Janur Dapat Hikmah Dari Situasi Krisis
Tuesday, 21 January 2014 | 13:21
Krisis pemain yang dialami Persib Bandung dalam 2 laga terakhirnya di fase 8 besar Inter Island Cup 2014 memaksa sang arsitek, Jajang Nurjaman bukan hanya merotasi pemain di tengah padatnya jadwal, tetapi juga mengeser posisi pemainnya untuk bermain di luar posisi aslinya.
Hasilnya tidak buruk, karena Persib masih bisa bermain dominan dan menciptakan lebih banyak peluang. Meski jika dilihat dari skor, Persib hanya bermain imbang 0-0 dengan Persiram dan 1-1 dengan Mitra Kukar. Tetapi menurut pelatih yang akrab disapa Janur tersebut dirinya tetap puas dengan apa yang diperlihatkan oleh anak-asuhnya.
Janur pun menggangap eksperimen dirinya yang menempatkan Tony Sucipto di bek tengah, Firman Utina di gelandang bertahan dan Atep yang diplot sebagai attacking midfielder, merupakan sebuah kesuksesan. Dia pun mengambil pelajaran positif di tengah krisis yang tengah menimpa timnya.
“Ya saya puas dengan penampilan Atep saat kita coba di posisi baru di tengah mengganti posisi Firman. Saya puas dengan eksperimen yang dibuat kemarin, karena permainannya lebih dari biasanya. Firman juga sudah bisa mengatur ditempatkan di situ, sekarang kita jadi punya banyak opsi. Sisi positifnya lebih baik, banyak yang bisa diambil dari situasi seperti ini dan saya jadi lebih percaya diri,” ungkap Janur saat diwawancara di Hotel Horison, Solo, Selasa (21/1).
Janur pun menyoroti hal lain yang membuat dirinya puas akan anak asuhnya. Menurutnya mental bertanding anak-anak Maung Bandung sudah semakin menanjak. Ketika bertandang, terlihat determinasi para pemain yang terus menekan dan terus ingin menyerang untuk meraih kemenangan.
“Dan yang paling penting adalah mental bertanding anak-anak ketika bermain di luar Bandung. Terlihat kan kemarin mereka bermain dengan semangat yang bagus dan mereka mau bertarung. Fisik juga bagus engga ada yang kram tidak seperti tim-tim lawan yang terlalu sering minta pertandingan diberhentikan itu kan. Di kita tidak ada yang seperti itu,” tambahnya
Dari aspek fisik pun pelatih berusia 55 tahun ini memberikan apresiasi kepada seluruh punggawanya. Dalam ketatnya jadwal Inter Island Cup, terutama dalam laga kontra Mitra Kukar kemarin, para pemain Persib masih sanggup bermain kostan selama 90 manit tanpa ada pergantian pemain.
“Saya selalu tekankan kepada anak-anak untuk terus semangat untuk bertanding meskipun kita di bench cuma ada 2 orang. Karena sepakbola itu sebelas lawan sebelas. Hasilnya mereka kemarin main full 90 menit semua dan stamina tetap terjaga sampai beres,” pungkasnya.

Krisis pemain yang dialami Persib Bandung dalam 2 laga terakhirnya di fase 8 besar Inter Island Cup 2014 memaksa sang arsitek, Jajang Nurjaman bukan hanya merotasi pemain di tengah padatnya jadwal, tetapi juga mengeser posisi pemainnya untuk bermain di luar posisi aslinya.
Hasilnya tidak buruk, karena Persib masih bisa bermain dominan dan menciptakan lebih banyak peluang. Meski jika dilihat dari skor, Persib hanya bermain imbang 0-0 dengan Persiram dan 1-1 dengan Mitra Kukar. Tetapi menurut pelatih yang akrab disapa Janur tersebut dirinya tetap puas dengan apa yang diperlihatkan oleh anak-asuhnya.
