Janur: 3 Bulan Vakum, Sudah Saatnya Kompetisi Digelar
Saturday, 25 July 2015 | 19:06
Sudah menjadi keinginan bersama, jika baiknya Menpora Imam Nahrawi dan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti bisa duduk bersama dan islah demi kemajuan sepak bola Indonesia. Kata-kata yang terungkap dari berbagai elemen sepak bola Indonesia itu juga tak menyadarkan kedua belah pihak bertikai. Hingga Sabtu (25/7) konflik perang petinggi tersebut masih belum usai dan semakin membuat sepak bola Indonesia tak kondusif.
Menpora dikabarkan akan mengajukan banding, pihaknya sedang menyiapkan arsip-arsip dokumen yang diperlukan. Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Tata Usaha (PTUN) sudah mengabulkan gugatan PSSI pada 14 Juli lalu. Dan karena Menpora akan mengajukan banding, sidang akan berlanjut Selasa (28/7) nanti.
Eks pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, mengatakan sudah seharusnya pihak bertikai tidak memperpanjang masalah. Ia menilai untuk mengobati rasa kecewa dalam kejenuhan ini adalah dengan melangsungkan kembali turnamen atau kompetisi. “Cari solusi paling pas, seperti kompetisi lah yang pas, kasihan sama pelaku sepak bola, penikmat sepak bola juga kasihan,” ucapnya.
Janur, sapaan akrab Jajang, mengakui sudah banyak wacana turnamen akan segera digelar. Namun hingga kini, tak satu pun turnamen resmi yang sudah diastikan akan dighelat. “Memang kemarin ada wacana mau menggelar Wali Kota Cup, kataya mau gelar Piala Panglima, tapi engga tahu engga ada perkembangan,” keluhnya.
Sudah 3 Bulan pelaku sepak bola Indonesia tidak melakukan aktivitas di bidangnya. Hal ini diniliai Janur sebagai situasi yang sungguh tidak baik. “Sudah tiga bulan vakum tidak ada kegiatan, tidak ada latihan, tidak ada pertandingan, tidak ada penghasilan. Situasi ini tidak menguntungkan buat pelaku sepak bola sampai tukang dagang juga kan?,” ulasnya.
Harapan pelatih asal Majalengka tersebut agar situasi kembali normal dengan adanya kompetisi. Suasana kompetisi yang sehat bakal mengasah kembali para pemain di Indonesia, tak lupa hiburan masyarakat yang kini mati suri akan kembali bersinergi meriuhkan bangku stadion.
“Harapan segera pulih ada penyelesaian dan kembali normal. Dimulai dengan turnamen, dan tetap harapannya ada kembali kompetisi yang diakui. Turnamen digelar bagus untuk mengasah kembali dan mengisi waktu. Tapi harapannya, kompetisi tetap berjalan. Kalau kompetisi sudah jalan, silahkan lah kalau ada mafia, tangkap,” harapnya.


Sudah menjadi keinginan bersama, jika baiknya Menpora Imam Nahrawi dan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti bisa duduk bersama dan islah demi kemajuan sepak bola Indonesia. Kata-kata yang terungkap dari berbagai elemen sepak bola Indonesia itu juga tak menyadarkan kedua belah pihak bertikai. Hingga Sabtu (25/7) konflik perang petinggi tersebut masih belum usai dan semakin membuat sepak bola Indonesia tak kondusif.
Menpora dikabarkan akan mengajukan banding, pihaknya sedang menyiapkan arsip-arsip dokumen yang diperlukan. Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Tata Usaha (PTUN) sudah mengabulkan gugatan PSSI pada 14 Juli lalu. Dan karena Menpora akan mengajukan banding, sidang akan berlanjut Selasa (28/7) nanti.
Eks pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, mengatakan sudah seharusnya pihak bertikai tidak memperpanjang masalah. Ia menilai untuk mengobati rasa kecewa dalam kejenuhan ini adalah dengan melangsungkan kembali turnamen atau kompetisi. “Cari solusi paling pas, seperti kompetisi lah yang pas, kasihan sama pelaku sepak bola, penikmat sepak bola juga kasihan,” ucapnya.
Janur, sapaan akrab Jajang, mengakui sudah banyak wacana turnamen akan segera digelar. Namun hingga kini, tak satu pun turnamen resmi yang sudah diastikan akan dighelat. “Memang kemarin ada wacana mau menggelar Wali Kota Cup, kataya mau gelar Piala Panglima, tapi engga tahu engga ada perkembangan,” keluhnya.
Sudah 3 Bulan pelaku sepak bola Indonesia tidak melakukan aktivitas di bidangnya. Hal ini diniliai Janur sebagai situasi yang sungguh tidak baik. “Sudah tiga bulan vakum tidak ada kegiatan, tidak ada latihan, tidak ada pertandingan, tidak ada penghasilan. Situasi ini tidak menguntungkan buat pelaku sepak bola sampai tukang dagang juga kan?,” ulasnya.
Harapan pelatih asal Majalengka tersebut agar situasi kembali normal dengan adanya kompetisi. Suasana kompetisi yang sehat bakal mengasah kembali para pemain di Indonesia, tak lupa hiburan masyarakat yang kini mati suri akan kembali bersinergi meriuhkan bangku stadion.
“Harapan segera pulih ada penyelesaian dan kembali normal. Dimulai dengan turnamen, dan tetap harapannya ada kembali kompetisi yang diakui. Turnamen digelar bagus untuk mengasah kembali dan mengisi waktu. Tapi harapannya, kompetisi tetap berjalan. Kalau kompetisi sudah jalan, silahkan lah kalau ada mafia, tangkap,” harapnya.

Muhun kang, karesel yeuh to nonton persib maen mah…hehehe