Janur Waspadai Kebangkitan Arema
Thursday, 22 May 2014 | 17:56
Dua tim teratas grup Barat kompetisi Indonesia Super League akan bentrok dalam sebuah laga yang rencananya akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Minggu (25/5). Dalam pertandingan terakhir masing-masing tim, keduanya gagal meraih kemenangan di partai kandang mereka. Arema Cronus malam tadi harus takluk dari tamunya Semen Padang dengan skor 1-2. Menanggapi kekalahan Arema, pelatih Persib Jajang Nurjaman menilai klub asuhan Suharno itu memang sengaja menyimpan pemainnya untuk pertandingan melawan Persib.
“Justru kelihatan mereka mempersiapkan betul melawan kita. Penonton mereka juga sama kemarin agak kosong untuk siap-siap nonton Arema lawan kita. Kemarin mereka tampil tidak full,” katanya dalam wawancara di Mess Persib, Kamis (25/5).
Alasan pelatih yang biasa disapa Janur itu menilai Arema fokus pada pertandingan melawan Persib lantaran dalam laga kontra Semen Padang, Arema hanya menurunkan pemain-pemain lapis kedua mereka. Praktis hanya Thierry Gathuessi, Christian Gonzalez dan Beto, punggawa inti Arema yang turun sejak menit awal.
“Dari sususan pemain jauh berbeda, mereka mempersiapkan diri ke kita, seperti menyimpan tenaga. Samsul Arif main belakangan, Saya tidak melihat Victor (Igbonefo), (Ahmad) Bustomi ga main, Gustavo (Lopes) juga ga main. Begitu juga Kurnia Meiga,” sambungnya.
Janur mengaku perlu mewaspadai kebangkitan Arema yang baru saja menelan kekalahan pertama di kandang itu. Pelatih berusia 56 tahun itu juga ingin anak-anaknya bangkit usai gagal meraih kemenangan di 3 laga terakhir di Indonesia Super League. Baginya kemenangan bukan hal yang mustahil di dapat di Stadion Kanjuruhan yang dikenal angker, terbukti Semen Padang pun bisa menaklukan mitos itu.
“Pasti lawan kita, kita mewaspadai mereka karena habis kalah, mereka pasti ingin bangkit. Kita juga ingin memperbaiki hasil draw kemarin, ingin mengganti poin. Dalam main bola tidak ada tidak mungkin, ini harus begini,” pungkasnya.

Dua tim teratas grup Barat kompetisi Indonesia Super League akan bentrok dalam sebuah laga yang rencananya akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Minggu (25/5). Dalam pertandingan terakhir masing-masing tim, keduanya gagal meraih kemenangan di partai kandang mereka. Arema Cronus malam tadi harus takluk dari tamunya Semen Padang dengan skor 1-2. Menanggapi kekalahan Arema, pelatih Persib Jajang Nurjaman menilai klub asuhan Suharno itu memang sengaja menyimpan pemainnya untuk pertandingan melawan Persib.
“Justru kelihatan mereka mempersiapkan betul melawan kita. Penonton mereka juga sama kemarin agak kosong untuk siap-siap nonton Arema lawan kita. Kemarin mereka tampil tidak full,” katanya dalam wawancara di Mess Persib, Kamis (25/5).
Alasan pelatih yang biasa disapa Janur itu menilai Arema fokus pada pertandingan melawan Persib lantaran dalam laga kontra Semen Padang, Arema hanya menurunkan pemain-pemain lapis kedua mereka. Praktis hanya Thierry Gathuessi, Christian Gonzalez dan Beto, punggawa inti Arema yang turun sejak menit awal.
“Dari sususan pemain jauh berbeda, mereka mempersiapkan diri ke kita, seperti menyimpan tenaga. Samsul Arif main belakangan, Saya tidak melihat Victor (Igbonefo), (Ahmad) Bustomi ga main, Gustavo (Lopes) juga ga main. Begitu juga Kurnia Meiga,” sambungnya.
Janur mengaku perlu mewaspadai kebangkitan Arema yang baru saja menelan kekalahan pertama di kandang itu. Pelatih berusia 56 tahun itu juga ingin anak-anaknya bangkit usai gagal meraih kemenangan di 3 laga terakhir di Indonesia Super League. Baginya kemenangan bukan hal yang mustahil di dapat di Stadion Kanjuruhan yang dikenal angker, terbukti Semen Padang pun bisa menaklukan mitos itu.
“Pasti lawan kita, kita mewaspadai mereka karena habis kalah, mereka pasti ingin bangkit. Kita juga ingin memperbaiki hasil draw kemarin, ingin mengganti poin. Dalam main bola tidak ada tidak mungkin, ini harus begini,” pungkasnya.

