Jaino Senang Pemain Didikannya di Diklat Persib Berkembang
Friday, 20 May 2016 | 15:05
Pelatih Persiba, Jaino Matos ternyata punya kedekatan dengan nama besar Persib Bandung. Karena pria asal Brazil itu pernah menukangi Diklat Persib di Indonesia Super League musim 2014 meski secara prestasi Maung Ngora hanya berlaga di fase grup. Ia ditunjuk oleh manajer Persib Junior yaitu Yoyo S. Adiredja dan mengumpulkan pemain-pemain bertalenta khusunya dari Jawa Barat untuk menjadi generasi penerus Atep dan kawan-kawan.
Dia pun kini merasa senang karena meski didepak di tengah jalan namun banyak pemain didikannya yang mulai berkarir menjadi pemain profesional. Padahal semula Jaino tidak menyangka progres anak asuhnya akan secepat ini untuk menembus tim utama klub-klub di Indonesia. Meski tidak semua punya nasib bisa menjadi pilihan di skuat Maung Bandung.
“Jadi semua kita dulu berusaha membangun diklat dari nol pada 2013 dan pak Yoyo tunjuk saya. Perjuangan kita tidak sia-sia, kita lihat sekarang ada banyak pemain mulai muncul potensi yang kita usaha dari Diklat,” ujar Jaino ketika diwawancara di Balikpapan, Jumat (20/5).
Saat ini hanya Gian Zola Nasrullah, Jujun Saepuloh dan Febri Haryadi yang lulus sebagai alumni Diklat yang masuk ke Persib senior. Sedangkan Abdul Aziz dan Gusti Rustiawan meneruskan jejak Jaino berlabuh ke Persiba Balikpapan. Di Bali United ada I Komang Adi Parwa yang kini menjadi stok pemain bertahan milik Indra Sjafry. Ada juga Sutanto Tan yang menjelma menjadi idola baru suporter Persija. Selain itu masih ada Hanif Sjahbandi yang sempat bermain untuk
PBR senior.
“Generasi pertama diklat Persib banyak sekarang Aziz, Zola, Febri, Sutanto, Adi Parwa, Gusti Rustiawan juga generasi pertama diklat Persib. Mulai kelihatan hasil dari itu, syukurlah,” tuturnya.
Sayang kebersamaan Jaino dengan Persib tidak berlangsung lama dan posisinya diganti oleh Budiman. Sang pelatih pun mengaku pernah bertemu dengan suksesornya dan saling berbincang. Menurutnya meski ada pergantian pemilik kursi pelatih, peran sentral Diklat Persib masih tetap ada di tangan Yoyo Adiredja. “Aku pernah ketemu sekali dua kali (dengan Budiman), tapi jiwa diklat Persib ada di pak Yoyo. Selama ada pak Yoyo disitu diklat jalan sebaik mungkin,” tukasnya.

Pelatih Persiba, Jaino Matos ternyata punya kedekatan dengan nama besar Persib Bandung. Karena pria asal Brazil itu pernah menukangi Diklat Persib di Indonesia Super League musim 2014 meski secara prestasi Maung Ngora hanya berlaga di fase grup. Ia ditunjuk oleh manajer Persib Junior yaitu Yoyo S. Adiredja dan mengumpulkan pemain-pemain bertalenta khusunya dari Jawa Barat untuk menjadi generasi penerus Atep dan kawan-kawan.
Dia pun kini merasa senang karena meski didepak di tengah jalan namun banyak pemain didikannya yang mulai berkarir menjadi pemain profesional. Padahal semula Jaino tidak menyangka progres anak asuhnya akan secepat ini untuk menembus tim utama klub-klub di Indonesia. Meski tidak semua punya nasib bisa menjadi pilihan di skuat Maung Bandung.
“Jadi semua kita dulu berusaha membangun diklat dari nol pada 2013 dan pak Yoyo tunjuk saya. Perjuangan kita tidak sia-sia, kita lihat sekarang ada banyak pemain mulai muncul potensi yang kita usaha dari Diklat,” ujar Jaino ketika diwawancara di Balikpapan, Jumat (20/5).
Saat ini hanya Gian Zola Nasrullah, Jujun Saepuloh dan Febri Haryadi yang lulus sebagai alumni Diklat yang masuk ke Persib senior. Sedangkan Abdul Aziz dan Gusti Rustiawan meneruskan jejak Jaino berlabuh ke Persiba Balikpapan. Di Bali United ada I Komang Adi Parwa yang kini menjadi stok pemain bertahan milik Indra Sjafry. Ada juga Sutanto Tan yang menjelma menjadi idola baru suporter Persija. Selain itu masih ada Hanif Sjahbandi yang sempat bermain untuk
PBR senior.
“Generasi pertama diklat Persib banyak sekarang Aziz, Zola, Febri, Sutanto, Adi Parwa, Gusti Rustiawan juga generasi pertama diklat Persib. Mulai kelihatan hasil dari itu, syukurlah,” tuturnya.
Sayang kebersamaan Jaino dengan Persib tidak berlangsung lama dan posisinya diganti oleh Budiman. Sang pelatih pun mengaku pernah bertemu dengan suksesornya dan saling berbincang. Menurutnya meski ada pergantian pemilik kursi pelatih, peran sentral Diklat Persib masih tetap ada di tangan Yoyo Adiredja. “Aku pernah ketemu sekali dua kali (dengan Budiman), tapi jiwa diklat Persib ada di pak Yoyo. Selama ada pak Yoyo disitu diklat jalan sebaik mungkin,” tukasnya.

Tah potensi binaan PERSIB nu melanglang buana ka klub lain… omat, mun bisa dicokotan deui keur ngaganti Tantan, Atep, Hariono, Taufik, nu geus mulai mendekati usia uzur..
Di batur mah jadi starter, naha nu di Persib mah jadi cadangan wae
Karena di Persib banyak pemain berkualitas. Sedangkat di klub lain, stok pemain berkualitas sedikit. Bisa dimengerti Kang Sam? 🙂
Beurat di Persib mah, kudu meunang unggal pertandingan, beda jeung tim lain, bebanna teu siga di Persib 🙁
dua tiga tahun mendatang siap2 pulang kampung