Janur pun Mengharapkan Menpora Tidak Ajukan Banding
Saturday, 25 July 2015 | 18:44
Pelatih yang membawa Persib Bandung juara Indonesia Super league (ISL) musim lalu, Jajang Nurjaman, mengabarkan bila kondisi tim hingga Sabtu (25/7) masih belum ada perkembangan. Kondisi tim masih menunggu kepastian turnamen Piala Indonesia Satu (PIS). Jika turnamen gagasan Mahaka Sports Entertainmen itu jadi digelar, para pemain Persib 2015 yang sudah diputus kontrak akan kembali dipanggil.
Janur, sapaan akrab Jajang, menuturkan bila dirinya mendapat kabar turnamen PIS akan diundur dari rencana awal 15 Agustus. Wacana terdekat adalah undangan laga uji coba dari Arema Cronus pada 11 Agustus mendatang.
“Sesuai dengan informasi, terakhir saya mendengar PIS akan tetap digelar, tapi mundur di akhir Agustus. Tapi sebelum itu ada rumor kita dapat undangan dari Arema tanggal 11,” ucap Jajang dalam sesi wawancara di program Persib Aing, Sabtu (25/7).
Bila pelaksanaan PIS pasti dilaksanakan, tantangan uji coba menantang Arema pun siap dipenuhi. Kendati demikian, Janur harus mempersiapkan skuat timnya minimal satu minggu untuk berlatih sebelum menjawab tantangan Singo Edan. “Kalau itu jadi digelar saya butuh persiapan, perlu latihan dulu lah minimal seminggu sama pemain,” katanya.
Ia pun menambahkan, apapun situasi yang dihadapi, pelatih asal Majalengka ini bergantung kepada manajemen. “Tapi semuanya saya menunggu dari Pak manajer (Umuh Muchtar). Kalau itu semua jadi, paling tidak seminggu latihan karena kan pasti berat badan naik. Kalau sudah ada kepastian, misalnya dari Pak Haji ada ikut ke Malang, ya udah saya kumpulkan. Jadi saya menunggu kepastian,” bebernya.
Supaya turnamen maupun kompetisi kembali bisa digelar, Janur pun ikut mengharapkan agar Menpora Imam Nahrawi tidak melakukan banding atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Seperti harapan semua pelaku sepak bola, seperti coach Rahmad Darmawan pernah menyampaikan, Menpora jangan banding. Kalau melihat ini begini saja akan lama mungkin memakan waktu tahunan,” tukasnya.


Pelatih yang membawa Persib Bandung juara Indonesia Super league (ISL) musim lalu, Jajang Nurjaman, mengabarkan bila kondisi tim hingga Sabtu (25/7) masih belum ada perkembangan. Kondisi tim masih menunggu kepastian turnamen Piala Indonesia Satu (PIS). Jika turnamen gagasan Mahaka Sports Entertainmen itu jadi digelar, para pemain Persib 2015 yang sudah diputus kontrak akan kembali dipanggil.
Janur, sapaan akrab Jajang, menuturkan bila dirinya mendapat kabar turnamen PIS akan diundur dari rencana awal 15 Agustus. Wacana terdekat adalah undangan laga uji coba dari Arema Cronus pada 11 Agustus mendatang.
“Sesuai dengan informasi, terakhir saya mendengar PIS akan tetap digelar, tapi mundur di akhir Agustus. Tapi sebelum itu ada rumor kita dapat undangan dari Arema tanggal 11,” ucap Jajang dalam sesi wawancara di program Persib Aing, Sabtu (25/7).
Bila pelaksanaan PIS pasti dilaksanakan, tantangan uji coba menantang Arema pun siap dipenuhi. Kendati demikian, Janur harus mempersiapkan skuat timnya minimal satu minggu untuk berlatih sebelum menjawab tantangan Singo Edan. “Kalau itu jadi digelar saya butuh persiapan, perlu latihan dulu lah minimal seminggu sama pemain,” katanya.
Ia pun menambahkan, apapun situasi yang dihadapi, pelatih asal Majalengka ini bergantung kepada manajemen. “Tapi semuanya saya menunggu dari Pak manajer (Umuh Muchtar). Kalau itu semua jadi, paling tidak seminggu latihan karena kan pasti berat badan naik. Kalau sudah ada kepastian, misalnya dari Pak Haji ada ikut ke Malang, ya udah saya kumpulkan. Jadi saya menunggu kepastian,” bebernya.
Supaya turnamen maupun kompetisi kembali bisa digelar, Janur pun ikut mengharapkan agar Menpora Imam Nahrawi tidak melakukan banding atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). “Seperti harapan semua pelaku sepak bola, seperti coach Rahmad Darmawan pernah menyampaikan, Menpora jangan banding. Kalau melihat ini begini saja akan lama mungkin memakan waktu tahunan,” tukasnya.

Mendingan mundur menporana supaya jelas masa depan sepak bola kita
mending mundur geng kuning di pssi.supaya bersih jeung berprestasi sepakbola kita
erek iraha mulaina nungguan anu kitu ecek didinyamah….realistis how…sa ayanawehela karunya ka ratusan pemaen bola anu getek hayang kompetisi…
asa teu realistis pamikiran didiny!!! rek iraha mulaina atuh.?”? karunya ka pemaen,tukang sablon, tukang tahu dsb…dsb….dsb…
asa pesimis pisan didinya, kumaha nagara bisa maju men jelemana pesimis. karunya teu ka pamaen nu teu digaji nepi ka paeh?karunya teu ka bangsa Indonesia anu liga na skorna diatur?karunya teu ka harga diri urang Indonesia anu timnas nas saukur pikaseurieun nagari Lain.