Janur Harap Evaluasi PT GTS Kepada Persib Ada Solusinya
Wednesday, 10 August 2016 | 17:18
Pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman tidak terkejut jika dirinya bakal mendapatkan peringatan dari operator Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 tentang statusnya sebagai pelatih kepala berlisensi B AFC. Dalam hal ini PT Gelora Trisula Semesta (PT. GTS) memperingatkan Persib untuk mengevaluasi soal administrasi kelengkapan dokumen pendaftaran official seperti dalam regulasi TSC Pasal 37.
Dalam pasal tersebut menyebutkan jika pelatih kepala yang menangani sebuah tim dalam kontestan tertinggi haruslah berlisensi A AFC atau setara. Jajang sendiri datang ke Persib sebagai pelatih pengganti di musim 2016 ini. Ia menggantikan posisi Dejan Antonic yang akhirnya mundur pasca kekalahan 4-1 atas Bhayangkara Surabaya United.
“Ya sebetulnya enggak juga (terkejut) karena itu memang salah satu syarat yang harus saya penuhi tapi karena pembekuan (PSSI) itu, sehingga akibatnya seperti ini,” ujar Jajang.
Janur, sapaan akrab Jajang, berandai-andai jika saja PSSI tidak dibekukan dan mendapat hukuman FIFA tahun 2015 lalu, rencananya mengejar lisensi kepelatihan A AFC di musim tersebut bisa tercapai. Ia pun akan menjadi merasa lega jika lisensi A AFC sudah didapat.
“Andai itu (suspend FIFA) tidak terjadi, lisensi A AFC yang tadinya sudah saya rencanakan mungkin sudah berjalan tahun kemarin tahun 2015, sekarang sudah didapat (Lisensi A),” katanya.
Pelatih 58 tahun itu akhirnya hanya bisa pasrah dan menyerahkan keputusan kepada manajemen. Dirinya berharap persoalan tersebut ada jalan solusinya yang terbaik. “Pasti itu tahu (syarat lisensi A AFC) karena saya tahu kita ingin membenahi segala aspek, imbasnya ke situ. Tapi saya cuma ingin menjalani dulu saja, mudah-mudahan ada solusinya,” harapnya.

Pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman tidak terkejut jika dirinya bakal mendapatkan peringatan dari operator Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 tentang statusnya sebagai pelatih kepala berlisensi B AFC. Dalam hal ini PT Gelora Trisula Semesta (PT. GTS) memperingatkan Persib untuk mengevaluasi soal administrasi kelengkapan dokumen pendaftaran official seperti dalam regulasi TSC Pasal 37.
Dalam pasal tersebut menyebutkan jika pelatih kepala yang menangani sebuah tim dalam kontestan tertinggi haruslah berlisensi A AFC atau setara. Jajang sendiri datang ke Persib sebagai pelatih pengganti di musim 2016 ini. Ia menggantikan posisi Dejan Antonic yang akhirnya mundur pasca kekalahan 4-1 atas Bhayangkara Surabaya United.
“Ya sebetulnya enggak juga (terkejut) karena itu memang salah satu syarat yang harus saya penuhi tapi karena pembekuan (PSSI) itu, sehingga akibatnya seperti ini,” ujar Jajang.
Janur, sapaan akrab Jajang, berandai-andai jika saja PSSI tidak dibekukan dan mendapat hukuman FIFA tahun 2015 lalu, rencananya mengejar lisensi kepelatihan A AFC di musim tersebut bisa tercapai. Ia pun akan menjadi merasa lega jika lisensi A AFC sudah didapat.
“Andai itu (suspend FIFA) tidak terjadi, lisensi A AFC yang tadinya sudah saya rencanakan mungkin sudah berjalan tahun kemarin tahun 2015, sekarang sudah didapat (Lisensi A),” katanya.
Pelatih 58 tahun itu akhirnya hanya bisa pasrah dan menyerahkan keputusan kepada manajemen. Dirinya berharap persoalan tersebut ada jalan solusinya yang terbaik. “Pasti itu tahu (syarat lisensi A AFC) karena saya tahu kita ingin membenahi segala aspek, imbasnya ke situ. Tapi saya cuma ingin menjalani dulu saja, mudah-mudahan ada solusinya,” harapnya.

perwasitan aja masih belum bener
Ari mnurut simkuring mah.kang janur mending ngudag hela lisensi A.supados ka payun na teu kawas kie dei.tapi omat upami tos kenging lisensi a kedah ka persib dei.
Atuh ari kitumah wasit jeung lapang ge kudu standar FIFA.
Ulah pelatih hungkul
iya bner tuh, mumpung turnamen..
mendingan pelatih lanjutin sekolah dulu..
coba tanya2 ke afc.., kali aja masi bisa..
ayo pelatih kumis nyingsat.., kamu bisa..
” Janur Harap Evaluasi PT GTS Kepada Persib Ada Solusinya ”
solusinya mah… mengajukan mundur weh… da sarua jeung pelatih sebelumna..elehan wae jeung goreng maenna.
sertifikat jahit prestasi afc
sertifikat fifa prestasi jahit..!
Ah lamun ngomong standar fifa di liga indonesia mah loba aspekna nu acan standar contoh lapang, wasit, penonton tapi naha ? pelatih nu jadi sorotan aya naon ieu? Tanda tanya gede sagede panto .padahal Ken bae da liga na oge teu standar fifa bergulir pas pssi di bekukeun eta nungarana standar teh? Pabelit gts mah lah!