Janur Harap Peristiwa 2013 Tak Terulang
Tuesday, 13 October 2015 | 21:48
Kejadian musim 2013 saat Persib Bandung melawat ke ibu kota melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), dalam lanjutan pertandingan Indonesia Super league (ISL), tentu menyisakan rasa traumatik di benak skuat Maung Bandung. Kala itu bus Persib dilempari batu oleh beberapa oknum suporter Persija, Jakmania, ketika dalam perjalananmenuju stadion. Lemparan menyebabkan anggota tim Persib mengalami luka ringan dan kaca bus pecah. Bahkan bom molotov pun sempat hinggap menghampiri atap bus.
Saat itu pelatih Jajang Nurjaman mengarsiteki Persib untuk musim pertamanya. Laga yang sejatinya dihelat Sabtu (22/6/2013) di SUGBK akhirnya urung digelar, Persija dinyatakan menang walk out (WO) atas Persib, karena rombongan Maung Bandung memutuskan untuk kembali balik Bandung dengan alasan keselamatan dan keamanan.
Musim 2014, saat Persib menjadi juara, pertemuan melawan Persija di SUGBK tak terhindarkan. Belajar dari pengalaman, skuat Atep dan kolega dikawal ketat pihak kepolisian hingga akhirnya bisa menuntaskan pertandingan dengan aman. Saat itu skor 0-0 menjadi akhir pertandingan melawan tim oranye.
Musim 2015, meski Liga Indonesia terhenti, bertanding di SUGBK tampaknya juga tak bisa dihindarkan. Adalah ketika penggagas Piala Presiden Mahaka Sports and Entertainment memberi opsi final di stadion kebanggaan masyarakat Indonesia ini. Ya dalam Piala Presiden ini tim kebanggaan bobotoh mampu melaju kembali hingga final dan akan menantang tim asal Palembang, Sriwijaya FC.
Jajang Nurjaman percaya untuk keamanan timnya melakoni laga di SUGBK dalam waktu dekat. Pasalnya yang menjamin keselamatan tim Persib kali ini adalah pihak pemerintah. Bahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) berani menjamin keamanan laga yang bakal dihelat pada Minggu (18/10), termasuk adanya bobotoh di dalamnya.
“Ada bedanya, waktu itu kan lawannya Persija ditambah pengamanan panpel seadanya. Kali ini yang menjamin keamanan pemerintah jadi menaruh harapan kejadian itu tidak terjadi,” ucap Janur saat diwawancarai, Selasa (13/10), di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung.
Pelatih 57 tahun ini juga mengaku rasa trauma kini telah sirna dari benaknya. Kondisi tersebut lantaran adanya informasi mengenai pengamanan ketat dari pemerintah. “Enggak trauma, itu sudah biasa dalam sepakbola. Yang buat saya yakin karena pasti akan ada pengamanan ketat,” tambahnya.
Meski demikian, Janur mengakui sedikitnya ada pengaruh dalam sisi psikologis kepada pemain, memikirkan keamanan kala bertandang ke SUGBK. Kendati demikian Janur menginstruksikan supaya anak-anak asuhannya tetap fokus menatap pertandingan. “Pasti ada di sisi psikologis. Tapi saya coba pemain untuk fokus saja,” tandasnya.


Kejadian musim 2013 saat Persib Bandung melawat ke ibu kota melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), dalam lanjutan pertandingan Indonesia Super league (ISL), tentu menyisakan rasa traumatik di benak skuat Maung Bandung. Kala itu bus Persib dilempari batu oleh beberapa oknum suporter Persija, Jakmania, ketika dalam perjalananmenuju stadion. Lemparan menyebabkan anggota tim Persib mengalami luka ringan dan kaca bus pecah. Bahkan bom molotov pun sempat hinggap menghampiri atap bus.
Saat itu pelatih Jajang Nurjaman mengarsiteki Persib untuk musim pertamanya. Laga yang sejatinya dihelat Sabtu (22/6/2013) di SUGBK akhirnya urung digelar, Persija dinyatakan menang walk out (WO) atas Persib, karena rombongan Maung Bandung memutuskan untuk kembali balik Bandung dengan alasan keselamatan dan keamanan.
Musim 2014, saat Persib menjadi juara, pertemuan melawan Persija di SUGBK tak terhindarkan. Belajar dari pengalaman, skuat Atep dan kolega dikawal ketat pihak kepolisian hingga akhirnya bisa menuntaskan pertandingan dengan aman. Saat itu skor 0-0 menjadi akhir pertandingan melawan tim oranye.
Musim 2015, meski Liga Indonesia terhenti, bertanding di SUGBK tampaknya juga tak bisa dihindarkan. Adalah ketika penggagas Piala Presiden Mahaka Sports and Entertainment memberi opsi final di stadion kebanggaan masyarakat Indonesia ini. Ya dalam Piala Presiden ini tim kebanggaan bobotoh mampu melaju kembali hingga final dan akan menantang tim asal Palembang, Sriwijaya FC.
