Jika Diberi Kesempatan, Vlado Optimis Persib Versi Dejan Akan Membaik
Friday, 22 April 2016 | 18:29
Menyambut turnamen Torabika Soccer Championship 2016, Vladimir Vujovic menyimpan harap tim yang ada saat ini semakin kompak di atas lapangan. Karena cukup banyak amunisi baru datang dan dibutuhkan chemistry kuat untuk membentuk sebuah skuat yang solid. Hampir separuh komposisi tim musim ini adalah muka baru dan hanya menyisakan Made Wirawan, Hariono, Tony Sucipto, Atep, Taufiq dan Tantan sebagai tulang punggung tim yang bertahan.
Pemain berpaspor Montenegro ini menyebut bahwa dibutuhkan waktu untuk membentuk tim yang tangguh. Class of 2014 Persib pun tidak secara instan merajai sepakbola tanah air ketika dengan mudah meraih hasil positif lewat permainan cantik. Di awal musim debutnya, Maung Bandung kerap menemui jalan berliku demi meraih 3 poin. Karena setiap pemain masih meraba apa keinginan pelatih dan rekan-rekan setimnya.
“Jika melihat ke belakang, waktu 2014 kita tidak terlihat terlalu bagus di awal. Mungkin banyak orang tidak ingat saat melawan SFC kita mencetak gol dari penalti. Laga kedua lawan Persita juga dari penalti, di Jepara kita draw 1-1 dan meski di Kediri menang 3-0 dan kalah dari Semen Padang,” papar Vlado kepada Simamaung belum lama ini.
“Waktu itu kami juga sama-sama tim baru karena ada saya, Jupe (Achmad Jufriyanto), Ferdinand (Sinaga), Tantan, (Konate) Makan, (Djinril) Coulibaly dan Taufiq. Tim kedatangan banyak pemain baru dan Janur perlu cukup waktu untuk membangun koneksi di tim,” sambungnya.
Bahkan menurutnya Jajang Nurjaman sebagai pelatih membutuhkan waktu selama 2 musim untuk membangun fondasi tim serta menanamkan filosofi bermain. Otak permainan berpusat di Firman Utina dan flank kanan yang ditempati Supardi-Ridwan menjadi poros utama alur serangan tim. Kesempatan yang sama juga menurutnya perlu diberikan kepada Dejan Antonic yang tengah membuat tim baru dengan komposisi pemain berbeda.
“Dejan membutuhkan hal yang sama untuk membangun tim dari awal. Ditambah kini ada 10 pemain baru dan ekspektasi suporter langsung ingin kami mendapat trofi,” terangnya.
Secara teknis permainan di lapangan performa Vlado dan kawan-kawan memang belum maksimal. Distribusi bola ke depan lebih banyak dilakukan secara sporadis lewat long pass yang menuju ke Juan Belencoso sebagai target man atau kedua winger. Meski begitu stoper berusia 33 tahun itu optimis Maung Bandung bisa mengembalikan lagi karakter mereka sebagai tim yang menghibur dari pola permainan.
“Hasil di Bhayangkara sudah oke meski tidak ada trofi. Lawan Arema kita tidak main bagus karena banyak long ball dan tidak ada koneksi bagus di tengah. Saya yakin Dejan akan menghubungkan alur yang putus secepatnya dan membuat Persib semakin kompetitif di ISC,” pungkasnya.

Menyambut turnamen Torabika Soccer Championship 2016, Vladimir Vujovic menyimpan harap tim yang ada saat ini semakin kompak di atas lapangan. Karena cukup banyak amunisi baru datang dan dibutuhkan chemistry kuat untuk membentuk sebuah skuat yang solid. Hampir separuh komposisi tim musim ini adalah muka baru dan hanya menyisakan Made Wirawan, Hariono, Tony Sucipto, Atep, Taufiq dan Tantan sebagai tulang punggung tim yang bertahan.
Pemain berpaspor Montenegro ini menyebut bahwa dibutuhkan waktu untuk membentuk tim yang tangguh. Class of 2014 Persib pun tidak secara instan merajai sepakbola tanah air ketika dengan mudah meraih hasil positif lewat permainan cantik. Di awal musim debutnya, Maung Bandung kerap menemui jalan berliku demi meraih 3 poin. Karena setiap pemain masih meraba apa keinginan pelatih dan rekan-rekan setimnya.
