Iwan Budianto: Hasil Pertandingan Tidak Selalu Sesuai Keinginan Kita
Sunday, 25 May 2014 | 22:41
Gagal meraih kemenangan di depan publik sepakbolanya sendiri tentu memberi kekecewaan. Hal itu pula yang dialami Arema Cronus karena hanya bermain imbang, 2-2, kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (25/5) malam. CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, yang hadir di konferensi pers pasca pertandingan pun mengalami kekecewaan serupa.
Kendati demikian, Iwan terhibur dengan jalannya pertandingan. Meski tidak menang dari segi hasil akhir, namun ia menilai Amhad Bustomi dan kawan-kawan unggul dari segi permainan. Iwan menambahkan bahwa timnya unggul penguasaan bola.
“Ya kalau kecewa pasti, tapi kan kita harus lihat prosesnya. Proses menyelesaikan pertandingan tadi, menit ke-0 sampai 47 kita ketinggalan 0-2. Artinya, sebenarnya tim baik pelatih maupun pemain sudah maksimal. cuma kan yang namanya pertandingan tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Kalau kita mencermati babak pertama tadi, sejujurnya ball possession kita sangat unggul, artinya kita menang main,” tutur Iwan.
Iwan menilai tim besutan Suharno sudah tampil maksimal dengan determinasi tinggi. Hanya saja timnya lalai ketika karus kebobolan 2 gol karena serangan balik yang dilakukan Persib. Dua gol Persib disarangkan Ferdinand Sinaga pada menit 45dan 47. Sedangkan gol penyeimbang Arema dilesakkan Gustavo Lopes pada menit 56 dan 68 lewat tendangan penalti.
“Bermain di kandang dengan semangat dengan dukungan dari penonton yang luar biasa kita main sangat maksimal di babak pertama. Tapi hanya satu menit ada peluang, dan mungkin hanya ada 2-3 peluang dari serangan balik yang mereka lakukan dan menjadi gol. Pemain tidak hanya harus melihat bola tapi kemana langkah gerak pemain lawan. Ini mungkin yang menjadi bagian dari evaluasi kita. Dan, hasil pertandingan ini memang pahit, tapi semoga pahitnya ini menjadi obat bagi tim ini,” tutupnya.

Gagal meraih kemenangan di depan publik sepakbolanya sendiri tentu memberi kekecewaan. Hal itu pula yang dialami Arema Cronus karena hanya bermain imbang, 2-2, kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (25/5) malam. CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, yang hadir di konferensi pers pasca pertandingan pun mengalami kekecewaan serupa.
Kendati demikian, Iwan terhibur dengan jalannya pertandingan. Meski tidak menang dari segi hasil akhir, namun ia menilai Amhad Bustomi dan kawan-kawan unggul dari segi permainan. Iwan menambahkan bahwa timnya unggul penguasaan bola.
“Ya kalau kecewa pasti, tapi kan kita harus lihat prosesnya. Proses menyelesaikan pertandingan tadi, menit ke-0 sampai 47 kita ketinggalan 0-2. Artinya, sebenarnya tim baik pelatih maupun pemain sudah maksimal. cuma kan yang namanya pertandingan tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Kalau kita mencermati babak pertama tadi, sejujurnya ball possession kita sangat unggul, artinya kita menang main,” tutur Iwan.
Iwan menilai tim besutan Suharno sudah tampil maksimal dengan determinasi tinggi. Hanya saja timnya lalai ketika karus kebobolan 2 gol karena serangan balik yang dilakukan Persib. Dua gol Persib disarangkan Ferdinand Sinaga pada menit 45dan 47. Sedangkan gol penyeimbang Arema dilesakkan Gustavo Lopes pada menit 56 dan 68 lewat tendangan penalti.
“Bermain di kandang dengan semangat dengan dukungan dari penonton yang luar biasa kita main sangat maksimal di babak pertama. Tapi hanya satu menit ada peluang, dan mungkin hanya ada 2-3 peluang dari serangan balik yang mereka lakukan dan menjadi gol. Pemain tidak hanya harus melihat bola tapi kemana langkah gerak pemain lawan. Ini mungkin yang menjadi bagian dari evaluasi kita. Dan, hasil pertandingan ini memang pahit, tapi semoga pahitnya ini menjadi obat bagi tim ini,” tutupnya.

