Janur Masih Tunggu Keputusan Manajemen Akan Nasib Timnya
Wednesday, 03 June 2015 | 17:18
Pasca federasi sepak bola Indonesia terkena sanksi FIFA pada Sabtu (31/5) lalu, otomatis olahraga yang menjadi minat dan hiburan masyarakat itu tidak bisa tampil di ajang internasional. Pun termasuk pemain-pemain yang berkarir di luar negeri, hanya dapat melanjutkan karirnya hingga kontrak mereka berakhir. Banyak kalangan dirugikan, hajat orang banyak tersendat dan ikut terkatung-katung.
Sanksi ini adalah buntut dari polemik sepak bola tanah air setelah pemerintah melalui Kemenpora mencampuri urusan PSSI dengan melakukan pembekuan terhadah induk sepak bola tanai air tersebut. Memang harus ada sesuatu yang dikorbankan untuk membenahi federasi sepak bola negeri agraris ini agar lebih baik. Presiden Joko Widodo pun ikut mendukung upaya dari Menpora Imam Nahrawi.
Persib Bandung sendiri yang terakhir dijungkalkan raksasa Hongkong, Kitchee SC, di ajang AFC Cup 2015, langsung menjadi korban berikutnya tim yang menderita terkatung-katung. Pasca gugur di kompetisi Asia, tim pun diliburkan selama dua pekan terhitung dari tanggal 28 Mei.
Nasib pemain, pelatih dan ofisial tim Persib kini masih belum ditentukan. Tempo lalu, manajer Umuh Muchtar sudah mengisyaratkan bakal melepas beberapa pemain termasuk 3 pemain asing. Kompensasi anggaran selama dua bulan ke depan pun akan diberikan.
Jajang Nurjaman, selaku pelatih kepala Persib enggan untuk mengomentari sanksi yang diderita sepak bola Indonesia. Pelatih dan pemain kini sedang menunggu kebijakan manajeman dalam menentukan langkah klub selanjutnya. “Belum ada kabar, sifatnya sekarang tim masih diliburkan, kita memantau situasi. Saya benar-benar masih menunggu kebijakan manajemen apa yang harus kita lakukan selanjutnya,” paparnya saat dihubungi Selasa (2/5) kemarin.


Pasca federasi sepak bola Indonesia terkena sanksi FIFA pada Sabtu (31/5) lalu, otomatis olahraga yang menjadi minat dan hiburan masyarakat itu tidak bisa tampil di ajang internasional. Pun termasuk pemain-pemain yang berkarir di luar negeri, hanya dapat melanjutkan karirnya hingga kontrak mereka berakhir. Banyak kalangan dirugikan, hajat orang banyak tersendat dan ikut terkatung-katung.
Sanksi ini adalah buntut dari polemik sepak bola tanah air setelah pemerintah melalui Kemenpora mencampuri urusan PSSI dengan melakukan pembekuan terhadah induk sepak bola tanai air tersebut. Memang harus ada sesuatu yang dikorbankan untuk membenahi federasi sepak bola negeri agraris ini agar lebih baik. Presiden Joko Widodo pun ikut mendukung upaya dari Menpora Imam Nahrawi.
Persib Bandung sendiri yang terakhir dijungkalkan raksasa Hongkong, Kitchee SC, di ajang AFC Cup 2015, langsung menjadi korban berikutnya tim yang menderita terkatung-katung. Pasca gugur di kompetisi Asia, tim pun diliburkan selama dua pekan terhitung dari tanggal 28 Mei.
Nasib pemain, pelatih dan ofisial tim Persib kini masih belum ditentukan. Tempo lalu, manajer Umuh Muchtar sudah mengisyaratkan bakal melepas beberapa pemain termasuk 3 pemain asing. Kompensasi anggaran selama dua bulan ke depan pun akan diberikan.
Jajang Nurjaman, selaku pelatih kepala Persib enggan untuk mengomentari sanksi yang diderita sepak bola Indonesia. Pelatih dan pemain kini sedang menunggu kebijakan manajeman dalam menentukan langkah klub selanjutnya. “Belum ada kabar, sifatnya sekarang tim masih diliburkan, kita memantau situasi. Saya benar-benar masih menunggu kebijakan manajemen apa yang harus kita lakukan selanjutnya,” paparnya saat dihubungi Selasa (2/5) kemarin.
