Kalah 0-1 Dari Arema, Persib Gagal Rebut Trofi BIC
Tuesday, 23 February 2016 | 19:19
Persib Bandung gagal meraih trofi pertama mereka di bawah asuhan Dejan Antonic dalam ajang Bali Island Cup (BIC). Berhadapan dengan Arema Cronus di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (23/2), Maung Bandung mesti tumbang dengan skor tipis 1-0. Membutuhkan kemenangan demi menyusul sang rival di pucuk klasemen, Maung Bandung malah tumbang oleh gol semata wayang Srdan Lopicic dan harus puas berada di posisi runner up.
Ingin merebut poin penuh untuk menjadi juara, Persib turun dengan Vladimir Vujovic dan I Made Wirawan yang sebelumnya dikabarkan tidak fit. Selain itu belum nyetelnya Purwaka Yudhi di lini belakang membuat Hermawan kembali ditunjuk sebagai starter lagi. Di lini depan, David Laly yang biasa masuk dari bench kini turun sejak menit pertama menemani Atep dan Tantan sebagai trisula.
Di kubu Arema, Milomir Seslija pun menurunkan komposisi skuat terbaiknya seperti di 2 laga awal. Dia tetap mengincar kemenangan meski cukup menutup laga dengan hasil imbang jika ingin menjadi juara. Cristian Gonzales yang sudah mencetak 5 gol tetap menjadi tumpuan dalam mendulang angka. Ditopang oleh Esteban Vizcarra, Srdan Lopicic dan Dendi Santoso di belakangnya.
Memainkan skema menekan sejak awal laga, Lopicic langsung membuka keunggulan Arema Cronus di menit 12. Berawal dari crossing Esteban Vizcarra di rusuk kanan pertahanan Persib, Gonzales sukses mengungguli Hermawan dalam duel udara namun tandukannya masih membentur mistar. Lopicic yang lolos dari jebakan offside lepas dari kawalan yang menceploskan bola dengan mudah karena Made Wirawan sedang terjatuh.
Persib yang kesulitan mengembangkan permainan malah terus ditekan Arema. Setiap Hariono dan Kim Jeffrey menguasai bola dan hendak mengalirkan ke depan, pemain Singo Edan dengan cepat melakukan pressing. Akibat kesalahan sendiri itu, Arema hampir menambah keunggulan di menit 20 melalui tembakan jarak jauh Raphael Maitimo. Namun sepakan kaki kirinya bisa ditepis Made dan hanya menghasilkan sepakpojok.
Tidak lama berselang, pemain naturalisasi asal Belanda itu kembali mengancam gawang Persib. Maitimo mendapat mendapat sodoran dari Esteban Vizcarra yang memberi operan di sela-sela kaki Hariono. Dengan sekali kontrol, dentuman keras eks pemain Persija itu meluncur deras ke arah Made Wirawan dan kiper asal Bali itu perlu berjibaku untuk menahan laju bola.
Persib baru bisa membuat peluang di akhir-akhir babak pertama melalui tendangan bebas Atep yang bisa diblok pemain belakang. Selain itu sempat terjadi keputusan kontroversial ketika Vladimir Vujovic dijatuhkan lawan di kotak penalti. Namun wasit Agus Joko bergeming dan langsung meniupkan peluit tanda babak pertama usai. Akibat kejadian ini pemain Persib hingga Dejan Antonic sempat melayangkan protes keras kepada sang pengadil.
Di awal babak kedua Dejan langsung melakukan pergantian pemain. Dias Angga Putra yang mulai loyo dalam menjaga Esteban Vizcarra digantikan Muhammad Agung Pribadi. Sedangkan Samsul Arif masuk mengisi tempat David Laly di lapangan. Moment ini juga menjadi ajang bagi Samsul Arif untuk membuktikan ketajaman dia kala menghadapi mantan timnya.
Masuknya tenaga baru di lapangan membuat serangan Persib mulai menggigit. Di menit 49 Maung Bandung pun mendapat peluang terbuka pertama melalui kaki Tony Sucipto. Berawal dari permainan segitiga Rachmad Hidayat dan Samsul Arif, Tony yang melakukan overlap mampu merangsek masuk ke kotak penalti Arema. Sayang tendangan kaki kanan pemain bernomor punggung 6 itu hanya membentur mistar gawang.
