Joko Susilo Bersyukur Timnya Bisa Menang
Wednesday, 25 April 2012 | 20:32Pelatih Arema, Joko Susilo mengaku bersyukur timnya bisa mengalahkan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang. Hal ini tak lepas dari kondisi tim Singo Edan sendiri yang masih jauh dari apa yang diharapkan. Dengan kemenangan ini pun, Arema masih tertahan di posisi juru kunci klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2011/2012.
“Kemenangan ini patut kita syukuri. Tapi saya belum bahagia, karena kondisi Arema masih jauh dari harapan,” ujar Joko dalam konferensi pers pasca pertandingan, Rabu (25/4) malam.
Walaupun bisa meraih poin sempurna, namun Joko belum puas atas permainan Arema. Permainan Arema pada pertandingan sore tadi tidak lebih baik daripada permainan Arema ketika melakukan tour Papua beberapa waktu lalu. Faktor kelelahan diduga menjadi sebab menurunnya permainan timnya.
Untuk itulah, Joko menggantungkan harapannya kepada Dzumafo Epandi untuk berbuat lebih banyak. Strategi ini terbilang berhasil ketika Dzumafo mampu mencetak gol ke gawang Pitoy dan membawa Arema akhirnya memenangkan pertandingan. Joko mengakui strategi ini akan sedikit membosankan, namun hasil akhir merupakan hal yang terpenting.
“Dzumafo bisa menahan bola. kita hanya bisa berharap Dzumafo karena kita tahu tidak ada Abanda disana. Tentu pertandingan kurang menarik karena kita mengarahkan bola ke Dzumafo. Kita gak perlu bermain cantik tapi menang,” jelas Joko.
Joko pun bangga terhadap mental anak asuhnya yang masih mempunyai mental sebagai pemain Arema. “Kami bersyukur masih ada pemain yg bermental Arema,” tutup Joko.

Pelatih Arema, Joko Susilo mengaku bersyukur timnya bisa mengalahkan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang. Hal ini tak lepas dari kondisi tim Singo Edan sendiri yang masih jauh dari apa yang diharapkan. Dengan kemenangan ini pun, Arema masih tertahan di posisi juru kunci klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2011/2012.
“Kemenangan ini patut kita syukuri. Tapi saya belum bahagia, karena kondisi Arema masih jauh dari harapan,” ujar Joko dalam konferensi pers pasca pertandingan, Rabu (25/4) malam.
Walaupun bisa meraih poin sempurna, namun Joko belum puas atas permainan Arema. Permainan Arema pada pertandingan sore tadi tidak lebih baik daripada permainan Arema ketika melakukan tour Papua beberapa waktu lalu. Faktor kelelahan diduga menjadi sebab menurunnya permainan timnya.
Untuk itulah, Joko menggantungkan harapannya kepada Dzumafo Epandi untuk berbuat lebih banyak. Strategi ini terbilang berhasil ketika Dzumafo mampu mencetak gol ke gawang Pitoy dan membawa Arema akhirnya memenangkan pertandingan. Joko mengakui strategi ini akan sedikit membosankan, namun hasil akhir merupakan hal yang terpenting.
“Dzumafo bisa menahan bola. kita hanya bisa berharap Dzumafo karena kita tahu tidak ada Abanda disana. Tentu pertandingan kurang menarik karena kita mengarahkan bola ke Dzumafo. Kita gak perlu bermain cantik tapi menang,” jelas Joko.
Joko pun bangga terhadap mental anak asuhnya yang masih mempunyai mental sebagai pemain Arema. “Kami bersyukur masih ada pemain yg bermental Arema,” tutup Joko.

aaah mas joko, bisa-biasa ajalah. wong lawannya juga PERSIB tim terlemah dan teu puguh di ISL!! malah kalo ada lapis keu tiga di AREMA boleh coba di painkan…toh lawannya enteng. ah bodoh mas jokomah!!!
Ceuk aing oge tibaheula keneh.. Play maker na nu kudu diomean mah teu daek ngadenge pisan, teu katenjo kitu tibaheula persib teh tengahna goreng. Denge.. Atuh siah… Teang play maker nu hade. Gereget aing mah
Kita harus jujur kpd diri sendiri. Persib saat ini menjadi sasaran lumbung gol tim lain. Spt yg telah saya ulas 1 bulan yg lalu. Putaran kedua; tim terlemah adalah PERSIB.
Semoga persib bisa lebih baik dari arema dan mengambil pelajaran bahwa “kerja sama dan pengertian antar pemain” itu sangat penting!
Tim ISL yang laen udah pada pengen cepet2 ketemu persib..barutuh point..
bahela tukangna goreng datang abanda, kamari harepna goreng aya si moses, ayena tengahna goreng , kudu kumaha ari persib siga nu sial kudu diruat pamaen alus lamun geus kapersib sok jadi butut, coba kali kalima neangan pamaen teh nu butut sugan jadi alus asup ka persib
eta nu beneur… pemaen butut nu kudu didatangkeun ka persib..sugan jadi alus..
di PERSIB eweuh pemaen nu bermental PERSIB. Mentalna matrealistis hungkul.
menejemen nu butut mah,,, kudu di reformasiiiiiiiiiii totalllllllllll