Kata Robert Soal Peran Manager Coach di Sebuah Klub
Thursday, 27 February 2020 | 19:55
Umuh Muchtar sudah menyatakan keinginannya untuk lengser dari jabatan manajer Persib. Rencananya untuk posisi manajer nanti akan dipegang rangkap oleh pelatih. Namun mengenai kabar itu, Robert Rene Alberts mengatakan belum mendapat informasi dari manajemen dan dirinya menolak untuk bicara lebih jauh.
“Saya belum mendengar itu jadi saya belum bisa berkomentar dan hal seperti itu lebih baik ditanyakan kepada manajemen dan Pak Umuh sendiri tentunya. Untuk hal itu saya tidak akan komentar, karena itu di luar kendali saya,” kata Robert di Stadion GBLA, Kamis (27/2).
Memang jabatan manager coach di Indonesia masih belum populer. Tapi Robert mengatakan bahwa peran itu sudah banyak berlalu di negara-negara sepakbola elite di Eropa. “Di Eropa ini hal yang normal karena pada prinsipnya di Eropa, pelatih itu merangkap manajer. Di Inggris, di Belanda, dimanapun seperti itu,” kata dia.
Namun untuk klub di kompetisi Asia, dikatakan oleh Robert ada perbedaan budaya yang membuat fungsi itu dipisahkan. Pelatih mempunyai tugas tersendiri, begitu juga manajer tim. Tapi dia juga menyebut kini sudah ada beberapa klub yang memberlakukan fungsi manager coach.
“Tetapi di Asia, memang berbeda karena ada manajer tim dengan peran yang spesifik maupun pelatih juga dengan peran dia yang spesifik, tetapi saya rasa beberapa tim sudah mulai melakukan itu (manager coach) seperti Selangor dan JDT,” tutup dia.

Umuh Muchtar sudah menyatakan keinginannya untuk lengser dari jabatan manajer Persib. Rencananya untuk posisi manajer nanti akan dipegang rangkap oleh pelatih. Namun mengenai kabar itu, Robert Rene Alberts mengatakan belum mendapat informasi dari manajemen dan dirinya menolak untuk bicara lebih jauh.
“Saya belum mendengar itu jadi saya belum bisa berkomentar dan hal seperti itu lebih baik ditanyakan kepada manajemen dan Pak Umuh sendiri tentunya. Untuk hal itu saya tidak akan komentar, karena itu di luar kendali saya,” kata Robert di Stadion GBLA, Kamis (27/2).
Memang jabatan manager coach di Indonesia masih belum populer. Tapi Robert mengatakan bahwa peran itu sudah banyak berlalu di negara-negara sepakbola elite di Eropa. “Di Eropa ini hal yang normal karena pada prinsipnya di Eropa, pelatih itu merangkap manajer. Di Inggris, di Belanda, dimanapun seperti itu,” kata dia.
Namun untuk klub di kompetisi Asia, dikatakan oleh Robert ada perbedaan budaya yang membuat fungsi itu dipisahkan. Pelatih mempunyai tugas tersendiri, begitu juga manajer tim. Tapi dia juga menyebut kini sudah ada beberapa klub yang memberlakukan fungsi manager coach.
“Tetapi di Asia, memang berbeda karena ada manajer tim dengan peran yang spesifik maupun pelatih juga dengan peran dia yang spesifik, tetapi saya rasa beberapa tim sudah mulai melakukan itu (manager coach) seperti Selangor dan JDT,” tutup dia.

Whu=”sy tdk dilbatkn dlm konsep launching tim dn hrs prsib lbih dekat dgn bobotoh nya” !sip jujr
PAK WHU SUDAH BANYAK JASA BAGI PERSIB TAPI JANGAN SAMPAI MENGKULTUSKAN BELIAU, BELIAU SUDAH SEPUH DAN TIDAK BISA TERUS2AN IKUT TIM SANA SINI. PERSIB HARUS MOVE ON DAN MENCARI KONSEP BARU SEBAGAI KLUB PRO SOAL MANAGERIAL TIM.
JADI TOS AH LUR, TONG JADI RIBUT! VISIONER ATUH
Pendapat saya Lord Atep bisa dijadikan Manajer suksesor WHU.
Lama bersama dengan WHU dan kenal Persib luar dalam akan menjadi nilai plus.
Lord for MGR PERSIB.
mundur secara lisan di media tapi di struktur na mah angger manager keneh WHU teh. PT PBB tea atuh profesional
Bingung min ah nu diluhur pasea wae