Kalah, Robert Akui Persebaya Berhasil Manfaatkan Kelemahan
Saturday, 06 July 2019 | 06:33
Persib dibuat malu, semalu-malunya mereka dari pekan lalu. Mereka dihabisi Persebaya 4-0 di Gelora Bung Tomo, Jumat (5/7/2019) malam, dalam pertandingan big match Liga 1. Amido Balde tak terhentikan dengan mencetak hattrick, satu gol lainnya dicetak Irfan Jaya.
Robert mengungkapkan laga tersebut menjadi teramat sulit usai tim kembali ke ruang ganti dengan tertunduk bobol dua gol. Bojan Malisic cs bertekad come back di babak kedua melangkahkan kaki ke rumput lapangan dengan rasa optimistis.
“Kedua tim memainkan permainan cepat dan itu memang menjadi kelebihan dari Persebaya. Saya pikir di babak pertama kami kembali ke ruang ganti dengan kemasukan dua gol mudah dan kami punya hasrat untuk membalikkan kedudukan di babak kedua,” papar Robert.
Kendati demikian langkah mereka semakin berat usai Balde kembali jadi momok menakutkan dengan mencetak gol ketiga lewat situasi yang sama, yakni lewat umpan langsung dari garis tengah lapangan, meloloskan Balde yang selalu unggul satu langkah dari pada Bojan dan Saepuloh Maulana.
“Tapi di 15 menit awal babak kedua kami kembali kemasukan menjadi 3-0 dengan proses gol yang sama, mereka mengeksploitasi kelemahan kami,” beber Robert.
Irfan Jaya menuntaskan kemenangan telak Persebaya malam itu, buat pelatih mereka Jajang Nurjaman tersenyum lebar. Pasalnya tiga kemenangan beruntun di Liga 1 dicatatkan mereka. Bagi Robert 4-0 sangat menjemukan, Robert terima kekalahan karena Bajul Ijo bermain lebih dominan.
“Skor 4-0 saya rasa memang besar dan Surabaya juga bermain dominan serta lebih efektif jadi selamat untuk Persebaya yang memenangkan pertandingan. Saya rasa jarak gol memang terlampau besar,” tandasnya.

Persib dibuat malu, semalu-malunya mereka dari pekan lalu. Mereka dihabisi Persebaya 4-0 di Gelora Bung Tomo, Jumat (5/7/2019) malam, dalam pertandingan big match Liga 1. Amido Balde tak terhentikan dengan mencetak hattrick, satu gol lainnya dicetak Irfan Jaya.
Robert mengungkapkan laga tersebut menjadi teramat sulit usai tim kembali ke ruang ganti dengan tertunduk bobol dua gol. Bojan Malisic cs bertekad come back di babak kedua melangkahkan kaki ke rumput lapangan dengan rasa optimistis.
“Kedua tim memainkan permainan cepat dan itu memang menjadi kelebihan dari Persebaya. Saya pikir di babak pertama kami kembali ke ruang ganti dengan kemasukan dua gol mudah dan kami punya hasrat untuk membalikkan kedudukan di babak kedua,” papar Robert.
Kendati demikian langkah mereka semakin berat usai Balde kembali jadi momok menakutkan dengan mencetak gol ketiga lewat situasi yang sama, yakni lewat umpan langsung dari garis tengah lapangan, meloloskan Balde yang selalu unggul satu langkah dari pada Bojan dan Saepuloh Maulana.
“Tapi di 15 menit awal babak kedua kami kembali kemasukan menjadi 3-0 dengan proses gol yang sama, mereka mengeksploitasi kelemahan kami,” beber Robert.
Irfan Jaya menuntaskan kemenangan telak Persebaya malam itu, buat pelatih mereka Jajang Nurjaman tersenyum lebar. Pasalnya tiga kemenangan beruntun di Liga 1 dicatatkan mereka. Bagi Robert 4-0 sangat menjemukan, Robert terima kekalahan karena Bajul Ijo bermain lebih dominan.
“Skor 4-0 saya rasa memang besar dan Surabaya juga bermain dominan serta lebih efektif jadi selamat untuk Persebaya yang memenangkan pertandingan. Saya rasa jarak gol memang terlampau besar,” tandasnya.

Awal musim lalu ketika grafik permainan persib mulai naik manajemen sering kritik tim kepelatihan, sekarang ketika tim turun level permainannya manajemen diam2 saja Malah wasit yg disalahkan,,,,
Bedanya musim lalu dengan musim sekarang adalah kalau musim lalu di awal musim pelatih Abah Gomez secara leluasa memilih dan mempersiapkan para pemainnya ( seperti contohnya Ghozali Siregar, Ardi Idfrus, dan Jonathan Bauman ) serta timnya dengan adanya beberapa pemusatan latihan ( seperti di Ciamis dan Yogyakarta )…sehingga Abah Gomez sedikitnya memiliki waktu yang cukup untuk mengenali karakteristik para pemainnya ( walaupun agak terlambat dalam perekrutan pemain karena beberapa pemain serta pemain incarannya sudah dikontrak tim lain ) serta bagaimana nanti permainan tim Persib yang di-inginkan Abah Gomez ( dengan adanya pemusatan latihan tersebut ) sehingga para pemain sedikitnya dapat menyerap dan memahami betul permainan apa yang di-inginkan pelatih pada waktu itu.
Beda dengan sekarang di bawah asuhan Abah Robert…, Abah Robert di awal musim melatihnya langsung diberikan materi pemain pilihan pelatih-pelatih sebelumnya ( sudah jelas Abah Robert tidak begitu hapal karakteristik setiap pemain )…mau tidak mau Abah Robert harus bongkar pasang setiap lini pemain untuk melihat karakteristik setiap pemain ( kelebihan dan kekurangan ) dalam setiap pertandingan di liga 1 ( yang semestinya dilakukan pada latihan-latihan dan ujicoba-ujicoba dengan tim lain sebelum kompetisi liga 1 dimulai ) serta tidak adanya pemusatan latihan ( untuk memantapkan pola, skema, serta strategi apa yang di-inginkan nanti dalam permainan ) seperti pada era pelatih-pelatih sebelumnya.
Tahun lalu prinsip permainannya. Tajam menyerang kuat dalam bertahan. Sehingga persib jadi team yg paling sedikit kebobolan dan produktif bikin gol. Juga menerapkan preshing ketat. Itu yg membuat persib mamprang sebelum di sangsi berat. Tahun ini semua hilang coach.. Team lawan selalu mudah mengontrol permainan.
Ketika vizcara dan zola maen, permainan persib lumayan berkembang, sayang pelatih sangat telat memasukan mereka
Ayo evaluasi terus Abah Obet..Aku akan terus mendukungmu.. Go.Go.Persibku..
Ripuh euy faktor usia ktempo kur fight di 20 menit awal kadituna mlenoy kasered bubuk dikekeak !
formasina bah coba pake 442 atuh, jadi mang eze teu gawe sorangan
Karunya si Rene ngalatih persib kualitas pemaenna teu ngadukung kahayangna/strategina…