Jelang Kick Off, SFC Tersandung Masalah Legalitas Pemain Asing
Tuesday, 16 January 2018 | 15:12
Sriwijaya FC tersandung masalah hanya beberapa jam menjelang kick off Piala Presiden 2018. Itu dipicu karena pelarangan tiga pemain asingnya bermain dalam laga pembukaan turnamen antara Persib vs Sriwijaya FC, (16/1/2018) di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Mereka adalah Makan Konate, Mahamadou Ndiaye, dan Manuchekhr Dzhalilov. Sriwijaya, diberitahu secara mendadak sekitar pukul 11.00 WIB dilarang bermain oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Padahal sebelumnya ketiga pemain itu telah diverifikasi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan telah mendapatkan ID.
“Awalnya dengan pemberitaan yang sangat mendadak, sekarang pukul 12.30 WIB dan beritanya jam 11.00 tadi, tentunya cukup kaget. Menurut kami tidak disosialisasikan dengan baik pada saat manajer meeting, termasuk soal regulasi pemain asing dan tidak ada pembahasan mendalam,” beber Augie Bunyamin selaku Direktur PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM).
Para pemain asing anyar Sriwijaya FC dilarang bermain akibat belum selesainya kartu Izin menggunakan tenaga asing atau IMTA. Augie pun menyebutkan ini menjadi kendala seluruh klub lantaran administrasi yang telah diajukan PT SOM belum keluar dari Departemen ketenagakerjaan (Depnaker).
“Ternyata betul apa yang ditakutkan semua klub terutama yang mendapatkan pemain asing yang baru ternyata benar kejadiannya IMTA-nya belum selesai dikeluarkan pihak Depnaker,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan manajamen dari Laskar Wong Kito dengan cara mengadukan hal tersebut kepada Tigor Shalom Boboy sebagai chief operation officer (COO) PT LIB. Mereka masih mengusahakan ketiganya bisa bermain dalam waktu dua jam sebelum kick-off pertandingan.
“Kita sudah komunikasi dengan pihak PT Liga dengan Tigor, dan beliau bisa menjanjikan, mudah-mudahan masalah ini bisa cepat selesai 90 menit, kalau 90 menit selesai mereka bisa main, tapi kalau tidak maka pemain asing itu tidak bisa dimainkan,” imbuhnya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak PT Liga yang dalam hal ini membantu klub dalam hal pengurusan pemain asing bisa berlaga di Piala Presiden dan kami juga menghormati BOPI yang menjadi dasar dari regulasi yang harus kita hormati,” bebernya menambahkan.

Sriwijaya FC tersandung masalah hanya beberapa jam menjelang kick off Piala Presiden 2018. Itu dipicu karena pelarangan tiga pemain asingnya bermain dalam laga pembukaan turnamen antara Persib vs Sriwijaya FC, (16/1/2018) di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Mereka adalah Makan Konate, Mahamadou Ndiaye, dan Manuchekhr Dzhalilov. Sriwijaya, diberitahu secara mendadak sekitar pukul 11.00 WIB dilarang bermain oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Padahal sebelumnya ketiga pemain itu telah diverifikasi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan telah mendapatkan ID.
“Awalnya dengan pemberitaan yang sangat mendadak, sekarang pukul 12.30 WIB dan beritanya jam 11.00 tadi, tentunya cukup kaget. Menurut kami tidak disosialisasikan dengan baik pada saat manajer meeting, termasuk soal regulasi pemain asing dan tidak ada pembahasan mendalam,” beber Augie Bunyamin selaku Direktur PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM).
Para pemain asing anyar Sriwijaya FC dilarang bermain akibat belum selesainya kartu Izin menggunakan tenaga asing atau IMTA. Augie pun menyebutkan ini menjadi kendala seluruh klub lantaran administrasi yang telah diajukan PT SOM belum keluar dari Departemen ketenagakerjaan (Depnaker).
“Ternyata betul apa yang ditakutkan semua klub terutama yang mendapatkan pemain asing yang baru ternyata benar kejadiannya IMTA-nya belum selesai dikeluarkan pihak Depnaker,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan manajamen dari Laskar Wong Kito dengan cara mengadukan hal tersebut kepada Tigor Shalom Boboy sebagai chief operation officer (COO) PT LIB. Mereka masih mengusahakan ketiganya bisa bermain dalam waktu dua jam sebelum kick-off pertandingan.
“Kita sudah komunikasi dengan pihak PT Liga dengan Tigor, dan beliau bisa menjanjikan, mudah-mudahan masalah ini bisa cepat selesai 90 menit, kalau 90 menit selesai mereka bisa main, tapi kalau tidak maka pemain asing itu tidak bisa dimainkan,” imbuhnya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak PT Liga yang dalam hal ini membantu klub dalam hal pengurusan pemain asing bisa berlaga di Piala Presiden dan kami juga menghormati BOPI yang menjadi dasar dari regulasi yang harus kita hormati,” bebernya menambahkan.

Aku mendukung mu ayo pertahankan kekuatan mu
Kpd klub mana itu komen ?
Mantao kah ayena mag
Mendukung kpd siapa atau ke klub mana coy ? Ye puguh komentarteh