Kaki Korban Tabrak Lari Bobotoh Mesti Diamputasi
Wednesday, 06 April 2016 | 13:54
Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) membenarkan bahwa saat ini sedang merawat anak Ridho Maulidin (5 tahun). Pasien tersebut diduga menjadi korban tabrak lari yang melibatkan oknum bobotoh sebelum laga Persib Bandung kontra Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat. Pasien dirujuk dari RSUD Soreang ke RSHS pada Rabu, 30 Maret 2016, pukul 20.40 WIB lalu, dengan kondisi yang sangat parah karena kakinya sempat terlindas mobil.
Ridho dirujuk dengan kondisi mengalami luka-luka, kerusakan pembuluh darah akibat patah di kedua tulang paha, disertai syok karena banyak kehilangan darah. Ketika datang, pasien langsung ditangani secara intensif oleh tim dokter yang terdiri dari dokter bedah orthopedi, bedah vaskuler, bedah anak, anestesi dan lain-lain. Keesokan harinya Ridho pun langsung menjalani operasi pertamanya.
“Setelah kondisi pasien dimungkinkan untuk operasi, pada Kamis 31 Maret 2016 dilakukan operasi yang pertama yaitu operasi fiksasi luar (external fixation) dan operasi perbaikan pembuluh darah arteri (repair arteri),” ujar dr. Nucki Nursjamsi Hidajat sebagai Direktur medik & keperawatan RSHS dalam rilis yang diterima awak media.
Saat itu tim dokter mempunyai harapan agar kedua kaki pasien dapat dipertahankan dan dapat memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Namun harapan tinggallah harapan, Ridho ternyata harus rela salah satu kakinya diamputasi. Untuk mencegah kondisi kakinya semakin memburuk, tim dokter memilih jalan amputasi yang dilakukan dari kaki sampai setinggi lutut
“Setelah diobservasi selama 2 hari, demi mencegah kerusakan yang lebih berat, pada tanggal 2 April 2016 tim dokter terpaksa melakukan tindakan amputasi pada kaki kiri pasien,” tulisnya.
Saat ini, pasien dirawat di ruang semi intensif RSHS. Setelah menjalani perawatan selama 7 hari, keadaan umum pasien sudah dikatakan baik. Tim dokter pun mempunyai harapan keadaan Ridho dapat terus membaik sehingga dapat segera pulih.

Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) membenarkan bahwa saat ini sedang merawat anak Ridho Maulidin (5 tahun). Pasien tersebut diduga menjadi korban tabrak lari yang melibatkan oknum bobotoh sebelum laga Persib Bandung kontra Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat. Pasien dirujuk dari RSUD Soreang ke RSHS pada Rabu, 30 Maret 2016, pukul 20.40 WIB lalu, dengan kondisi yang sangat parah karena kakinya sempat terlindas mobil.
Ridho dirujuk dengan kondisi mengalami luka-luka, kerusakan pembuluh darah akibat patah di kedua tulang paha, disertai syok karena banyak kehilangan darah. Ketika datang, pasien langsung ditangani secara intensif oleh tim dokter yang terdiri dari dokter bedah orthopedi, bedah vaskuler, bedah anak, anestesi dan lain-lain. Keesokan harinya Ridho pun langsung menjalani operasi pertamanya.
“Setelah kondisi pasien dimungkinkan untuk operasi, pada Kamis 31 Maret 2016 dilakukan operasi yang pertama yaitu operasi fiksasi luar (external fixation) dan operasi perbaikan pembuluh darah arteri (repair arteri),” ujar dr. Nucki Nursjamsi Hidajat sebagai Direktur medik & keperawatan RSHS dalam rilis yang diterima awak media.
Saat itu tim dokter mempunyai harapan agar kedua kaki pasien dapat dipertahankan dan dapat memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Namun harapan tinggallah harapan, Ridho ternyata harus rela salah satu kakinya diamputasi. Untuk mencegah kondisi kakinya semakin memburuk, tim dokter memilih jalan amputasi yang dilakukan dari kaki sampai setinggi lutut
“Setelah diobservasi selama 2 hari, demi mencegah kerusakan yang lebih berat, pada tanggal 2 April 2016 tim dokter terpaksa melakukan tindakan amputasi pada kaki kiri pasien,” tulisnya.
Saat ini, pasien dirawat di ruang semi intensif RSHS. Setelah menjalani perawatan selama 7 hari, keadaan umum pasien sudah dikatakan baik. Tim dokter pun mempunyai harapan keadaan Ridho dapat terus membaik sehingga dapat segera pulih.

Enggal damang wae lah ceng Ridho…
Ka anu ngarasa boga salah ngaku wae tong ngaleungit teu puguh…
Urang ge sasama bobotoh boga kawajiban kudu ngingetan bobotoh cangor nu sok ngajago di jalan euy…pas aya kajadian siga kieu anger weh persib deui persib deui anu kababawa katempuhan ku ngaran bobotoh.
moal bisa molor tah jelema nu nabrak na trs sa umur2 di udag2 perasaan dosa
sing sabar jang,,, tetep sumanget
kanggo nu nabrak na sing enggal tobat, dipasihan hidayah
Matakna tong loba gaya dijalan teh geura.. geus aya nu cilakamah nyumput teu daek ngaku..
Tah kalakuan bobotoh konvoi nu ngan saukur datang ka stadion hayang konvoi hungkul bari ugal-ugalan ari lalajo mengbal na mah henteu.. Enggal damang jang siang sabar nya
Ya alloh ya robbi..sugan teh teu parah korban tabrak lari th..?
Asa inget ka budak…
Mugia dipaparinan katabahan tur kejembaran hate..
Ka pelaku..sing eling..da pasti kainget” sing di henteu” ge..saumur hirup bakal diudag” ku dosa..
Alusna mh hadiah 100jt bikeun kabeh..atawa 75% na..
Dasarr begooo
Disebut oknum, da loba?
nu nabrak bakal jadi karma dunia akherat mun sia can menta hampura jeng tobat,,,,,,hiji waktu bakalan datang waktu eta,,,,,,
Teu juara ge geus lalegeg tah oknum bobotoh, komo juara beuki ugal2an d jalan sangeunah na ka contoan juara kamari dua kali asa aing di jalan teh. indit jeung balik teh selow weh saling menghargai ka batur. keheeed hahahah
Sing gede milik gede drajatna kasep deudeuh teuing ya alloh…kggo bobotoh ke mah sing santun di jalan..#jadi eunteung