Janur Menilai Ada Kejanggalan Lain Dalam Kepemimpinan Solikin
Saturday, 27 July 2013 | 12:19Selain anulir gol Kenji Adachihara pada masa injury time babak II sebagai puncak kekecewaan, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman melihat ada beberapa keputusan lain dari wasit Solikin yang merugikan timnya. Akibat gol yang dianggap tidak sah tersebut Persib gagal meraih 3 poin dari tuan rumah Barito Putra di Stadion Demang Lehman, Martapura, Jumat (26/7) malam.
Pertandingan berakhir seri 2-2, kedua tim berbagi 1 angka. Dua gol Barito Putra dicetak Makan Kanote (19′) dan Djibril Coulibaly (36′-penalti). Persib membalas 2 gol oleh Abanda Herman (27′) dan Mbida Messi (87′).
Pada menit 90+2, Kenji memenangkan duel bola udara dengan kiper Dian Agus dan berhasil melesakkan bola ke gawang lawan. Namun wasit Solikin menyatakan gol itu tidak sah karena Kenji dinilai melakukan pelanggaran terlebih dahulu kepada penjaga gawang. Keputusan Solikin inilah yang mengundang reaksi keras dari kubu Persib.
Namun sebelum kejadian tersebut, coach Janur menilai ada insiden-insiden dari keputusan wasit yang tidak menguntungkan bagi timnya. Diantaranya adalah 2 kali pemainnya dinyatakan offside.
Kejadian lain yang dikatakan Janur cukup jelas terlihat adalah insiden satu menit sebelum gol Mbida Messi. Saat itu terjadi kemelut di depan gawang Barito Putra dan defender Dae Won Ha melakukan handsball di dalam kotak penalti. Namun tidak dinyatakan sebagai pelanggaran oleh Solikin.
“Sebelumnya kita juga melihat banyak pelanggaran yang janggal. Banyak sekali pelanggaran lawan yang tidak diberikan untuk kita. Pelanggaran handsball sebelum gol Messi. Udah kelihatan sekali puncaknya ya di gol ketiga Persib. Dia (wasit) tidak bisa mengelak lagi karena itu saat injury time kan sehingga mungkin dia berpikir Barito tidak akan bisa mengejar lagi. Semua lihat lah karena itu siaran langsung dan banyak sekali yang sms, mereka pendapatnya juga sama,” papar Janur ketika dihubungi Simamaung, Sabtu (27/7).
Keputusan untuk tidak mensahkan gol Kenji, membuat Persib harus rela berbagi 1 poin dengan tim Laskar Antasari. “Harus merelakan 2 poin yang sudah dirampok,” tambah Janur.

Selain anulir gol Kenji Adachihara pada masa injury time babak II sebagai puncak kekecewaan, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman melihat ada beberapa keputusan lain dari wasit Solikin yang merugikan timnya. Akibat gol yang dianggap tidak sah tersebut Persib gagal meraih 3 poin dari tuan rumah Barito Putra di Stadion Demang Lehman, Martapura, Jumat (26/7) malam.
Pertandingan berakhir seri 2-2, kedua tim berbagi 1 angka. Dua gol Barito Putra dicetak Makan Kanote (19′) dan Djibril Coulibaly (36′-penalti). Persib membalas 2 gol oleh Abanda Herman (27′) dan Mbida Messi (87′).
Pada menit 90+2, Kenji memenangkan duel bola udara dengan kiper Dian Agus dan berhasil melesakkan bola ke gawang lawan. Namun wasit Solikin menyatakan gol itu tidak sah karena Kenji dinilai melakukan pelanggaran terlebih dahulu kepada penjaga gawang. Keputusan Solikin inilah yang mengundang reaksi keras dari kubu Persib.
Namun sebelum kejadian tersebut, coach Janur menilai ada insiden-insiden dari keputusan wasit yang tidak menguntungkan bagi timnya. Diantaranya adalah 2 kali pemainnya dinyatakan offside.
Kejadian lain yang dikatakan Janur cukup jelas terlihat adalah insiden satu menit sebelum gol Mbida Messi. Saat itu terjadi kemelut di depan gawang Barito Putra dan defender Dae Won Ha melakukan handsball di dalam kotak penalti. Namun tidak dinyatakan sebagai pelanggaran oleh Solikin.
“Sebelumnya kita juga melihat banyak pelanggaran yang janggal. Banyak sekali pelanggaran lawan yang tidak diberikan untuk kita. Pelanggaran handsball sebelum gol Messi. Udah kelihatan sekali puncaknya ya di gol ketiga Persib. Dia (wasit) tidak bisa mengelak lagi karena itu saat injury time kan sehingga mungkin dia berpikir Barito tidak akan bisa mengejar lagi. Semua lihat lah karena itu siaran langsung dan banyak sekali yang sms, mereka pendapatnya juga sama,” papar Janur ketika dihubungi Simamaung, Sabtu (27/7).
Keputusan untuk tidak mensahkan gol Kenji, membuat Persib harus rela berbagi 1 poin dengan tim Laskar Antasari. “Harus merelakan 2 poin yang sudah dirampok,” tambah Janur.

duh solikin neang nafkah keur anak pamajikan tina duit haram, kahade ah bisi maotna keur kabesekan ku bola..
hidup persib
wasit jangan disalahkan , dinegara manapun nama wasit baik dan benar, tapi yg salah justru kenapa manusia bodoh itu dijadikan wasit ???
masyarakat bandung rupanya tak bisa melupakan sosok solikin kita “tunggu” kedatangannya di bandung
harusnya wasit seperti itu diberi kartu merah!
Kalau ketemu d jalan tak sunatin tun si solikin !!!!!!
solikin waktu mu udah abizzzzzz……
kanggo manajemen persib, sok terus upayakeun si solikin ngarah di pecat jeung teu dipake deui, licikna keterluan atuh da..saya mah yakin sampai ayeuna oge si solikin teu bisa sare sieun ku pamolah sorangan…
sisolikin butuh uang buat lebaran,buat beli baju anak sama istrinya makanya dia terima uang suap
urang usul weh lah k FIFA n AFC…
kumaha we carana nu boga kartu kuning n kartu merah teh lain wasit hungkul,,tapi pelatih oge berhak ngaluarkeun kartu.meh mun persib di dholiman ku wasit,pelatih kang djanur bere we wasitna kartu merah…
khususon ka solikin mah kantun milih,,,bade kartu nu mana (di paehan, di podaran, di mutilasi,di tusuk 30x, di gorok, di tembak)
mangga kantun milih
A’uzubillahimalWASITonirrojim
solikin
sobatna nu linglung kabekina ingus ngaing