Janur: Faktor Mental Kunci Stabilnya Performa
Friday, 16 May 2014 | 19:18
Persib Bandung akan segera memulai petualangannya di paruh kedua musim kompetisi Indonesia Super League. Sejauh ini Persib sukses menempati peringkat 2 klasemen Wilayah Barat, tetapi evaluasi bagi pelatih Jajang Nurjaman tetap perlu dilakukan. Mengenai apakah dirinya akan memberi ultimatum bagi pemainnya yang belum memberikan dampak positif, pelatih asal Majalengka ini menyatakan bahwa dirinya sudah sering mengingatkan pemainnya bila sedang dalam performa yang menurun. Namun Janur merasa tidak perlu memberi ultimatum pada pasukannya.
“Saya pikir sudah sering saya lakukan dan setiap kesempatan juga sering saya katakan pada pemain. Mungkin karena belum punya banyak kesempatan dan performanya kurang bagus. Ga ultimatum lah hanya mencoba mengingatkan saja, kalau ultimatum Itu terlalu keras,” katanya saat ditemui di Mess Persib, Jumat (16/5).
Janur mengakui naik turunnya permainan anak asuhnya, khususnya pemain muda, diakibatkan faktor mental yang seluruhnya teruji. Dan sejauh ini memang para pemain muda Persib, seperti Rudiyana, Jajang Sukmara dll kurang mendapat menit bermain.
“Lebih di mental sih menurut saya. Dan penguatan mental itu didapat dari menit bermain di lapangan. Itu mungkin menjadi kendala mereka dan itu kembali sebenarnya ke saya. Karena kematangan bermain jelas didapat karena kesempatan bermain,” sambungnya.
Namun keputusan sang arsitek memang cukup beralasan. Persib kini sedang berusaha meraih prestasi yang telah lama dinantikan bobotoh, sehingga Janur lebih mengutamakan permainan dari punggawa terbaiknya. Karena baginya sulit jika mengejar gelar juara tetapi harus memberikan tanggung jawab pada pemain muda. Janur juga di musim ini mulai sering memberikan menit bermain pada pemain mudanya meski di akhir-akhir pertandingan.
“Secara kompetisi, musim ini pertandingan lebih sedikit dan seluruh pertandingan itu penting karena harus meraih poin. Itu menjadi penyebab utama kita hati-hati dalam memilih pemain. Karena jarang sebuah tim meraih prestasi dengan mempercayakan seluruhnya pada pemain muda. Kalau menang baru kasih main 20 menit,” terangnya.
“Saya ingat betul dulu generasi emas MU (Manchester United) seperti (Ryan) Giggs, (Gary) Neville atau Nicky Butt juga hanya diberi menit sedikit demi sedikit. Sekaliber (Alex) Ferguson pun begitu. Harus sabar karena tuntutannya besar sedangkan mematangkan pemain tidak bisa instan.”

Persib Bandung akan segera memulai petualangannya di paruh kedua musim kompetisi Indonesia Super League. Sejauh ini Persib sukses menempati peringkat 2 klasemen Wilayah Barat, tetapi evaluasi bagi pelatih Jajang Nurjaman tetap perlu dilakukan. Mengenai apakah dirinya akan memberi ultimatum bagi pemainnya yang belum memberikan dampak positif, pelatih asal Majalengka ini menyatakan bahwa dirinya sudah sering mengingatkan pemainnya bila sedang dalam performa yang menurun. Namun Janur merasa tidak perlu memberi ultimatum pada pasukannya.
“Saya pikir sudah sering saya lakukan dan setiap kesempatan juga sering saya katakan pada pemain. Mungkin karena belum punya banyak kesempatan dan performanya kurang bagus. Ga ultimatum lah hanya mencoba mengingatkan saja, kalau ultimatum Itu terlalu keras,” katanya saat ditemui di Mess Persib, Jumat (16/5).
Janur mengakui naik turunnya permainan anak asuhnya, khususnya pemain muda, diakibatkan faktor mental yang seluruhnya teruji. Dan sejauh ini memang para pemain muda Persib, seperti Rudiyana, Jajang Sukmara dll kurang mendapat menit bermain.
“Lebih di mental sih menurut saya. Dan penguatan mental itu didapat dari menit bermain di lapangan. Itu mungkin menjadi kendala mereka dan itu kembali sebenarnya ke saya. Karena kematangan bermain jelas didapat karena kesempatan bermain,” sambungnya.
Namun keputusan sang arsitek memang cukup beralasan. Persib kini sedang berusaha meraih prestasi yang telah lama dinantikan bobotoh, sehingga Janur lebih mengutamakan permainan dari punggawa terbaiknya. Karena baginya sulit jika mengejar gelar juara tetapi harus memberikan tanggung jawab pada pemain muda. Janur juga di musim ini mulai sering memberikan menit bermain pada pemain mudanya meski di akhir-akhir pertandingan.
“Secara kompetisi, musim ini pertandingan lebih sedikit dan seluruh pertandingan itu penting karena harus meraih poin. Itu menjadi penyebab utama kita hati-hati dalam memilih pemain. Karena jarang sebuah tim meraih prestasi dengan mempercayakan seluruhnya pada pemain muda. Kalau menang baru kasih main 20 menit,” terangnya.
“Saya ingat betul dulu generasi emas MU (Manchester United) seperti (Ryan) Giggs, (Gary) Neville atau Nicky Butt juga hanya diberi menit sedikit demi sedikit. Sekaliber (Alex) Ferguson pun begitu. Harus sabar karena tuntutannya besar sedangkan mematangkan pemain tidak bisa instan.”

pANYAWAT NU MATUH DI PERSIB,LAMUN LAWANNA KWALITASNA DI BAWAH pERSIB MALAH SOK JD BODO TAPI PAMI LAWAN KWALITASN DI ATAS PERSIB MALAH SOK LEUWIH PINTER…. COBI PILARIAN PANYAWAT MENTAL SANES ???