Kalah dari Persija, Persib Putri Terlambat Panas
Wednesday, 09 October 2019 | 18:41
Kekalahan perdana harus dirasakan Persib Putri di Liga 1 2019 usai tersungkur di hadapan Persija. Dua gol Zahra Muzdalifah cuma bisa dibalas satu kreasi Risqiyanti di babak kedua. Fauzi Bramantio selaku asisten paelatih Persib Putri menilai memang pasukannya tidak mengawali laga dengan baik sehingga harus tertinggal.
Gol Zahra di babak pertama dan pada awal babak kedua dikatakan Iwan memang terjadi karena timnya tidak bisa memainkan taktik yang diterapkan. Ditambah adanya keributan suporter yang jadi merusak ritme permainan mereka. Kondisi mental yang menanjak usai mempekecil kedudukan harus turun lagi karena laga terhenti.
“Memang kami di awal belum terlalu masuk pada permainan yang memang sudah dirancang. Tapi secara permainan pada babak tadi kami sudah cukup baik terbukti tadi bisa mencetak gol. Hanya saja tadi disayangkan setelah kami sudah bisa mencetak gol intensitas kembali menurun karena ada insiden,” jelas Fauzi dalam jumpa pers usai laga.
Persib Putri juga memang memainkan strategi yang berbeda pada laga ini jika dibandingkan dengan saat membantai PSS lalu. Itu dikarenakan kualitas pemain Persija yang cukup baik dan lantas membuat Fauzi meminta pasukannya fokus bertahan dulu. Tapi saat melancarkan serangan balik, support dari second line terlambat.
“Memang kita pada pertandingan hari ini melihat Persija dari tengah ke depan bagus, kita jadi mengandalkan skema counter attack. Hanya saja tadi tactical kita untuk coba counter itu tidak berjalan, ketika pemain depan pegang bola memang lini kedua terlambat untuk support,” ujarnya.
Fauzi juga menyoroti tumpulnya lini depan timnya. Beberapa kali peluang tercipta namun eksekusinya tidak maksimal. Baginya hal itu terjadi karena masalah mental pemain yang belum cukup tangguh dan tentunya menjadi evaluasi untuk laga berikutnya.
“Untuk soal finishing touch tadi saya rasa ada beberapa tehnis mungkin jadi mungkin dengan pressure tinggi mereka belum cukup terbiasa dengan animo dan itu agak berpengaruh pada psikologi pemain. Tapi ini tetap menjadi bahan evaluasi, kita pasti akan perbaiki di laga selanjutnya,” jelasnya.
Lebih jauh, Fauzi juga menyoroti pertikaian suporter Persib dan Persija. Menurutnya dari pihak panpel dan keamanan tetap bersiaga mencegah insiden ini terjadi meski yang bertanding adalah tim putri kedua klub. Karena apa yang terjadi di tribun akhirnya berdampak ke pemainnya.
“Dari awal mungkin banyak yang harus dievaluasi, mungkin kita menyoroti dari kinerja panpel dulu karena tentu Persib dengan Persija selalu panas jadi ketika kami datang saya lihat dari keamanan kurang mencukupi,” ujar dia.
“Dan mungkin itu harus jadi evaluasi bagi semua. Memang dari PSSI berniat ingin meredam tensi itu, dari kami juga pasti ga menginginkan itu terjadi, sudah cukup lah,” tutupnya.

Kekalahan perdana harus dirasakan Persib Putri di Liga 1 2019 usai tersungkur di hadapan Persija. Dua gol Zahra Muzdalifah cuma bisa dibalas satu kreasi Risqiyanti di babak kedua. Fauzi Bramantio selaku asisten paelatih Persib Putri menilai memang pasukannya tidak mengawali laga dengan baik sehingga harus tertinggal.
Gol Zahra di babak pertama dan pada awal babak kedua dikatakan Iwan memang terjadi karena timnya tidak bisa memainkan taktik yang diterapkan. Ditambah adanya keributan suporter yang jadi merusak ritme permainan mereka. Kondisi mental yang menanjak usai mempekecil kedudukan harus turun lagi karena laga terhenti.
“Memang kami di awal belum terlalu masuk pada permainan yang memang sudah dirancang. Tapi secara permainan pada babak tadi kami sudah cukup baik terbukti tadi bisa mencetak gol. Hanya saja tadi disayangkan setelah kami sudah bisa mencetak gol intensitas kembali menurun karena ada insiden,” jelas Fauzi dalam jumpa pers usai laga.
Persib Putri juga memang memainkan strategi yang berbeda pada laga ini jika dibandingkan dengan saat membantai PSS lalu. Itu dikarenakan kualitas pemain Persija yang cukup baik dan lantas membuat Fauzi meminta pasukannya fokus bertahan dulu. Tapi saat melancarkan serangan balik, support dari second line terlambat.
“Memang kita pada pertandingan hari ini melihat Persija dari tengah ke depan bagus, kita jadi mengandalkan skema counter attack. Hanya saja tadi tactical kita untuk coba counter itu tidak berjalan, ketika pemain depan pegang bola memang lini kedua terlambat untuk support,” ujarnya.
Fauzi juga menyoroti tumpulnya lini depan timnya. Beberapa kali peluang tercipta namun eksekusinya tidak maksimal. Baginya hal itu terjadi karena masalah mental pemain yang belum cukup tangguh dan tentunya menjadi evaluasi untuk laga berikutnya.
“Untuk soal finishing touch tadi saya rasa ada beberapa tehnis mungkin jadi mungkin dengan pressure tinggi mereka belum cukup terbiasa dengan animo dan itu agak berpengaruh pada psikologi pemain. Tapi ini tetap menjadi bahan evaluasi, kita pasti akan perbaiki di laga selanjutnya,” jelasnya.
Lebih jauh, Fauzi juga menyoroti pertikaian suporter Persib dan Persija. Menurutnya dari pihak panpel dan keamanan tetap bersiaga mencegah insiden ini terjadi meski yang bertanding adalah tim putri kedua klub. Karena apa yang terjadi di tribun akhirnya berdampak ke pemainnya.
“Dari awal mungkin banyak yang harus dievaluasi, mungkin kita menyoroti dari kinerja panpel dulu karena tentu Persib dengan Persija selalu panas jadi ketika kami datang saya lihat dari keamanan kurang mencukupi,” ujar dia.
“Dan mungkin itu harus jadi evaluasi bagi semua. Memang dari PSSI berniat ingin meredam tensi itu, dari kami juga pasti ga menginginkan itu terjadi, sudah cukup lah,” tutupnya.