aku selalu mendukungmu persib pasti menang dengan skor telak
Kumaha janur, teh.. Kurang cermat mewaspadai, kelemahan lawan,,
Pan pamain arema, victor, bustomy, dan Gustavo, akumulasi kartu,
Sedangjkan mega, kena sangsi pssi, ulah ngajadikeun, alasan, untuk tetap Semangat menghadapi arema. Alasan kebangkitan arema, persib bahkan, bisa lebih bangkit dngn beberapa kegagalan
Ah ari kang janur, seueur nu cedera sareng kena sangsi pamaen arema kamari mah. teuing kabeneran teuing kumaha. ngan ke tandang kudu jiga SP meunang dikndng singa. sok lah da maen tandang mah keur hade lin..
apa janur akan dipertahankan musim depan .saya harap persib selamanya dilatih oleh jajang nurjaman
grafik permainan yg naik turun selalu menjadi sandungan buat maung bandung, pertahanan yang sangat rapuh juga masih saja menghantui team kebanggaan warga JABAR, ditambah sering kalinya I Made melakukan blunder menjadi pelengkap lemahnya pertahanan PERSIB padahal PERSIB masih punya penjaga gawang ke 2 yang menurut hemat saya dari segi kualitas dan grafik setiap kali diturunkan jauh lebih stabil…..semoga Ahmad Jufrianto pun bisa diturunkan sehigga 2 centre bek dapat saling membahu mengisi pertahanan kanan kiri yang sering ditinggal supardi dan toni naik membantu serangan semoga M Ridwan pun sdh dapat bermain kembali…….sukses untuk PERSIB semoga dapat membawa hasil yang maksimal
Memberikan komentar meskipun pahit, itu tandanya sangat cinta pada Persib. Sudah beberpa periode ISL atau liga nasional, dimana Persib mempunyai pemain-pemain terbaik namun selalu sulit untuk menduduki kursi juara, paling tidak dalam tiga periode terakhir ini. Coba dipelajari dan dianalisa dong oleh para pembina Persib, baik dari sisi pembinaann atau manajerialnya, pelatihannya, kualitas pelatih, teknis permainan kerjasama tim, dsb-nya. Yang jelas soliditas kerjasama dalam penyerangan kurang, segala kurang (teknis maupun non teknis) belum nampak menunjukkan Persib sebagai suatu kesebelasan calon juara, apa ada beban psikologis atau ego perorangan, seharusnya pelatihlah yang memahaminya.
anu jelas mah salh sahijina: eutik2 menta ganti pelatih jeung pamaen kang. tiap musim bahkan tiap putaran ka-2 na ganti pelatih/pamaen wae. nya moal padu2 atuh. emang salah tuda hayang gaya nyokot pltih asing nu teu bisa bhsa indonesia, jdi nerapkeun dilpngan ge bisa jdi teu selaras jng mksud nu sabenerna. ayeuna mah sabenerna SUDAH LEBIH BAIk teu aya ganti plth/pmaen di ptrn 2, da masalh ganti pelatih mah ngke urusana di akhir musim pan aya pertanggungjawaban.
ah kamari mah seueur nu cedera jng kena skorsing pamaen aremana p janur, duka kabeneran duka kumaha. Ngan omat kudu kaganti poin2 yg hilang di SJH. maen mah nyerang we + kombinasi jeung taktik jiga lawan ajax tea. yakin ari lawan main terbuka mah persib tiasa kenging.
Persib sering sekali kecolongan barisan pertahanan ketika asyik menyerang, dam itu pun berbuah gol yang mana made kurang sigap menangkap bola yg ditendang/disundul pemain lawan. Untuk barisan tengah sudah cukup solid, akan tetapi posisi penyerang masih belum sesuai dengan kriteria yang diharapkan dari permainan persib ( colibaly kurang optimal dr penguasaan bola, passing, bahkan sprint yg sangat dibutuhkan seorang striker). Untuk itu diharapkan persib dapat memetik pelajaran berharga dr beberapa pertandingan sebelumnya dmana harus berbagi point.
Formasi ideal buat persib jika memaksimalkan pemain yang ada :
Kiper : shahar ginanjar
Bek : jupe, abdurahman, vlado
Tengah : firman, taufiq/hariono, konate, sinaga/atep, supardi/tantan
Depan : colibaly, tantan/sinaga
Semoga persib ku juara musim ini….amien
Secara perorangan pemain, masih sering terjadi “kesalahan bodoh” yang dilakukan pemain, yaitu kesalahan yang tidak seharusnya terjadi untuk sekelas pemain Persib, misalnya: salah over, permainan keras yang tidak perlu, sudah didaerah lawan main sendiri padahal masih ada kawan yang lebih berpeluang, salah antisipasi, dll. semacam itu. Antara lain: Ferdinand anda sudah bermain dengan baik jangan dicemari kebiasaan diving, Tatan meskipun tugas penyerang bukan berarti harus memasukan gol sendiri, Haryono kadang ada main kerasnya.
PERSIB itu sesuatu banget buat warga bandung dan jawa barat juga bagi saya…”….”…..PERSIB NU AINK