Janur Akui Persebaya Sempat Keteteran Atas Pressing Ketat Persib
Thursday, 07 March 2019 | 20:04
Manuchehr Dzhalilov menjadi aktor kekalahan Persib atas Persebaya, Kamis (7/3/2019) di Si Jalak Harupat Kab. Bandung, dalam partai kedua Piala Presiden. Sang mantan Jajang Nurjaman yang mengarsiteki Persebaya kali ini berhasil kembali mempermalukan Persib setelah musim sebelumnya melakukan hal yang sama bersama PSMS.
Janur lantas tak memandang rendah Persib, Janur menilai timnya bermain tidak sesuai dengan apa yang dilatih pada sore itu. Pasalnya, Persib bermain dengan daya pressing tinggi di depan hingga buat pemainnya kalang kabut.
“Persib bermain bagus walah kalah dari kami hari ini, jujur permainan kami hari ini tidak sesuai dengan yang kami latih karena memang pressing mereka cukup bagus,” ungkapnya usai pertandingan.
“Biasa kami bermain lawan siapa pun membangun serangan dari belakang, kali ini di pressing dari awal hingga buat kami kalang kabut,” paparnya.
Pergerakan yang dilakukan striker Ezechiel N’Douassel pula cukup merepotkan. Butuh pemain yang sama tingginya untuk menutup gerakan bomber asal Chad itu. Hansamu Yama mengawal sang pemain, ditambah Amido Balde yang kerap turun ke belakang menahan Eze ketika bola mati dilakukan Persib.
“Persib pada hari ini sebenarnya bermain bagus, ya cukup merepotkan, terutama pergerakan Ezechiel sulit ditutup, hingga butuh pemain yang sama tingginya,” lanjutnya.
Persebaya menatap kedepan bertekad keluar sebagai juara grup yang otomatis lolos otomatis ke babak 8 besar. “Dengan ini kami ingin berjuang di pertandingan terakhir, ini prestasi harus dikejar,” tukasnya.

Manuchehr Dzhalilov menjadi aktor kekalahan Persib atas Persebaya, Kamis (7/3/2019) di Si Jalak Harupat Kab. Bandung, dalam partai kedua Piala Presiden. Sang mantan Jajang Nurjaman yang mengarsiteki Persebaya kali ini berhasil kembali mempermalukan Persib setelah musim sebelumnya melakukan hal yang sama bersama PSMS.
Janur lantas tak memandang rendah Persib, Janur menilai timnya bermain tidak sesuai dengan apa yang dilatih pada sore itu. Pasalnya, Persib bermain dengan daya pressing tinggi di depan hingga buat pemainnya kalang kabut.
“Persib bermain bagus walah kalah dari kami hari ini, jujur permainan kami hari ini tidak sesuai dengan yang kami latih karena memang pressing mereka cukup bagus,” ungkapnya usai pertandingan.
“Biasa kami bermain lawan siapa pun membangun serangan dari belakang, kali ini di pressing dari awal hingga buat kami kalang kabut,” paparnya.
Pergerakan yang dilakukan striker Ezechiel N’Douassel pula cukup merepotkan. Butuh pemain yang sama tingginya untuk menutup gerakan bomber asal Chad itu. Hansamu Yama mengawal sang pemain, ditambah Amido Balde yang kerap turun ke belakang menahan Eze ketika bola mati dilakukan Persib.
“Persib pada hari ini sebenarnya bermain bagus, ya cukup merepotkan, terutama pergerakan Ezechiel sulit ditutup, hingga butuh pemain yang sama tingginya,” lanjutnya.
Persebaya menatap kedepan bertekad keluar sebagai juara grup yang otomatis lolos otomatis ke babak 8 besar. “Dengan ini kami ingin berjuang di pertandingan terakhir, ini prestasi harus dikejar,” tukasnya.

Prsebya nu alus atwa taktik prsib nu level liga3.lur ???
kritik kpd radopik boleh, asal jgn berlebihan sampai fisik !
itu kelewat batas
kritik kpd radopik boleh, asal jgn berlebihan sampai fisik !
itu kelewat batas
Nu mabok eta mah,kuduna peraib teu kudu milu turnamen,percuma terutama Bobotoh di medsos gagal paham can ge mulai kompetisi resmi geus ribut kejn bae elegan oge jd nyaho mana kurangna,ieumah ibarat orok karek ge borojol geus di titah lumpat
Calana ketat managemen wa meureun nu pinuh ku duit hasil tiket.managemen bobrok makin tua bukannya makin hebat malah nambah bobrok.
Bobotoh gagal paham ini turnamen bukan kompetisi resmi,justru pas di turnamen model kieu mening eleh jdi bisa nyaho kualitas pemain kualitas lawan dan strategi pelatih..mantan pelatih PSM Rene Albert ngomong piala presiden hanya untuk uji coba,pas kompetisi resmi psm mamprang,inget Persib taun kamari pas kompetisi resmi mamprang….gara gara kasus jd Weh gagal juara..mikir euy pake akal sehat mana ujicoba mana turnamen pra musim mana kompetisi resmi
Lama2 sy muak liat komen2 yg mnuduh n mnjurus kearah fitnah,,mnjmen dpt untunglh,dompet pnh hsl dri tiket…bullshit
Ente (bobotoh?) beuki kadieu lain beuki dewasa…tudah tuduh manajemen bari jeung euweuh bukti. Taun kamari persib gomes ge trpuruk di pilpres tp naha euweuh nu protes kaleuleuwihan, ayeuna MR ge di situasi nu sarua, kakarek nganilai mana pemaen nu pas mana nu kurang…keun we antep manajemen jeung jajaran pelatih bekerja da maranehna ge pasti mikir atuh…, taun kamari gomes bubuk di pilpres tp mangprang di liga bisa juara mun euweuh konspirasi, ente teu kudu rujit teuing mikir negatif…anggur mah doakeun persib sing leuwih mangprang ka hareupna
Moal aya kamajuan mun bobotoh terlalu interpensi ka pelatih jeung pamaen.ngerakeun urang sunda,gara gara eleh pelatih smo ka rek digebug.bobotoh naon anu kitu teh..nyorengan ka bobotoh anu santun
masalah na kunaon minijimin beuki pisan bongkar pasang.. sangeunahna, jadi ti nol deui ti nol deui.. Luur
Eze eweh Bauman mah medussss, hese ngasupken. tengah na ripuh belakang na ge ripuh. Ardi idruss kabawa goreng eweh gomes mah.
haduh kumaha iyeu…
-Strategi kabaca lwn
-ga ada pelapis Eze
-buru tarik deui coach Gomez
-Radovic jd assisten Gomez
kade ka Bobotoh ulah nepi Anarki matak ngarugikeun Persib..
omat manajemen dangukeun kahayang Bobotoh