Janur: Duet Jacksen-RD Cocok Untuk Timnas
Monday, 18 March 2013 | 19:03Belum lagi turun dalam pertandingan, pelatih timnas Indonesia, Luiz Manuel Blanco dicopot dari jabatannya pelatih. Badan Tim Nasional (BTN) menunjuk duet Jacksen F Tiago dan Rachmad Darmawan menjadi pelatih sementara. Sedangkan Blanco digeser menjadi direktur teknik.
Keputusan tersebut diungkapkan Wakil Ketua BTN, Harbiansyah, Minggu (17/3) malam, seperti yang dituliskan Goal.com. RD dan Jacksen diproyeksikan untuk memimpin pasukan Garuda dalam pertandingan Grup C Pra Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi di Jakarta, 23 Maret mendatang.
Dimintai komentar mengenai pergantian pelatih timnas ini, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman menanggapi dengan positif. Menurutnya, kedua pelatih yang sudah malang melintang di kompetisi tanah air ini mengetaui dengan jelas materi pemain yang dimiliki Indonesia.
“Bagus. Dua-duanya bagus. Dua-duanya qualified (memenuhi kualifikasi), hapal pemain-pemain kita, mereka juga udah teruji kemampuannya,” puji Janur.
Kemampuan pelatih Persipura Jayapura dan Arema Cronous ini pun sudah terbukti memberi prestasi tertinggi di kompetisi sepak bola Indonesia. Jacksen membawa Persebaya Surabaya promosi dari Divisi I ke Divisi Utama Liga Indonesia pada musim 2003 dan menjuarai Divisi Utama pada tahun berikutnya. Pelatih asal Brasil ini pun meraih prestasi tertinggi bersama Persipura Jayapura, menjuarai Liga Super Indonesia 2008/09, sekaligus menyandang gelar pelatih terbaik.
Sedangkan RD telah menjuarai Liga Indonesia (2005) bersama Persipura dan Sriwijaya FC Palembang (2007/08). Serta 3 kali membawa SFC juara Piala Indonesia (2007/08, 2008/09, 2010). Di level nasional, RD pun pernah menukangi Timnas U23 tahun 2011.

Belum lagi turun dalam pertandingan, pelatih timnas Indonesia, Luiz Manuel Blanco dicopot dari jabatannya pelatih. Badan Tim Nasional (BTN) menunjuk duet Jacksen F Tiago dan Rachmad Darmawan menjadi pelatih sementara. Sedangkan Blanco digeser menjadi direktur teknik.
Keputusan tersebut diungkapkan Wakil Ketua BTN, Harbiansyah, Minggu (17/3) malam, seperti yang dituliskan Goal.com. RD dan Jacksen diproyeksikan untuk memimpin pasukan Garuda dalam pertandingan Grup C Pra Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi di Jakarta, 23 Maret mendatang.
Dimintai komentar mengenai pergantian pelatih timnas ini, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman menanggapi dengan positif. Menurutnya, kedua pelatih yang sudah malang melintang di kompetisi tanah air ini mengetaui dengan jelas materi pemain yang dimiliki Indonesia.
“Bagus. Dua-duanya bagus. Dua-duanya qualified (memenuhi kualifikasi), hapal pemain-pemain kita, mereka juga udah teruji kemampuannya,” puji Janur.
Kemampuan pelatih Persipura Jayapura dan Arema Cronous ini pun sudah terbukti memberi prestasi tertinggi di kompetisi sepak bola Indonesia. Jacksen membawa Persebaya Surabaya promosi dari Divisi I ke Divisi Utama Liga Indonesia pada musim 2003 dan menjuarai Divisi Utama pada tahun berikutnya. Pelatih asal Brasil ini pun meraih prestasi tertinggi bersama Persipura Jayapura, menjuarai Liga Super Indonesia 2008/09, sekaligus menyandang gelar pelatih terbaik.
Sedangkan RD telah menjuarai Liga Indonesia (2005) bersama Persipura dan Sriwijaya FC Palembang (2007/08). Serta 3 kali membawa SFC juara Piala Indonesia (2007/08, 2008/09, 2010). Di level nasional, RD pun pernah menukangi Timnas U23 tahun 2011.

Lamun urang geus nyata yeuh jadi pelatih bisa mawa juara kahiji ngalatih manuk. Bari sok dihaokan eta manuk jadi kaluar sora nu alus da dimotivasi manukna. Ari janur ngalatih persib jadi juara mah moal mungkin maenya aya palatih cicing di gigir lapang bari geumpeur kumaha anu ker tanding di tengah lapang atuh. Ninggali palatih ngan saukur olohok. Sakali deui kudu nyadar atuh janur buburu mundur.
saya mah moal coment cukup ngeunah seuri maca coment di akang” da intinamah sadayana oge persib hoyong juara.
_maju terus eleh menang persib nu urang_
*orang subang tea*
Abi mah nu bodo kana bola tapi upami ningali janur ngalatih asa teu pede, ningalina oge teu gaduh karakter permainan ,upami pemain persib ku pemain ecek ecek da pasti ancur pisan ,siganamah meunang ge da pemaina alus ,,,salametkeun persib
aduhh gusti..lieur nempo perkembangan persib ayeuna mah..saha nu salah???saha nu kudu di salahkeun???kahayang mah yeuh management masalah teknis permainan jeung milih pemaen mah urusan pelatih..ai manager mah ukur nguruskeun gaji jeung negosiasi..komisaris mah ukur ngakontrol jajaran managemen jeung pelatih..lain intervensi ka pelatih masalah teknic..ka bobotoh ukur doa jeung dukungan na we mun bade kritik mah nu rada ngeunah bahasa na atuh jeung ulah provokatif..cukup sakitu we ah..