Kasus Pengaturan Skor Menyeruak, Janur Minta Pemainnya Waspada
Thursday, 09 April 2015 | 14:29
Tertangkapnya Johan Ibo sebelum laga Persebaya Surabaya kontra Pusamania Borneo FC (PBFC) kembali mencoreng kancah sepakbola tanah air. Ibo yang mencoba menyuap 3 pemain PBFC akhirnya harus berurusan dengan pihak berwajib karena pemain yang mencoba disuap melapor kepada manajemenn tim. Menyikapi kasus upaya pengaturan skor tersebut, pelatih Persib, Jajang Nurjaman mewanti-wanti pemainnya untuk tidak mengikuti hal itu dan meminta mereka untuk lebih waspada.
“Dengan adanya kejadian ini tentunya nanti akan saya ceritakan sama pemain. Paling tidak untuk berbagi informasi supaya mereka bisa lebih berhati-hati lagi. Tapi saya sangat percaya sama pemain saya, mereka tidak akan terlibat hal-hal seperti itu,” ujarnya ketika diwawancara lewat sambungan telepon, Kamis (9/4).
Pelatih yang akrab disapa Janur itu mengatakan dirinya yakin bahwa dari 22 pemainnya yang ada saat ini, tidak ada satu pun yang ikut-ikutan menjadi mafia match fixing. Dia yakin jika pemain diberi kepercayaan, maka mereka juga tidak akan melakukan tindakan yang berbenturan dengan nilai sportifitas.
“Yang pasti saya percaya sama pemain saya tidak mungkin akan terjerumus. Kunci utama saya adalah kepercayaan,” sambungnya.
Janur sendiri saat ini memberlakukan aturan yang banyak berhubungan dengan nuansa Islami di dalam tim, meski tidak semua adalah Muslim. Pelatih 57 tahun itu selalu menyempatkan diri sholat berjamaah sebelum dan setelah pertandingan.
“Mungkin di situlah salah satu manfaat kita selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya religius. Kita selalu menyempatkan untuk melaksanakan sholat bareng, selain untuk terus memperat silaturahmi dan kebersamaan, juga untuk membentengi diri pemain itu sendiri dengan iman yang kuat,” tukasnya.

Tertangkapnya Johan Ibo sebelum laga Persebaya Surabaya kontra Pusamania Borneo FC (PBFC) kembali mencoreng kancah sepakbola tanah air. Ibo yang mencoba menyuap 3 pemain PBFC akhirnya harus berurusan dengan pihak berwajib karena pemain yang mencoba disuap melapor kepada manajemenn tim. Menyikapi kasus upaya pengaturan skor tersebut, pelatih Persib, Jajang Nurjaman mewanti-wanti pemainnya untuk tidak mengikuti hal itu dan meminta mereka untuk lebih waspada.
“Dengan adanya kejadian ini tentunya nanti akan saya ceritakan sama pemain. Paling tidak untuk berbagi informasi supaya mereka bisa lebih berhati-hati lagi. Tapi saya sangat percaya sama pemain saya, mereka tidak akan terlibat hal-hal seperti itu,” ujarnya ketika diwawancara lewat sambungan telepon, Kamis (9/4).
Pelatih yang akrab disapa Janur itu mengatakan dirinya yakin bahwa dari 22 pemainnya yang ada saat ini, tidak ada satu pun yang ikut-ikutan menjadi mafia match fixing. Dia yakin jika pemain diberi kepercayaan, maka mereka juga tidak akan melakukan tindakan yang berbenturan dengan nilai sportifitas.
“Yang pasti saya percaya sama pemain saya tidak mungkin akan terjerumus. Kunci utama saya adalah kepercayaan,” sambungnya.
Janur sendiri saat ini memberlakukan aturan yang banyak berhubungan dengan nuansa Islami di dalam tim, meski tidak semua adalah Muslim. Pelatih 57 tahun itu selalu menyempatkan diri sholat berjamaah sebelum dan setelah pertandingan.
“Mungkin di situlah salah satu manfaat kita selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya religius. Kita selalu menyempatkan untuk melaksanakan sholat bareng, selain untuk terus memperat silaturahmi dan kebersamaan, juga untuk membentengi diri pemain itu sendiri dengan iman yang kuat,” tukasnya.

tah ieu benteuna pelatih persib sareng anu sanes, selain tiasa jadi Pelatih hebat tapi bisa janteun imam.
Kang janur moal salah 22 pemain .3 kompetisi fisik na kajaga moal kang
insya Allah kajagi kumargi fokus d AFC, liga mh te paruguh jadwalna, komo deui copa indonesia nu bakal aya atau mwl
Tongtolang nangka kawinan bapa ….
Poe salasa teu beja-beja….
aduh aduh sibapa,nganyeunyeuri ka ema
Pokona mah pamaen persib mah moal ngarasa cape soalna aya bobotoh nu slalu ngadoakn jng ngadukung spenuhna ka persib goooooooo persib ……… Mudy..
budak banten