Ke Jakarta Aku Kan Kembali
Monday, 04 April 2016 | 21:22
Minggu 03 April 2016
Jakarta kembali membiru setelah tim kebanggan melaju ke babak final berhadapan dengan Arema. Besar harapan awal untuk kembali berjaya di ibukota, namun kenyataan dan faktor lain membuat kita harus berlapang dada di malam itu.
Persib memang dikalahkan tim dari kota Malang di malam itu. Tapi terlepas dari kekalahan di final itu, Persib tetaplah Persib yang bagi saya pribadi selalu menunjukan tajinya sebagai Maung Bandung yang tetap selalu berjuang sampai pluit akhir berbunyi. Segala alasan dan kritik dari Bobotoh memang mengalir deras di malam itu, tapi percayalah semua itu keluar karna Rasa Kecintaan kami (Bobotoh) terhadap Persib yang amat sangat.
Final kedua bagi saya untuk bisa hadir di GBK, moment menang dan dan kalah di final kini telah terasa. Rasa senang yang berlebih ketika Persib angkat throphy, rasa sedih yang tak mungkin bisa hilang di beberapa hari karena harus jadi saksi saat Persib menjadi nomor 2 di sebuah final. Mungkin benar karena hidup ini adalah sebuah perputaran dan Persib pun tak mungkin selalu menang dalam setiap gamenya. Tapi apapun hasil atas pertandingan Persib semua itu takkan pernah membuat saya dan Bobotoh lainnya membuat berkurangnya rasa untuk mendukung tim Maung Bandung ini.
Bagi saya, semalam di GBK, Persib tidak kalah dalam pertarungan sebenarnya. Bagi kami, Persib tetap juaranya, walau harus di akui Aremalah yang membawa pulang Throphy piala Bhayangkaranya atas 2 Gol nya ke gawang Persib. Dan saya tetap bangga menjadi Bobotoh yang yang hadir langsung diantara puluhan ribu bobotoh lainya karna kami adalah Supporter Terbaik di ajang Piala Bhayangkara Cup 2016.
Percayalah, esok hari atau lusa nanti akan ada kalimat “ke Jakarta aku ‘kan kembali” untuk menjadi saksi atas keperkasaan Persib Bandung untuk kembali mengangkat trophy nantinya. Dan tidak hanya di Jakarta, Persib akan menjadi juara. Di manapun Persib berlaga, kami akan tetap di barisan paling depan untuk menjadi saksi atas sebuah kemenangan. Palembang dan Jakarta adalah saksinya.
Best Regards
Ditulis oleh Edwin Kurniawan, Bobotoh dari Bogor, berakun twitter @ultras33bogor

Minggu 03 April 2016
Jakarta kembali membiru setelah tim kebanggan melaju ke babak final berhadapan dengan Arema. Besar harapan awal untuk kembali berjaya di ibukota, namun kenyataan dan faktor lain membuat kita harus berlapang dada di malam itu.
Persib memang dikalahkan tim dari kota Malang di malam itu. Tapi terlepas dari kekalahan di final itu, Persib tetaplah Persib yang bagi saya pribadi selalu menunjukan tajinya sebagai Maung Bandung yang tetap selalu berjuang sampai pluit akhir berbunyi. Segala alasan dan kritik dari Bobotoh memang mengalir deras di malam itu, tapi percayalah semua itu keluar karna Rasa Kecintaan kami (Bobotoh) terhadap Persib yang amat sangat.
Final kedua bagi saya untuk bisa hadir di GBK, moment menang dan dan kalah di final kini telah terasa. Rasa senang yang berlebih ketika Persib angkat throphy, rasa sedih yang tak mungkin bisa hilang di beberapa hari karena harus jadi saksi saat Persib menjadi nomor 2 di sebuah final. Mungkin benar karena hidup ini adalah sebuah perputaran dan Persib pun tak mungkin selalu menang dalam setiap gamenya. Tapi apapun hasil atas pertandingan Persib semua itu takkan pernah membuat saya dan Bobotoh lainnya membuat berkurangnya rasa untuk mendukung tim Maung Bandung ini.
Bagi saya, semalam di GBK, Persib tidak kalah dalam pertarungan sebenarnya. Bagi kami, Persib tetap juaranya, walau harus di akui Aremalah yang membawa pulang Throphy piala Bhayangkaranya atas 2 Gol nya ke gawang Persib. Dan saya tetap bangga menjadi Bobotoh yang yang hadir langsung diantara puluhan ribu bobotoh lainya karna kami adalah Supporter Terbaik di ajang Piala Bhayangkara Cup 2016.
Percayalah, esok hari atau lusa nanti akan ada kalimat “ke Jakarta aku ‘kan kembali” untuk menjadi saksi atas keperkasaan Persib Bandung untuk kembali mengangkat trophy nantinya. Dan tidak hanya di Jakarta, Persib akan menjadi juara. Di manapun Persib berlaga, kami akan tetap di barisan paling depan untuk menjadi saksi atas sebuah kemenangan. Palembang dan Jakarta adalah saksinya.
Best Regards
Ditulis oleh Edwin Kurniawan, Bobotoh dari Bogor, berakun twitter @ultras33bogor

Persib teu juara, tapi Bobotoh jadi juara
judulna asa judul lagu d’loyd
Koes plus bray
Pelatih ganti mun hoyong persib maju
Ari ente Kamana wae??..Ah baheula janur oge di kekeak pas eleh.. Nyata na juara. Trs mun di ganti aya jaminan dek juara?..
mun hayang maju ganti ku tukang parkir!!!! rek maju rek mundur siap!!!!!
sayah mah rek saha wae pelatihna, sebagai bobotoh sayah mah 100% ngadukung…
alus pisan tah tulisan, bisa jadi keur ngabuktikeun yen urang teh cinta pisan ka persib eleh meunang urang tarima ceuk kang emil mah “terima dengan lapang dada” nu penting urang salaku bobotoh tur pamaen bisa balik sehat walaafiat
Hidup persib juara
tos jelas persib eleh ejeng keok
disebat juara … gak..gak
Ah si aa ieu mah maca artikelna teu cerdas….Ckck
Biarlah persib ga juara di piala byangkra tp persib tetap juara di hatiku para bobotoh lainnya.truslah brjuang persib ku….
Ahh…da turnamen sampingan mang…tong haneuel teuing…wios…te juara…oge di turnamen sampingan mah..te pajang bintangna oge di nu sabelah dada kiri
Aaaeeehhh…heueuh koes plus nya pinter ente