Janur pun menggangap eksperimen dirinya yang menempatkan Tony Sucipto di bek tengah, Firman Utina di gelandang bertahan dan Atep yang diplot sebagai attacking midfielder, merupakan sebuah kesuksesan. Dia pun mengambil pelajaran positif di tengah krisis yang tengah menimpa timnya.
“Ya saya puas dengan penampilan Atep saat kita coba di posisi baru di tengah mengganti posisi Firman. Saya puas dengan eksperimen yang dibuat kemarin, karena permainannya lebih dari biasanya. Firman juga sudah bisa mengatur ditempatkan di situ, sekarang kita jadi punya banyak opsi. Sisi positifnya lebih baik, banyak yang bisa diambil dari situasi seperti ini dan saya jadi lebih percaya diri,” ungkap Janur saat diwawancara di Hotel Horison, Solo, Selasa (21/1).
Janur pun menyoroti hal lain yang membuat dirinya puas akan anak asuhnya. Menurutnya mental bertanding anak-anak Maung Bandung sudah semakin menanjak. Ketika bertandang, terlihat determinasi para pemain yang terus menekan dan terus ingin menyerang untuk meraih kemenangan.
“Dan yang paling penting adalah mental bertanding anak-anak ketika bermain di luar Bandung. Terlihat kan kemarin mereka bermain dengan semangat yang bagus dan mereka mau bertarung. Fisik juga bagus engga ada yang kram tidak seperti tim-tim lawan yang terlalu sering minta pertandingan diberhentikan itu kan. Di kita tidak ada yang seperti itu,” tambahnya
Dari aspek fisik pun pelatih berusia 55 tahun ini memberikan apresiasi kepada seluruh punggawanya. Dalam ketatnya jadwal Inter Island Cup, terutama dalam laga kontra Mitra Kukar kemarin, para pemain Persib masih sanggup bermain kostan selama 90 manit tanpa ada pergantian pemain.
“Saya selalu tekankan kepada anak-anak untuk terus semangat untuk bertanding meskipun kita di bench cuma ada 2 orang. Karena sepakbola itu sebelas lawan sebelas. Hasilnya mereka kemarin main full 90 menit semua dan stamina tetap terjaga sampai beres,” pungkasnya.

Sekarang materi pemain Persib dari belakang dan tengah sudah bagus tapi untuk striker murni pasca hengkangnya Svd dan Jibril jadi kurang bagus tidak sesuai dengan harapan. Sudah saja sekarang mah bermain tanpa striker murni supaya disebut Barcelona dari ISL .. Mantap kan!Atawa mun kurang pede coba rekrut Aldo Bareto.!!!! Jang… Jang… dangukeun .
tong waka atoh djanur eta striker meni tumpul pisan.. cumah alus maen ge teu bisa ngasupkeun mah
SIAP KANG KUDA ANDA LAYAK JADI PELATIH
calon pelatih musim hareup
dari 10 gol di penyisihan, cuma 2 gol dari striker… geus ayeuna mah teu kudu pake striker lah..
Geura nyuhunkn no tlp pa erik tohir. Bade miwarang ngagaleuh aldo. Kang janur mah merekedeweung
Teu kudu pake stiker pa janur,tos weh apaadanya,ikuti seperti mengalir suatu saat pasti manggih muara,tos weh kantun diracik deui weh pemaen anu tos aya insa Allah hasilna positif
Rajen ngarekrut pemaen siga c udo ,, dari pada c udo mah neangan urang singajaya , aralus urang singajaya dari pada ci udo mah
semua pemain bagus kecuali…udo
bravo persib
Aya-aya we, striker alus euweuh suplai, suplai alus euweuh striker. Mun SVD aya keneh, mantep tah.
geus kieu mah percayakeun weh ka nu aya pemaen magang semacam rudiana dkk sok paenkeun daripada miceunan duit teu pararuguh toh hasilna sami wae pan unggal musim,nu penting pasih kapercayaan ka nu ngora
portun udo hebat eta pamaen nyeplos bae dika ari maen nya heheh
saya bae kang atuh nu jadi pamaen depan mah ku ngaing di santet penjaga gawang na
tong atoh heula yg penting di isl pembuktiana