Singo Edan pun bereaksi dengan sebuah gempuran di menit 57. Sebuah crossing dari Benny Wahyudi di sisi kanan ditanduk Cristian Gonzales di tiang jauh, namun Hermawan masih bisa menyelamatkan bola oleh kepalanya di garis gawang. Ancaman pun belum selesai, bola muntah bisa dikuasai Lopicic dan ditendang sambil menjatuhkan badan. Lagi-lagi bek Persib melakukan penyelamatan tapi kali ini Agung Pribadi yang menjadi pahlawan.
Persib sendiri terus berusaha mengejar ketertinggalan dan memasukan pemain yang lebih segar seperti Taufiq, Rudiyana, Marko Krasic dan debutan Ricky Kayame. Krasic sendiri sempat menciptakan peluang di menit 76 melalui tendangan bebasnya namun bisa diamankan Kadek Wardhana. Kemelut yang terjadi di kotak penalti Arema pun bisa diamankan oleh Raphael Maitimo.
Hingga pertandingan usai tidak ada serangan Persib yang mampu membahayakan gawang Kadek Wardhana. Skor 1-0 untuk Arema pun bertahan hingga peluit panjang tanda pertandingan usai dibunyikan. Dengan ini Singo Edan sanggup menjadi juara Bali Island Cup 2016 dengan poin sempurna 9. Hasil ini juga menempatkan Arema menjadi juara bertahan dalam turnamen yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta tersebut.

Persib Bandung gagal meraih trofi pertama mereka di bawah asuhan Dejan Antonic dalam ajang Bali Island Cup (BIC). Berhadapan dengan Arema Cronus di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (23/2), Maung Bandung mesti tumbang dengan skor tipis 1-0. Membutuhkan kemenangan demi menyusul sang rival di pucuk klasemen, Maung Bandung malah tumbang oleh gol semata wayang Srdan Lopicic dan harus puas berada di posisi runner up.
Ingin merebut poin penuh untuk menjadi juara, Persib turun dengan Vladimir Vujovic dan I Made Wirawan yang sebelumnya dikabarkan tidak fit. Selain itu belum nyetelnya Purwaka Yudhi di lini belakang membuat Hermawan kembali ditunjuk sebagai starter lagi. Di lini depan, David Laly yang biasa masuk dari bench kini turun sejak menit pertama menemani Atep dan Tantan sebagai trisula.
Di kubu Arema, Milomir Seslija pun menurunkan komposisi skuat terbaiknya seperti di 2 laga awal. Dia tetap mengincar kemenangan meski cukup menutup laga dengan hasil imbang jika ingin menjadi juara. Cristian Gonzales yang sudah mencetak 5 gol tetap menjadi tumpuan dalam mendulang angka. Ditopang oleh Esteban Vizcarra, Srdan Lopicic dan Dendi Santoso di belakangnya.
Memainkan skema menekan sejak awal laga, Lopicic langsung membuka keunggulan Arema Cronus di menit 12. Berawal dari crossing Esteban Vizcarra di rusuk kanan pertahanan Persib, Gonzales sukses mengungguli Hermawan dalam duel udara namun tandukannya masih membentur mistar. Lopicic yang lolos dari jebakan offside lepas dari kawalan yang menceploskan bola dengan mudah karena Made Wirawan sedang terjatuh.
Persib yang kesulitan mengembangkan permainan malah terus ditekan Arema. Setiap Hariono dan Kim Jeffrey menguasai bola dan hendak mengalirkan ke depan, pemain Singo Edan dengan cepat melakukan pressing. Akibat kesalahan sendiri itu, Arema hampir menambah keunggulan di menit 20 melalui tembakan jarak jauh Raphael Maitimo. Namun sepakan kaki kirinya bisa ditepis Made dan hanya menghasilkan sepakpojok.
Tidak lama berselang, pemain naturalisasi asal Belanda itu kembali mengancam gawang Persib. Maitimo mendapat mendapat sodoran dari Esteban Vizcarra yang memberi operan di sela-sela kaki Hariono. Dengan sekali kontrol, dentuman keras eks pemain Persija itu meluncur deras ke arah Made Wirawan dan kiper asal Bali itu perlu berjibaku untuk menahan laju bola.
Persib baru bisa membuat peluang di akhir-akhir babak pertama melalui tendangan bebas Atep yang bisa diblok pemain belakang. Selain itu sempat terjadi keputusan kontroversial ketika Vladimir Vujovic dijatuhkan lawan di kotak penalti. Namun wasit Agus Joko bergeming dan langsung meniupkan peluit tanda babak pertama usai. Akibat kejadian ini pemain Persib hingga Dejan Antonic sempat melayangkan protes keras kepada sang pengadil.