“Jika melihat ke belakang, waktu 2014 kita tidak terlihat terlalu bagus di awal. Mungkin banyak orang tidak ingat saat melawan SFC kita mencetak gol dari penalti. Laga kedua lawan Persita juga dari penalti, di Jepara kita draw 1-1 dan meski di Kediri menang 3-0 dan kalah dari Semen Padang,” papar Vlado kepada Simamaung belum lama ini.
“Waktu itu kami juga sama-sama tim baru karena ada saya, Jupe (Achmad Jufriyanto), Ferdinand (Sinaga), Tantan, (Konate) Makan, (Djinril) Coulibaly dan Taufiq. Tim kedatangan banyak pemain baru dan Janur perlu cukup waktu untuk membangun koneksi di tim,” sambungnya.
Bahkan menurutnya Jajang Nurjaman sebagai pelatih membutuhkan waktu selama 2 musim untuk membangun fondasi tim serta menanamkan filosofi bermain. Otak permainan berpusat di Firman Utina dan flank kanan yang ditempati Supardi-Ridwan menjadi poros utama alur serangan tim. Kesempatan yang sama juga menurutnya perlu diberikan kepada Dejan Antonic yang tengah membuat tim baru dengan komposisi pemain berbeda.
“Dejan membutuhkan hal yang sama untuk membangun tim dari awal. Ditambah kini ada 10 pemain baru dan ekspektasi suporter langsung ingin kami mendapat trofi,” terangnya.
Secara teknis permainan di lapangan performa Vlado dan kawan-kawan memang belum maksimal. Distribusi bola ke depan lebih banyak dilakukan secara sporadis lewat long pass yang menuju ke Juan Belencoso sebagai target man atau kedua winger. Meski begitu stoper berusia 33 tahun itu optimis Maung Bandung bisa mengembalikan lagi karakter mereka sebagai tim yang menghibur dari pola permainan.
“Hasil di Bhayangkara sudah oke meski tidak ada trofi. Lawan Arema kita tidak main bagus karena banyak long ball dan tidak ada koneksi bagus di tengah. Saya yakin Dejan akan menghubungkan alur yang putus secepatnya dan membuat Persib semakin kompetitif di ISC,” pungkasnya.

setuju kang vlado ..
segalanya tidak bisa instan, kasih dejan kesempatan
tapi eta si encoss asa letoy teuing
letoy kitu? henteu ah ceuk kuring mah sumanget ngudak bola na
nya wajar da bobotoh mah resep nu serba instan, patokan bobotoh mah ngan sakali maen goreng langsung menta ganti…
Tah nya wa, nukitumah tos tiasa dipastikeun, berarti eta Boboton Instan.
inget atuh janur ge teu langsung juara , keun we bere 2 musim lah
janur oge butuh 3 tahun
ai si dejan karek sabulan geus dikekeak
bobotoh tea atuh….
inget atuh janur ge teu langsung juara , keun we bere 2 musim lah
Teu kabeh bobotoh siga kitu. Hanya bbrp glintir sj yg ngritik lbh pake nafsu, bkn otak. Dg alasan: Persib besar krn cacian, pujian adlh racun! Eta kata2 milik anggota tim (sbg kerendahan hati), lain milik suporter (kl dtng dr suporter jd penistaan n kesombongan!). Belegug t bs ngalarapkeun! Sy jamin, suportr spt itu, hidupnya jg gk jelas. Bhkn tujuan hidupnya sndiri gk ngert: susah bahagia!
Dulu Djanur jg dinista: dikatakan lbh pantas jd tukang ciloklah dll. Aneh, mrk lbh suka hidup dg cacimaki dan penistaan! Model: awal2 cokot si Kim; gs aya di Persib, piceun si Kim, goreng pisan! Aneh! Mun ngikutin nu karitu patut, moal jadi2 TIM!
Piceun si kim jeung si hermawan.
Mangga kumaha juragan suruntul we
daripada piceun kim, mending piceun weh si SURUNTUL!!
Benerrr mang!
Mana nu sok komentar teuu arayanya
Lebih baik fokus persiapan tim, maksimalkan pemain yang ada.. Bobotoh mah suporter lain menejemen, anu kuduna suport lain nyedek2 kudu juara da nanaon ge kudu aya proses… Inget tah PROSES janur ge 2 tahun persib bisa juara.., tetap semangat PERSIB
Ok
Geus teh bener yeuh web teh. Postingag anyarna areweh wae d beranda teh. Kumaha yeuh mimin ?