Janur Sebut Persib Masih Kerap Buat Kesalahan Elementer
Saturday, 27 August 2016 | 20:45
Pelatih Persib, Jajang Nurjaman tidak henti-hentinya memberi instruksi di technical area. Beberapa kali dia juga terlihat ekspresif ketika melihat ada kesalahan yang dilakukan oleh anak asuhnya di atas lapangan. Menurut pria asal Majalengka tersebut, dalam laga tadi dia sangat bertekad merebut poin penuh untuk menutup putaran TSC 2016 dengan apik. Sehingga dia merasa jengkel ketika ada kesalahan elementer bisa berdampak buruk pada tim.
“Sebetulnya kalau permainan sudah sesuai instruksi cuma ada 1-2 miss (komunikasi). Saya ekspresif karena ada kesalahan individual, saya kesal karena kesalahan elementer pemain yang bisa berbahaya,” ungkap Janur ketika ditemui di Jalak Harupat, Sabtu (27/8).
Di babak kedua bahkan Janur sangat aktif dalam mengawal kinerja anak asuhnya. Karena secara intensitas serangan, Persib tidak segarang saat memainkan babak pertama. Salah satunya karena Sergio Van Dijk yang punya banyak kesempatan mendapat bola, di paruh kedua terisolasi oleh duet Goran Gancev dan Hamka Hamzah. Namun Janur menolak jika disebut merubah cara main anak asuhnya pasca turun minum.
“Sebetulnya di kamar ganti menyuruh untuk teruskan cara main di babak pertama. Tapi penjagaan kepada Sergio semakin rapat jadi dia butuh ruang. Dan yang mau kasih umpan juga pikir-pikir dulu karena penjagaan ke Sergio lebih ketat. Babak pertama bola pass ke orang ketiga dari dia kan selalu berhasil,” ujarnya.
Meski gagal memetik kemenangan, Janur tetap berbesar hati. Dia dengan jantan menyebut Singo Edan memang punya kualitas yang mumpuni terutama di wilayah pertahanan. Solidnya penampilan Goran Gancev membuat pemain lain sangat nyaman dalam meredam gempuran pasukan Maung Bandung. “Melihat pertahanan Arema solid dan antisipasi gelombang serangan kita. Mereka bertahan dengan cukup banyak orang dan cukup baik,” pungkasnya.

Pelatih Persib, Jajang Nurjaman tidak henti-hentinya memberi instruksi di technical area. Beberapa kali dia juga terlihat ekspresif ketika melihat ada kesalahan yang dilakukan oleh anak asuhnya di atas lapangan. Menurut pria asal Majalengka tersebut, dalam laga tadi dia sangat bertekad merebut poin penuh untuk menutup putaran TSC 2016 dengan apik. Sehingga dia merasa jengkel ketika ada kesalahan elementer bisa berdampak buruk pada tim.
“Sebetulnya kalau permainan sudah sesuai instruksi cuma ada 1-2 miss (komunikasi). Saya ekspresif karena ada kesalahan individual, saya kesal karena kesalahan elementer pemain yang bisa berbahaya,” ungkap Janur ketika ditemui di Jalak Harupat, Sabtu (27/8).
Di babak kedua bahkan Janur sangat aktif dalam mengawal kinerja anak asuhnya. Karena secara intensitas serangan, Persib tidak segarang saat memainkan babak pertama. Salah satunya karena Sergio Van Dijk yang punya banyak kesempatan mendapat bola, di paruh kedua terisolasi oleh duet Goran Gancev dan Hamka Hamzah. Namun Janur menolak jika disebut merubah cara main anak asuhnya pasca turun minum.
“Sebetulnya di kamar ganti menyuruh untuk teruskan cara main di babak pertama. Tapi penjagaan kepada Sergio semakin rapat jadi dia butuh ruang. Dan yang mau kasih umpan juga pikir-pikir dulu karena penjagaan ke Sergio lebih ketat. Babak pertama bola pass ke orang ketiga dari dia kan selalu berhasil,” ujarnya.
Meski gagal memetik kemenangan, Janur tetap berbesar hati. Dia dengan jantan menyebut Singo Edan memang punya kualitas yang mumpuni terutama di wilayah pertahanan. Solidnya penampilan Goran Gancev membuat pemain lain sangat nyaman dalam meredam gempuran pasukan Maung Bandung. “Melihat pertahanan Arema solid dan antisipasi gelombang serangan kita. Mereka bertahan dengan cukup banyak orang dan cukup baik,” pungkasnya.

Persib maen geus alus, tong loba protes ujang Van Persib, hayang ningali urg mah maen bola mnh siga naon. Mun siga leonel messi kakara sok dek komen naon mangga.. Dukung persib dek eleh dek menang, tong pas draw atau eleh riweuh siga anu pang bogana persib…
Tengahna kurang ..thn 2014 gelandang mumpuni ..konate gelandang penjelajah firman utina mengatur serangan dengan umpan manis nya hariono si gelandang pengangkut air memotong bola sebelum ke lini pertahanan ..
Semoga datang nya marco flores bisa menggantikan Firman utina robertino pengganti konate sebagai penjelajah hariono pemotong bola ..good job sub putaran ke 2 nanti
Anu butut pisan mah eta kameramen sctv. Jigana masih amatiran. Soalna pas momen2 kudu na di tonton malah katutup ku replay atawa keur ngarekam nau teu puguh. Alus antv nu nyiarkeun na ieu mah.
loba ngeueum bola.. laina di bawa lumpat pas kesempatan euweuh musuh teh karah ngadagoan di sampeurkeun ku musuh.. aya peluang mawa bola mah sok bawa lumpat ka hareup..
rahmad hidayat telat diasukeun, cobabere waktu rada lila pasti hasilna lewih bagus
.
Toncip sudah saatnya di istirahatkan banyak kesalahan yg dia lakukan.
Acungan jempol utk Jasuk mentalna kuat walaupun terus dipancing Esteban
Kang janur beberapa kali telat mengganti pemain,mudah2n masukan saya didengar kekurangan persib setelah lini tengah mendapat penjagaan rapat diperparah kedua sayap yg tidak bisa konsisten dlm mengumpan toni s,jajang s, tantan pemain ini performanya trus menurun dan tidak stabil… mudah2n janur lebih jeli kebutuhan tim, bukan playmaker tapi sayap yg baik