Di awal babak kedua Dejan langsung melakukan pergantian pemain. Dias Angga Putra yang mulai loyo dalam menjaga Esteban Vizcarra digantikan Muhammad Agung Pribadi. Sedangkan Samsul Arif masuk mengisi tempat David Laly di lapangan. Moment ini juga menjadi ajang bagi Samsul Arif untuk membuktikan ketajaman dia kala menghadapi mantan timnya.
Masuknya tenaga baru di lapangan membuat serangan Persib mulai menggigit. Di menit 49 Maung Bandung pun mendapat peluang terbuka pertama melalui kaki Tony Sucipto. Berawal dari permainan segitiga Rachmad Hidayat dan Samsul Arif, Tony yang melakukan overlap mampu merangsek masuk ke kotak penalti Arema. Sayang tendangan kaki kanan pemain bernomor punggung 6 itu hanya membentur mistar gawang.
Singo Edan pun bereaksi dengan sebuah gempuran di menit 57. Sebuah crossing dari Benny Wahyudi di sisi kanan ditanduk Cristian Gonzales di tiang jauh, namun Hermawan masih bisa menyelamatkan bola oleh kepalanya di garis gawang. Ancaman pun belum selesai, bola muntah bisa dikuasai Lopicic dan ditendang sambil menjatuhkan badan. Lagi-lagi bek Persib melakukan penyelamatan tapi kali ini Agung Pribadi yang menjadi pahlawan.
Persib sendiri terus berusaha mengejar ketertinggalan dan memasukan pemain yang lebih segar seperti Taufiq, Rudiyana, Marko Krasic dan debutan Ricky Kayame. Krasic sendiri sempat menciptakan peluang di menit 76 melalui tendangan bebasnya namun bisa diamankan Kadek Wardhana. Kemelut yang terjadi di kotak penalti Arema pun bisa diamankan oleh Raphael Maitimo.
Hingga pertandingan usai tidak ada serangan Persib yang mampu membahayakan gawang Kadek Wardhana. Skor 1-0 untuk Arema pun bertahan hingga peluit panjang tanda pertandingan usai dibunyikan. Dengan ini Singo Edan sanggup menjadi juara Bali Island Cup 2016 dengan poin sempurna 9. Hasil ini juga menempatkan Arema menjadi juara bertahan dalam turnamen yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta tersebut.

Maen mah geus hade tinggal diasah deui taktik na can efektif.
Dias letoy jeung gampang ditembus, mun naek sok telat turun deuih..alus keneh agung pribados.
Rahmad hidayat alus tapi sagala telat, ngumpan telat, mun drible oge teu bisa lumpat..gelandang serang mah kudu nu cerdas, berpikirna kudu gancang.
MARKO KERESEK piceun !! eta mah goreng patut we lain proses adaptasi..mun proses adaptasi mah siga samsul arif tah permainan kahiji jeung kadua aya perbedaan (meningkat)
Hampura lain geuleuh ngan mere saran hungkul
bek sayap ayna mah eweuh anu tipe agresif nyerang kawas supardi, dias angga mah satipe jng toncip jadi kirang aya variasi serangan ti bek sayap, play maker nu bisa ngatur tempo oge teu aya, penyerang mah cukup anu one touch one gol..
eta kepingan puzzle anu kirang ti persib ayna teh
Mang dejan long ball maen teh, mening umpan pendek tapi cepet, percuma maen long ball mah metok wae di tengah
salut buat dejan masih berani memainkan pemain muda di laga penting seperti ini
Skill Mah tos sarae, ngan kolektifitas permainan can kabentuk..butuh waktos eta mah.
ngan nu paling inti mah “otak permainan” can aya. Kim tos lumayan, mung tetep jang salevel lawan nu berat siga kamari anu tekanan na gede..butuh figure kuat siga mang pirman.
basa jaman djanur mah pas tertekan siga kondisi kamari teh masih jongjon n yakin aya supersub anu jd solusi pisan.
Ceu sayah ieu mah…bebas we da ngarana ge di kolom komentar.
PERSIB NU AING!
ini murni kesalahan pelatih yang ga bisa dan terlalu memaksakan pemain yg dia suka tp tdk memberikan kontribusi pada persib nya. sdh ganti aja si bule yg dari negri balkan itu, dia ga bisa main msh bgs para pemain lokal