cokot ku persib , matak aya di persegres ge pemaen kulitas kampung lain level persib atu bro
tuh nya geus salah deui wae, piraku kualitas ditulis kulitas kuli manggul tas meureun.
Sanes “meren” atuh kang!
Nu leureus mah nulisna kedah “meureun”…
Sakali deui, “meureun”…
wkwkwkwk…
lE`rE`s kang, sanes lEUrEUs atanapi lErEs
hik hik hik
Pek siah goran,,,,di benol tah beungeut ke ku jang essien,,,si bison tea
Naha jadi lanjut ngoreksi kata uyyy,,,,
katingali yeuh nu salah nulis teh, keur pelajaran bahasa sunda kalalabur..
Tah gara-gara Saha jadi saralah nulis?
euleuh2x maning teugubal gabel pisan
nu penting mah di mana persib maen di2nya urang biru keun stadion salam serdadoe biru jkt