Juara Liga Ngabuburit, Mustika Buktikan Pemainnya Masih Kompak
Sunday, 12 July 2015 | 20:09
Liga Ngabuburit 2015 KU 20-39 sukses dijuarai oleh 21 Champion Families lewat gol tunggal Sigit Hermawan di partai puncak. Hasil ini pun disyukuri oleh sang pelatih, Mustika Hadi. Menurutnya sejak awal dia tidak menargetkan timnya untuk menjadi kampiun sehingga tidak meminta pasukannya untuk memforsir tenaganya. Meski begitu kemenangan yang diraih pun disebutnya merupakan pembuktian mantan anak asuhnya masih kompak.
“Kita hanya berusaha untuk menghibur penonton, sambil kita juga nostalgia sama pemain mantan U-21. Kita kan dulu pernah bersatu, jadi saya anggap reuni ini berhasil. Membuktikan lah kalau kita bisa bersatu lagi, mengulang lagi apa yang sudah dicapai dulu,” ujarnya dalam wawancara di Stadion Persib, Minggu (12/7).
Salah satu alasan Mustika meminta pasukannya untuk tampil tenang adalah karena kondisi lapangan yang tidak rata. Pelatih yang membawa Persib U-21 menjadi juara ISL U-21 pada 2010 lalu itu sadar betul bahwa pemainnya masih menjadi andalan di klubnya masing-masing meski sekarang banyak yang sudah lepas kontrak.
“Saya tekankan untuk pemain jangan terlalu memaksakan diri. Main safety saja karena mereka itu kan aset klub. Ini kompetisi amatir, kita pikirkan masa depan dan penghidupan mereka,” lanjutnya.
Mustika pun memuji tim lawan yaitu Edan Eling yang sanggup meladeni permainan timnya meski dari kualitas pemain berbeda kelas. “Permainan lawan saya rasa tadi cukup bagus. Dari kesimpulan lawan bagus, main ngotot dan perceya diri. Mereka berani pressure dan ga minder lawan pemain-pemain yang sudah main di liga,” pungkasnya.

Liga Ngabuburit 2015 KU 20-39 sukses dijuarai oleh 21 Champion Families lewat gol tunggal Sigit Hermawan di partai puncak. Hasil ini pun disyukuri oleh sang pelatih, Mustika Hadi. Menurutnya sejak awal dia tidak menargetkan timnya untuk menjadi kampiun sehingga tidak meminta pasukannya untuk memforsir tenaganya. Meski begitu kemenangan yang diraih pun disebutnya merupakan pembuktian mantan anak asuhnya masih kompak.
“Kita hanya berusaha untuk menghibur penonton, sambil kita juga nostalgia sama pemain mantan U-21. Kita kan dulu pernah bersatu, jadi saya anggap reuni ini berhasil. Membuktikan lah kalau kita bisa bersatu lagi, mengulang lagi apa yang sudah dicapai dulu,” ujarnya dalam wawancara di Stadion Persib, Minggu (12/7).
Salah satu alasan Mustika meminta pasukannya untuk tampil tenang adalah karena kondisi lapangan yang tidak rata. Pelatih yang membawa Persib U-21 menjadi juara ISL U-21 pada 2010 lalu itu sadar betul bahwa pemainnya masih menjadi andalan di klubnya masing-masing meski sekarang banyak yang sudah lepas kontrak.
“Saya tekankan untuk pemain jangan terlalu memaksakan diri. Main safety saja karena mereka itu kan aset klub. Ini kompetisi amatir, kita pikirkan masa depan dan penghidupan mereka,” lanjutnya.
Mustika pun memuji tim lawan yaitu Edan Eling yang sanggup meladeni permainan timnya meski dari kualitas pemain berbeda kelas. “Permainan lawan saya rasa tadi cukup bagus. Dari kesimpulan lawan bagus, main ngotot dan perceya diri. Mereka berani pressure dan ga minder lawan pemain-pemain yang sudah main di liga,” pungkasnya.
