Kasus Match Fixing, Janur: Kasihan Para Pemain Muda
Thursday, 18 June 2015 | 19:48
Sejak kekalahan telak yang diterima Indonesia di semifinal dalam perebutan medali perunggu Sea Games 2015, isu pengaturan skor yang melibatkan skuat asuhan Aji Santoso itu terus mengemuka. Meski begitu Pelatih Persib, Jajang Nurjaman, tidak lantas percaya dengan adanya kasus tersebut. Menurutnya tuduhan match fixing yang menimpa Garuda Muda mesti dibuktikan kebenarannya.
Disebutkan oleh pelatih yang akrab disapa Janur tersebut, sangat disayangkan jika isu tersebut dihembuskan tanpa ada pembuktian. Mengingat pemain yang tampil masih belia dan belum bisa memikul beban yang begitu berat. Ditambah mereka sudah berusaha memperjuangkan nasib bangsa namun langsung divonis dengan tuduhan yang menyakitkan.
“Tentang isu itu saya melihatnya sebuah tuduhan yang perlu dibuktikan kebenarannya. Ini penting karena kasihan para pemain muda yang kemarin memperkuat timnas U-23 di SEA Games. Mereka sudah babak belur membela tanah air lalu dituduh seperti itu,” kata pelatih asal Majalengka itu, Rabu (17/6).
Pelatih berusia 57 tahun itu menilai kasus match fixing dapat semakin merontokan mental Evan Dimas dan kawan-kawan. Karena sebelumnya mereka mesti dihadapkan pada sanksi dari FIFA kepada PSSI. Kondisi itu pasti menjadi beban pikiran pemain yang bingung akan nasib masa depannya. Dia pun ingin menyelamatkan kondisi psikologis 2 dua pemain muda Persib, Muhammad Natshir dan Yandi Sofyan yang ikut dalam rombongan tim tersebut.
“Iya tentunya isu itu menjadi pukulan hebat untuk pemain muda kita. Makanya saya minta agar isu itu segera dilakukan pembuktian kebenarannya bahkan diusut tuntas. Saya ngomong seperti ini karena ada 2 pemain muda Persib yang akan menjadi harapan kita ke depannya,” pungkasnya.


Sejak kekalahan telak yang diterima Indonesia di semifinal dalam perebutan medali perunggu Sea Games 2015, isu pengaturan skor yang melibatkan skuat asuhan Aji Santoso itu terus mengemuka. Meski begitu Pelatih Persib, Jajang Nurjaman, tidak lantas percaya dengan adanya kasus tersebut. Menurutnya tuduhan match fixing yang menimpa Garuda Muda mesti dibuktikan kebenarannya.
Disebutkan oleh pelatih yang akrab disapa Janur tersebut, sangat disayangkan jika isu tersebut dihembuskan tanpa ada pembuktian. Mengingat pemain yang tampil masih belia dan belum bisa memikul beban yang begitu berat. Ditambah mereka sudah berusaha memperjuangkan nasib bangsa namun langsung divonis dengan tuduhan yang menyakitkan.
“Tentang isu itu saya melihatnya sebuah tuduhan yang perlu dibuktikan kebenarannya. Ini penting karena kasihan para pemain muda yang kemarin memperkuat timnas U-23 di SEA Games. Mereka sudah babak belur membela tanah air lalu dituduh seperti itu,” kata pelatih asal Majalengka itu, Rabu (17/6).
Pelatih berusia 57 tahun itu menilai kasus match fixing dapat semakin merontokan mental Evan Dimas dan kawan-kawan. Karena sebelumnya mereka mesti dihadapkan pada sanksi dari FIFA kepada PSSI. Kondisi itu pasti menjadi beban pikiran pemain yang bingung akan nasib masa depannya. Dia pun ingin menyelamatkan kondisi psikologis 2 dua pemain muda Persib, Muhammad Natshir dan Yandi Sofyan yang ikut dalam rombongan tim tersebut.
“Iya tentunya isu itu menjadi pukulan hebat untuk pemain muda kita. Makanya saya minta agar isu itu segera dilakukan pembuktian kebenarannya bahkan diusut tuntas. Saya ngomong seperti ini karena ada 2 pemain muda Persib yang akan menjadi harapan kita ke depannya,” pungkasnya.
