Janur Akui Mental Pemain Asing Lebih Teruji
Thursday, 24 January 2013 | 15:25Menjelang tur Papua, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman kerap menyinggung persoalan mental bertanding. Diakui Janur, mental pemain asing lebih teruji dibanding pemain lokal.
“Kalau mental pemain asing pasti lebing unggul. Karena mereka sudah datang jauh-jauh ke Indonesia, itu saja sudah menunjukkan mental yang kuat. Dan mereka sudah merasakan kompetisi di luar Indonesia yang sudah dijalaninya,” tutur Janur.
Berbeda dengan pemain lokal yang sebagian besar belum mengecap kompetisi di luar Indonesia. Janur menyebut, pemain lokal terkadang mudah dipengaruhi perangkat pertandingan. Kendati, untuk persoalan tersebut, pemain asing pun tak jarang lepas mengendalikan emosinya.
“Kalau pemain kita (lokal) main di away (tandang) itu kadang terpengaruhi perangkat pertandingan. Pelanggaran yang harusnya foul ternyata engga, nah itu harus siap banting dengan hal-hal seperti itu,” tambah Janur.
Pernyataan janur itu pun berkaitan dengan persiapan tim Persib melawat ke tanah Papua. Persib akan melakoni laga tandang melawan Persiram Raja Ampat (31/1) dan Persidafon Dafonsoro (4/2).
Janur paham bahwa emosi yang terjadi di lapangan kerap terjadi, salah satunya dipengaruhi kinerja perangkat pertandingan. Namun sebagai pelatih yang hanya mendampingi di pinggir lapangan, Janur tidak bisa berbuat banyak pada saat situasi itu terjadi.
“Disitu fungsinya kapten di lapangan. Ya termasuk yang begitu, menenangkan rekan-rekannya,” Janur mengakhiri.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Menjelang tur Papua, pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman kerap menyinggung persoalan mental bertanding. Diakui Janur, mental pemain asing lebih teruji dibanding pemain lokal.
“Kalau mental pemain asing pasti lebing unggul. Karena mereka sudah datang jauh-jauh ke Indonesia, itu saja sudah menunjukkan mental yang kuat. Dan mereka sudah merasakan kompetisi di luar Indonesia yang sudah dijalaninya,” tutur Janur.
Berbeda dengan pemain lokal yang sebagian besar belum mengecap kompetisi di luar Indonesia. Janur menyebut, pemain lokal terkadang mudah dipengaruhi perangkat pertandingan. Kendati, untuk persoalan tersebut, pemain asing pun tak jarang lepas mengendalikan emosinya.
“Kalau pemain kita (lokal) main di away (tandang) itu kadang terpengaruhi perangkat pertandingan. Pelanggaran yang harusnya foul ternyata engga, nah itu harus siap banting dengan hal-hal seperti itu,” tambah Janur.
Pernyataan janur itu pun berkaitan dengan persiapan tim Persib melawat ke tanah Papua. Persib akan melakoni laga tandang melawan Persiram Raja Ampat (31/1) dan Persidafon Dafonsoro (4/2).
Janur paham bahwa emosi yang terjadi di lapangan kerap terjadi, salah satunya dipengaruhi kinerja perangkat pertandingan. Namun sebagai pelatih yang hanya mendampingi di pinggir lapangan, Janur tidak bisa berbuat banyak pada saat situasi itu terjadi.
“Disitu fungsinya kapten di lapangan. Ya termasuk yang begitu, menenangkan rekan-rekannya,” Janur mengakhiri.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

hidup persib .dri viking baros panjalu