Kecewa iya, tapi kita semua harus Ngerti bahwa yang menentukan menang atau kalah adalah bandar judi, wasit yang di sogokkah atau pemain bolanya sendiri. Jadi kalau 45 menit pertama mainnya ngaco berarti pasar taruhan lagi berjalan, ngarti hanteu silaing!
pelatih ngudutna malioboro, cik ngasaaan meren cek pemaenna tehhh di bere ku pelatihna hiji ewangg pantesan lumpat mahh eleh ku pemaen persib … ngudut malioboro wae atu da hahaha
Si culun geusditulungan ku wasit oge
Sadar diri setelah pertandingan apa gunanya,kasihan yang pengen masuk 8 besar sampai-sampai ngemis minat FINALTI sama wasit
Iwan budianto cermin penguasa yang arogan, maklum atuh di sokong ku partai nu koneng, mun aing jadi pelatihna pindah ti arema naon gunana atuh
Enya nu riweuh ngatur pamaen teh kalah si iwan wkwkwkwk kacian suharno mah plth boneka.
Tah lamun hayang ningali beungeut mafia sepak bola ecek-ecek tingalai nu baju koneg
Pelatih arema jeung pemain na ngalamun da sadar bisa nyamakeun skorna ge meunang menta ti wasit
pa iwan tolong kasih tahu ka suharno belajar lagi tentang offside dan tidak offsidenya seorang pemain !!!!!!!!!!!!!
mana euy karangan bunga na duei (arema teuing aremania )
iwan budianto salah sahiji mafia bola..urang yakin engke bakal kapanggih saha2 wae nu sok maenkeun wasit2 di ISL, kampret iwan!!!!
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
Minul dapet info dr wartawan. Rupanya proses jual-beli pertandingan sjk zaman Nurdin Halid kini marak lg. Bisa jadi loh yah kayak laga tadi.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
1. Sepak terjang seorang manajer dalam sebuah klub yang berkompetisi punya peran sangat besar dalam pengaruhui jual-beli pertandingan.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
2. Selama 8 tahun kepengurusan Nurdin Halid cara-cara pengaturan skor, tidak dilakukan oleh Nurdin Halid sebagai ketum PSSI.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
3. Jual-beli laga justru dilakukan oleh manusia-manusia di LIGA. Emang sih sekarang wasit scr formal gak di bwh LIGA lagi.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
4. Tapi tanya deh. Gaji wasit sekarang ini yg bayar PSSI atau LIGA. Pasti deh ketahuan suka ada keputusan alien.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
5. Nah, untuk paham laga tadi ada JUAL-BELI pertandingan atau tidak, bisa dilihat dari indikasinya. LIGA gak main sendiri.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
6. Apa saja indikasi ada jual beli pengatur pertandingan dan kong-ka-li-kong?
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
7. Liat sepak terjang manajernya terutama IB yg skrng di @AremCronus atau YS yg dosa terakhir cetak tiket timnas u-19 brgbr dia sbg caleg.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
8. Laga ada JUAL-BELI kalo klub sering diberi kesempatan menang di luar kandang sebanyak mungkin klo di kandang sendiri mah emg udah budaya.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
9. IB waktu pegang Persik juga digjaya banget…apalagi skrg pgang klub pelat kuning. Ayo tahu kan kantor LIGA ada di mana? xixixi…
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
10. Laga ada JUAL-BELI kalau ada pengaturan dalam kumulasi kartu kuning atau kartu merah.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
11. Para pemain asing biasanya dipesan oleh operator kepada para agennya, agar absen di pertandingan penting berikutnya.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
12. Laga ada JUAL-BELI kalo wasit bernyali ngasih kartu merah ke tim tamu ATAU beri hadiah penalti di awal pertandingan atau injury-time.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
13. FYI ya wan, modus di nomor 12 itu udah jadi pakem di zaman Nurdin Halid. Lha kalok sekarang…? xixixi…gak usah pura2 gak tw duehhh…
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
14. Modus lain klub2 yg udh gak punya peluang bertahan di ISL & udah pasti degradasi sering kalah dgn hujan gol/ kalah di kandang sendiri.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
15. Inget2 deh wan musim kemaren klub mana yg slmt dr lubang jarum gak jd degradasi. Klub bersejarah & punya kedekatakan emosional.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
16. Inget Jordi waktu masih di KPSI bilang di launching Persik, “Persik pasti ke ISL,” dan tahun ini udah ada di ISL aja meski via play-off.
PT LIGA buang badan? @reformPSSI 14h
17. Indikasi yg lain, nanti deh minul tanyain lagi ke wartawan itu….xixixi….
ha,,ha,,ha,, iwan syaraf,,, harusnya PERSIB menang bodoh lo,,, dari dulu PERSIB selalu dijegal untuk tidak juara… MALU DONG LO ,, DIBANTUIN WASIT,, SADAR LO KALAH KELAS DARI PERSIB