Janur Puas Dengan Penampilan Pemainnya
Sunday, 22 March 2015 | 19:29
Absennya 6 pemain andalan Persib Bandung memang membuat alur serangan serta ketajaman pasukan Jajang Nurjaman tidak setajam biasanya. Hasilnya tidak satupun serangan Persib berbuah gol yang membuat Persebaya unggul 1-0 dalam laga yang berlangsung di Stadion Galuh, Minggu (22/3). Meski begitu situasi ini dimanfaatkan betul oleh Jajang untuk melakukan rotasi pemain dan dia mengaku senang dengan apa yang ditampilkan anak asuhnya.
“Tujuan saya mengikuti ajang ini karena ingin memberikan jam terbang bagi pemain semua pemain. Bukan saya cari alasan karena kita kalah. Saya secara keseluruhan merasa puas pada penampilan pemain,” ungkapnya dalam jumpa pers seusai laga.
Mengenai lapangan yang licin karena imbas dari hujan deras yang mendera stadion Galuh, Jajang enggan menjadikan itu sebagai alasan timnya kemasukan. Sedangkan mengenai gol cepat tim lawan, pelatih asal Majalengka itu mengatakan bahwa timnya tidak fokus untuk menerima serangan lawan.
“Soal hujan itu wajar, kita juga sudah terbiasa dengan kondisi hujan seperti itu. Soal gol di menit-menit awal Itu terjadi cuma karena kurang konsentrasi saja dari ancaman lawan di menit awal,” lanjutnya.
Pelatih berusia 56 tahun tersebut bahkan menganggap timnya terus berkembang pasca kemasukan. Sayang gelombang serangan yang dilancarkan tidak bisa menembus pertahanan yang dikomandoi Otavio Dutra tersebut. Bahkan beberapa kali peluang terbuka pun masih mentah di tangan kiper Jandry Pitoy. Tak pelak penyelesaian akhir pun masih menjadi sorotan bagi anak asuhnya.
“Di babak kedua kita lebih menguasai permainan dan banyak menciptakan peluang. Tapi sekali lagi kelemahan kita seperti pertandingan sebelumnya, kelemahan klasik yaitu gagal manfaatkan peluang,” pungkasnya.

Absennya 6 pemain andalan Persib Bandung memang membuat alur serangan serta ketajaman pasukan Jajang Nurjaman tidak setajam biasanya. Hasilnya tidak satupun serangan Persib berbuah gol yang membuat Persebaya unggul 1-0 dalam laga yang berlangsung di Stadion Galuh, Minggu (22/3). Meski begitu situasi ini dimanfaatkan betul oleh Jajang untuk melakukan rotasi pemain dan dia mengaku senang dengan apa yang ditampilkan anak asuhnya.
“Tujuan saya mengikuti ajang ini karena ingin memberikan jam terbang bagi pemain semua pemain. Bukan saya cari alasan karena kita kalah. Saya secara keseluruhan merasa puas pada penampilan pemain,” ungkapnya dalam jumpa pers seusai laga.
Mengenai lapangan yang licin karena imbas dari hujan deras yang mendera stadion Galuh, Jajang enggan menjadikan itu sebagai alasan timnya kemasukan. Sedangkan mengenai gol cepat tim lawan, pelatih asal Majalengka itu mengatakan bahwa timnya tidak fokus untuk menerima serangan lawan.
“Soal hujan itu wajar, kita juga sudah terbiasa dengan kondisi hujan seperti itu. Soal gol di menit-menit awal Itu terjadi cuma karena kurang konsentrasi saja dari ancaman lawan di menit awal,” lanjutnya.
Pelatih berusia 56 tahun tersebut bahkan menganggap timnya terus berkembang pasca kemasukan. Sayang gelombang serangan yang dilancarkan tidak bisa menembus pertahanan yang dikomandoi Otavio Dutra tersebut. Bahkan beberapa kali peluang terbuka pun masih mentah di tangan kiper Jandry Pitoy. Tak pelak penyelesaian akhir pun masih menjadi sorotan bagi anak asuhnya.
“Di babak kedua kita lebih menguasai permainan dan banyak menciptakan peluang. Tapi sekali lagi kelemahan kita seperti pertandingan sebelumnya, kelemahan klasik yaitu gagal manfaatkan peluang,” pungkasnya.

nu komen hayang ngaganti pelatih eta mah bobotoh gejuul…emang maraneh na bisa mawa persib jd juara? cobaan dtng ka persib ngalamar jd pelatih paling2 oge maraneh di seberet tah ku si konate…dsr bobotoh gejuuulll…
Bisa kitu timna eleh pelatih nyebut puas?
lieur lah ai eleh ge ges puas mah. moal daek menang2 atuh. persib mah lain alus ku pelatih, alusna ku pemain. pelatih alus mah moal lila neangan pemaen teh, ieu mah ngorbanken tim, sina ripuh eweuh striker. si kumis tah jangar
angkut tah eks PBR sakalian jeng Dejan Antonic na..moal teu ngajelegur tah Persib