Janur Bicara Soal Sisi Positif dari Psy War
Monday, 28 September 2015 | 18:52
Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, berbicara soal dampak dari perang urat syaraf atau psy war jika sering dilakukan di Indonesia. Meurutnya, psy war akan memicu adrenalin dari setiap pelatih termasuk pemainnya saat berlaga di lapangan dan berhadapan dengan media.
“Tentang psy war, ya sebetulnya membuat euforia pertandingan bisa semakin tinggi, tapi balik lagi ke sosok pelatih sendiri gimana? Berani atau enggak?,” ucap Jajang saat ditemui, Senin (28/9), di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung.
Janur, sapaan akrab Jajang Nurjaman, mengaku jika dirinya bukanlah tipe pelatih yang mau bicara sesumbar. Hal itu karena dirinya cukup menghargai dan menghormati kubu lawan. Oleh sebabnya ia tak mau menanggapi ketika pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC), Iwan Setiawan, melontarkan kata-kata psy war saat kedua tim bertemu di perempat final.
“Saya bukan tipe pelatih seperti itu. Rame sebenarnya, psy war disikapi oleh pemain jadi semakin semangat, bisa menumbuhkan motivasi kan kaya kemarin,” ulasnya.
Menang dengan tingkat kepuasan tinggi, namun kubu Persib pun menyadari bila perjuangannya belum berakhir. Partai semi final sudah menanti. Maung Bandung kini tengah fokus menyiapkan laga, apalagi mereka bakal kehilangan lima pemain inti sekaligus karena akumulasi kartu kuning. Mereka adalah Vladimir Vujovic, Ahmad Jufriyanto, Hariono, Zulham Zamrun dan Ilija Spasojevic.
“Euforia, normal saya kira euforia kemarin, sampai pulang juga masih terasa. Sekarang kita harus fokus lagi di turnamen ini karena belum selesai, masih ada tiga pertandingan lagi sampai final,” pungkas Janur.


Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, berbicara soal dampak dari perang urat syaraf atau psy war jika sering dilakukan di Indonesia. Meurutnya, psy war akan memicu adrenalin dari setiap pelatih termasuk pemainnya saat berlaga di lapangan dan berhadapan dengan media.
“Tentang psy war, ya sebetulnya membuat euforia pertandingan bisa semakin tinggi, tapi balik lagi ke sosok pelatih sendiri gimana? Berani atau enggak?,” ucap Jajang saat ditemui, Senin (28/9), di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung.
Janur, sapaan akrab Jajang Nurjaman, mengaku jika dirinya bukanlah tipe pelatih yang mau bicara sesumbar. Hal itu karena dirinya cukup menghargai dan menghormati kubu lawan. Oleh sebabnya ia tak mau menanggapi ketika pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC), Iwan Setiawan, melontarkan kata-kata psy war saat kedua tim bertemu di perempat final.
“Saya bukan tipe pelatih seperti itu. Rame sebenarnya, psy war disikapi oleh pemain jadi semakin semangat, bisa menumbuhkan motivasi kan kaya kemarin,” ulasnya.
Menang dengan tingkat kepuasan tinggi, namun kubu Persib pun menyadari bila perjuangannya belum berakhir. Partai semi final sudah menanti. Maung Bandung kini tengah fokus menyiapkan laga, apalagi mereka bakal kehilangan lima pemain inti sekaligus karena akumulasi kartu kuning. Mereka adalah Vladimir Vujovic, Ahmad Jufriyanto, Hariono, Zulham Zamrun dan Ilija Spasojevic.
“Euforia, normal saya kira euforia kemarin, sampai pulang juga masih terasa. Sekarang kita harus fokus lagi di turnamen ini karena belum selesai, masih ada tiga pertandingan lagi sampai final,” pungkas Janur.

geus tong dibahas deui,fokus kahareup we ayrna mah