Jajang Nurjaman percaya untuk keamanan timnya melakoni laga di SUGBK dalam waktu dekat. Pasalnya yang menjamin keselamatan tim Persib kali ini adalah pihak pemerintah. Bahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) berani menjamin keamanan laga yang bakal dihelat pada Minggu (18/10), termasuk adanya bobotoh di dalamnya.
“Ada bedanya, waktu itu kan lawannya Persija ditambah pengamanan panpel seadanya. Kali ini yang menjamin keamanan pemerintah jadi menaruh harapan kejadian itu tidak terjadi,” ucap Janur saat diwawancarai, Selasa (13/10), di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung.
Pelatih 57 tahun ini juga mengaku rasa trauma kini telah sirna dari benaknya. Kondisi tersebut lantaran adanya informasi mengenai pengamanan ketat dari pemerintah. “Enggak trauma, itu sudah biasa dalam sepakbola. Yang buat saya yakin karena pasti akan ada pengamanan ketat,” tambahnya.
Meski demikian, Janur mengakui sedikitnya ada pengaruh dalam sisi psikologis kepada pemain, memikirkan keamanan kala bertandang ke SUGBK. Kendati demikian Janur menginstruksikan supaya anak-anak asuhannya tetap fokus menatap pertandingan. “Pasti ada di sisi psikologis. Tapi saya coba pemain untuk fokus saja,” tandasnya.

Maju terus
Mahaka dan kepolisian bahkan menkopolhukam sbg koordinator keamanan sdh menjamin. “Ulah Hariwang” kita sedang menuju sepakbola modern. Cuman Polisi hrs menyebar intel krn suka ada perusuh yg muncul dan hilang diantara “gang” dan jalan sempit. Persib jadi kebanggaan sepakbola nasional. Bravo Persib…
Der, tong sieun…!
Sieun ku Allah mah mang
sien mah ku Allah mang,,mereun mang
Saran urg mah kudu bareng ka gbk na,d konvoikeun ti bdg,ameh gampang terkodinirna..usahakeun ulah marawa motor,hariwang dijalan..
Saur kuring mah…kumaha lamun bus persib dikawal oge ku konvoi bobotoh… Insya alloh aman
Prung maung pantang kudu mundur !!! #PERSIBJUARA
siapkeun du’a, pager awak ku tulak bala, laku lampah sing sopan..tumut na aturan..bral tandang mamprang ka medan perjuangan..bangkitkeun citra parahiyangan nu lungguh tur luhung ku etika..insha alloh salamet..
insha alloh kuring rek ngerahkeun wadya bala nu teu katempo..dm persib menyan jeung dupa siap na parukuyan..hidup persib..nuhun ka bapak2 pulisi/tni peran serta tulung bantuna ngajagi lemah cai mugi sing sarehat rahayon
Inget bobotoh tong saruana kapancing sabab engke loba intel ti pihak TNI jeung polri anu bakal newak provokatorna
Tong hariwang lurr.. arek maen dmn oge hayu urang dukung
The jak mah pikiran tah klubna persija karunya euy minim prestasi lain mikiran viking jeung persib rek maen di gbk cauuu
Terus maju..
intina mah angger kudu waspada tur ati-ati. tong percaya teuing ka pemerintah jeung kepolisian.
da gening tos kabuktosan pemerintah mah, naon nu di omongkeun jeung naon nu digawekeun beda wae.
kabinet kerja-kerja tp loba nu di PHK. karunya kuring mah kanu di PHK, tp da kuring can bisa nulungan ngan saukur bisa ngadu’a.
pidu’ana we ti kuring nya sib,najan teu ngalalajoan ka jkt ulah hariwang rakyat jawa barat terus ngadukung supaya jd juara, aamiin..
Ulah gugur samemeh tempur, ulah perlaya samemeh perang. Indit ka medan jerit ulah dengki, lumampah ka medan dadalaga ulah dendam, lumaku ka medan tempur ulah ujub toroktok ole olean …..
Kelebihan sriwijaya
1.kemampuan individu skill pemain depan baik.
2.pemain depan cepat dan liar terutama titus bonai dan wanggai.t.a musafri
3.kemampuan set piece pelanggaran.
4.ada 2 gelandang bertahan hyo hyoun koo dan asri akbar
5.ada bek abdullah maiga yg kekar.
Kelemahan
1.wing back tidak berpengalaman kurang disiplin.
2.tidak punya pemain sayap baik
3.faktor dian agus yg sering blunder dan kurang sigap
4.lemah dalam hal kecepatan dan truepass dari lawan.antisipasi set piece lemah
5.lemah dalam duel satu lawan satu
6.pemain cadangan kurang berpengalaman.