Janur Akui Timnya Kebobolan Karena Lengah
Sunday, 20 September 2015 | 21:27
Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, mengakui timnya kebobolan karena lengah mengantisipasi serangan Pusamania Borneo FC. Seperti ketika Arpani mampu melepaskan tembakan jarak jauh yang tidak bisa dijangkau I Made Wirawan. Begitu juga dengan gol ketiga yang memberikan celah cukup luas bagi PBFC menusuk dan melepaskan umpan matang ke tengah. Ditambah kemampuan Boaz Solossa yang memang ampuh dalam urusan mengkonversi peluang.
“Gol pertama karena kelengahan, gol ketiga juga kelengahan, mereka PBFC bisa manfaatkan kelengahan kita. Sudah prediksi, sejak awal Boaz bisa manfaatkan kesalahan kami,” ungkap Janur dalam konferensi pers di Stadion Segiri, Minggu (20/9).
Menurut Janur, PBFC memang melakukan pergantian pemain yang jitu ketika memasukkan Ferinando Pahabol di babak kedua. Hasilnya lini belakang Persib makin kerepotan saat harus menjaga trio Papua yang punya skill dan kecepatan di atas rata-rata. Terbukti Boaz mampu mencetak 2 gol ketika Pahabol sudah berada di lapangan menggantikan Jajang Mulyana.
“Memang masuknya dua pergantian Pahabol dan Victor Pae membuat perbedaan. Saya pikir masuknya Pahabol bisa mengubah situasi,” sambungnya.
Ketika disinggung mengenai adanya kendala untuk Persib saat bertamu ke Segiri, Janur mengakui bahwa kekalahan Persib murni lantaran perbedaan nasib di lapangan. Dia menolak bahwa cuaca panas Kalimantan serta hadirnya kabut asap menjadi penyebab anak asuhnya tampil melempem.
“Kendala di sini ga ada masalah, semua normal. Kita akui, harus sportif, cuaca juga ga ada masalah karena kita sudah biasa. Kabut asap ga jadi masalah, selamat untuk PBFC,” tandasnya.


Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, mengakui timnya kebobolan karena lengah mengantisipasi serangan Pusamania Borneo FC. Seperti ketika Arpani mampu melepaskan tembakan jarak jauh yang tidak bisa dijangkau I Made Wirawan. Begitu juga dengan gol ketiga yang memberikan celah cukup luas bagi PBFC menusuk dan melepaskan umpan matang ke tengah. Ditambah kemampuan Boaz Solossa yang memang ampuh dalam urusan mengkonversi peluang.
“Gol pertama karena kelengahan, gol ketiga juga kelengahan, mereka PBFC bisa manfaatkan kelengahan kita. Sudah prediksi, sejak awal Boaz bisa manfaatkan kesalahan kami,” ungkap Janur dalam konferensi pers di Stadion Segiri, Minggu (20/9).
Menurut Janur, PBFC memang melakukan pergantian pemain yang jitu ketika memasukkan Ferinando Pahabol di babak kedua. Hasilnya lini belakang Persib makin kerepotan saat harus menjaga trio Papua yang punya skill dan kecepatan di atas rata-rata. Terbukti Boaz mampu mencetak 2 gol ketika Pahabol sudah berada di lapangan menggantikan Jajang Mulyana.
“Memang masuknya dua pergantian Pahabol dan Victor Pae membuat perbedaan. Saya pikir masuknya Pahabol bisa mengubah situasi,” sambungnya.
Ketika disinggung mengenai adanya kendala untuk Persib saat bertamu ke Segiri, Janur mengakui bahwa kekalahan Persib murni lantaran perbedaan nasib di lapangan. Dia menolak bahwa cuaca panas Kalimantan serta hadirnya kabut asap menjadi penyebab anak asuhnya tampil melempem.
“Kendala di sini ga ada masalah, semua normal. Kita akui, harus sportif, cuaca juga ga ada masalah karena kita sudah biasa. Kabut asap ga jadi masalah, selamat untuk PBFC,” tandasnya.

Siap keun tim sing hade kang..PBFC pasti. Bakal ngandelkeun counter atack..kudu bisa nyieun gol tiheula kang..ulah nepi kabobolan di bandung..
Mantabs…pelatih juara coment na ulah ngambing hitamkeun wasit. Di jalak harupat kudu menang slisih minimal 2-0. Mangga coach djanur analisis pertandingan tadi supaya persib langkung sae deui#persibjuara
Ka dulur dulur urang doakeun wasit iwan ngaloco sing di panjangkeun yuswa na sareng di tutup pintu rejeki na. Amin
Di antos permainan cantik persibku di jalak harupat.
Utk Iwan sontoloyo siap2 gali kuburmu..
wasit iwan sukoco pelatih iwan setiawan,, 22’y tidak berkuakitas
Cuma 1 coment : Wasit JELEK
Ari asisten wasit jeung panpel aran a iwan oge lain?kwkwkwk
Ayo birukan SJH
memang diakui dari segi keputusan wasit yang kontroversial itu agak merugikan persib.. namun dari hasil statistik pertandingan, jelas persib berada dibawah tekanan pemain pbfc.. mulai dari ball possesion sampai tekanan yang di lancarkan tim lawan sangat dominan.. analisis saya beberapa hari sebelumnya terbukti benar.. persib akan kewalahan membendung permainan cepat ala pbfc dengan determinsai tinggi, presing ketat dan juga permainan cepatnya. semoga kedepan pak dajanng bisa menemukan solusi dari skema permainan nya..di tambah lagi masih dengan mental para pemain persib kala bermain away belum bisa teruji.. masih dengan cerita cerita terdahulu maung bandung di kala away mental bertanding nya selallu turun… saya mewanti wanti permainan cepat ala pbfc dan di sana ada sang rising star pemain muda terens puhiri yang sangat jelas mengobrak obrik pertahan persib bandung…buakn karena lewah pak djanur namun bner bner hasil dari skema permiannan.. kalo lengah seakan akan gol gol nya pun hasil dari kecerbohan..
Soal mental mah Persib udah ga kaya dulu lagi kala tandang. Buktinya saat tertinggal 3-1 Persib bisa nambah gol kok. Belum lagi memang keputusan wasit yang kontroversi menyebabkan Persib mengalami banyak kerugian. Contoh jelasnya pas hands ball di kotak penalti yang jelas-jelas terlihat tapi tidak di beri ganjaran penalti. Tapi ya mau gimana da wasit punya kuasa. Andai saja wasit berlaku adil, saya yakin Persib bisa mengatasi PBFC.
Setuju.
kicauan pelatih PBFC “persib tidak ada apa2nya” bisa d jadikan intropeksi bagi persib, kita melihat pertadingan semalam. saya melihat persib kalah bukan sepenuhnya karena wasit. tp karena permainan persib tidak baik / strateginya mudah terbaca. bisa dlihat selama pertadingan berjalan persib di kurung / di bombardir abis2san sama PBFC ditambah lini belakang persib lengah. menurut saya mental bertanding persib belum ada di peak performance. karena dari masa persiapan sampai penyisihan grup belum mendapatkan lawan yang seimbang /berat rata2 kualitas lawannya d bawah persib jd ketika bertemu dengan lawan yang kuat persib keteteran
di tambah liga di berhentikan otomatis mental bertandingpun menurun.
mudah2han di bandung bisa membalikkan keadaan dan bisa lolos ke semifinal..amin
#bobotoh bandung selatan
justru abdi mah hoyong usul ka mahaka supados wasitna iwan sukoco deui, jigana mah manehna kabogohna ponaryo euy