Janur Anggap Wajar Strateginya Sudah Dibaca Lawan
Saturday, 19 September 2015 | 11:43
Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, tetap santai ketika skema yang akan diperagakan olehnya disebut sudah terbaca lawan. Sebelumnya arsitek Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan telah membongkar semua peta kekuatan yang dimiliki oleh Maung Bandung. Janur mengatakan bahwa pelatih yang sudah paham pola taktiknya bukan hanya Iwan dan sudah diketahui tim lain. Mengingat Persib sebagai klub nomor wahid di tanah air sedang diburu oleh rival-rival mereka.
“Buat saya bukan hanya Iwan, mereka (pelatih yang lain) juga sudah tahu kekuatan kita, itu hal wajar apalagi mereka tahu kekuatan kita, statistik kita,” ujar Janur saat diwawancara di Stadion Segiri, Sabtu (19/9).
Pelatih berlisensi B AFC itu mengatakan dia tidak akan banyak merombak strategi yang biasa dipraktekan Firman Utina dan kawan-kawan. Yang terpenting menurutnya adalah pemainnya harus cerdik memanfaatkan situasi di lapangan. Tidak perlu selalu terpaku dengan taktik dan bisa sesekali melakukan improvisasi. Janur pun sudah percaya pada kebolehan anak asuhnya dalam upaya keluar dari tekanan.
“Nanti di lapangan kita main pintar saja, untuk skema kita tak perlu berubah. Walau mereka sudah tahu taktik kita tapi kami yakin bisa mengatasi itu,” lanjutnya.
Mengenai tekanan dari suporter tuan rumah, Janur paham betul bahwa situasi itu bisa meneror mental pasukannya. Namun pengalaman dan mental anak-anak Bandung disebut pelatih 57 tahun itu akan mampu menyingkirkan rasa takut dan tetap fokus untuk bertanding. Sehingga dia tidak khawatir akan situasi tersebut.
“Bertarung tandang dengan banyak dukungan Pusamania tidak akan mempengaruhi permainan. Intinya kita tampil dengan kebersamaan dan kolektifitas,” pungkasnya.


Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, tetap santai ketika skema yang akan diperagakan olehnya disebut sudah terbaca lawan. Sebelumnya arsitek Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan telah membongkar semua peta kekuatan yang dimiliki oleh Maung Bandung. Janur mengatakan bahwa pelatih yang sudah paham pola taktiknya bukan hanya Iwan dan sudah diketahui tim lain. Mengingat Persib sebagai klub nomor wahid di tanah air sedang diburu oleh rival-rival mereka.
“Buat saya bukan hanya Iwan, mereka (pelatih yang lain) juga sudah tahu kekuatan kita, itu hal wajar apalagi mereka tahu kekuatan kita, statistik kita,” ujar Janur saat diwawancara di Stadion Segiri, Sabtu (19/9).
Pelatih berlisensi B AFC itu mengatakan dia tidak akan banyak merombak strategi yang biasa dipraktekan Firman Utina dan kawan-kawan. Yang terpenting menurutnya adalah pemainnya harus cerdik memanfaatkan situasi di lapangan. Tidak perlu selalu terpaku dengan taktik dan bisa sesekali melakukan improvisasi. Janur pun sudah percaya pada kebolehan anak asuhnya dalam upaya keluar dari tekanan.
“Nanti di lapangan kita main pintar saja, untuk skema kita tak perlu berubah. Walau mereka sudah tahu taktik kita tapi kami yakin bisa mengatasi itu,” lanjutnya.
Mengenai tekanan dari suporter tuan rumah, Janur paham betul bahwa situasi itu bisa meneror mental pasukannya. Namun pengalaman dan mental anak-anak Bandung disebut pelatih 57 tahun itu akan mampu menyingkirkan rasa takut dan tetap fokus untuk bertanding. Sehingga dia tidak khawatir akan situasi tersebut.
“Bertarung tandang dengan banyak dukungan Pusamania tidak akan mempengaruhi permainan. Intinya kita tampil dengan kebersamaan dan kolektifitas,” pungkasnya.

Ha ha iwan numpang popularitas persib …. Tong boro iwan pelatih spanyol oge sarua numpang popularitas persib … Persib memang top … !!!
Betul kang Djanit, jangan rubah karakter permainan persib. Biarkan lawan yang menyesuaikan, merusak gayanya sendiri agar mampu membendung persib yang hingga kini belum ada strategi yang bisa menhan pasukan Step cs di lapangan. Gempur saja. Anggap saja sebagai treatment diet buat Jeans.
bicara soal mental bertanding di kala away.. kita berkaca ketika laga pramusim bulan bulan kemarin.. lihat ketika persib bertandang melawan psgc ciamis.. persib kewalahan.. ini tantangan lebih besar lagi kala melawan pbfc. yang materi pemain nya lebih berat dibanding pemain pemain psgc.. kolektivitas saja belum cukup untuk menghadapi determinsasi, presing dan permainan cepat ala pbfc… dan satu lagi djanur suka telat mengganti pakem dengan satu strategi .. tidak ada improvisasi dan kurang kreativitas dalam menyusun skema
Hade lah coach djanur komentarna.. 🙂 keprok barudakkk 😀