Jaga Barang Pemain, Ajun Tetap Tinggal di Mess
Friday, 03 July 2015 | 13:31
Sejak 2001 atau tepatnya 14 tahun yang lalu, Zulkarnaen mulai bertugas sebagai Pembantu Umum (PU) di tim Persib Bandung. Namun apa daya, pengorbanan dan kesetiannya bersama Maung Bandung kini harus berakhir secara tragis. Kontraknya ikut diputus oleh manajemen terhitung sejak 15 Mei yang lalu, bersamaan dengan penentuan nasib pemain. Dia pun sudah menandatangani surat pemutusan kontrak pada Selasa (30/6) lalu di kediaman Umuh Muchtar.
Namun kondisi itu tidak lantas membuatnya lepas dari tanggung jawab. Pria yang akrab disapa Ajun itu hingga saat ini masih setia menghuni Mess Persib meski dia berdomisili di Cicadas yang jaraknya tidak jauh. Itu dilakukan semata untuk menjaga barang-barang eks punggawa Persib yang masih tersimpan di kamar mereka. Mess sendiri sekarang sudah sepi karena semua penghuni pulang ke kampung halaman masing-masing.
“Saya masih akan tetap tinggal di sini (Mess), barang-barang punya pemain kan masih ada. Jadi kalau suatu saat dadakan pemainnya ambil atau minta dikirimkan lewat paket, saya siap,” kata Ajun saat ditemui di Mess Persib, Kamis (2/7).
Hari-harinya kini diisi dengan menjaga Mess Persib, di sore hari dia selalu hadir menyaksikan Liga Ngabuburit 2015 yang digelar di Stadion Persib. Padahal sebelumnya tugas dia adalah membantu pemain mengurus kelengkapan ketika berlatih maupun bertanding. Ajun mengatakan dia mulai menjadi PU sejak era pelatih asal Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski, hingga terakhir Persib berada di bawah asuhan Jajang Nurjaman.
Tidak lagi melayani kebutuhan tim, Ajun berencana untuk kembali bertugas di SSB sebagai pelatih. “Ya paling sekarang balik lagi ngelatih ke SSB, di sana mungkin ditumpahkan pengalaman sama ilmu yang dipelajari selama di Persib. Udah 14 tahun ini mungkin saatnya membagi ilmu,” pungkasnya.


Sejak 2001 atau tepatnya 14 tahun yang lalu, Zulkarnaen mulai bertugas sebagai Pembantu Umum (PU) di tim Persib Bandung. Namun apa daya, pengorbanan dan kesetiannya bersama Maung Bandung kini harus berakhir secara tragis. Kontraknya ikut diputus oleh manajemen terhitung sejak 15 Mei yang lalu, bersamaan dengan penentuan nasib pemain. Dia pun sudah menandatangani surat pemutusan kontrak pada Selasa (30/6) lalu di kediaman Umuh Muchtar.
Namun kondisi itu tidak lantas membuatnya lepas dari tanggung jawab. Pria yang akrab disapa Ajun itu hingga saat ini masih setia menghuni Mess Persib meski dia berdomisili di Cicadas yang jaraknya tidak jauh. Itu dilakukan semata untuk menjaga barang-barang eks punggawa Persib yang masih tersimpan di kamar mereka. Mess sendiri sekarang sudah sepi karena semua penghuni pulang ke kampung halaman masing-masing.
“Saya masih akan tetap tinggal di sini (Mess), barang-barang punya pemain kan masih ada. Jadi kalau suatu saat dadakan pemainnya ambil atau minta dikirimkan lewat paket, saya siap,” kata Ajun saat ditemui di Mess Persib, Kamis (2/7).
Hari-harinya kini diisi dengan menjaga Mess Persib, di sore hari dia selalu hadir menyaksikan Liga Ngabuburit 2015 yang digelar di Stadion Persib. Padahal sebelumnya tugas dia adalah membantu pemain mengurus kelengkapan ketika berlatih maupun bertanding. Ajun mengatakan dia mulai menjadi PU sejak era pelatih asal Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski, hingga terakhir Persib berada di bawah asuhan Jajang Nurjaman.
Tidak lagi melayani kebutuhan tim, Ajun berencana untuk kembali bertugas di SSB sebagai pelatih. “Ya paling sekarang balik lagi ngelatih ke SSB, di sana mungkin ditumpahkan pengalaman sama ilmu yang dipelajari selama di Persib. Udah 14 tahun ini mungkin saatnya membagi ilmu,” pungkasnya.
