Isi Kekosongan, Atep Harapkan Ada Laga Eksebisi
Saturday, 20 June 2015 | 20:20
Kapten tim Persib Bandung, Atep, cukup merasa bosan dengan situasi libur timnya yang cukup panjang. Terhitung pasca tersingkir dari AFC Cup 27 Mei lalu, Maung Bandung tidak mempunyai aktifitas seiring konflik sepak bola Indonesia antara PSSI dan Menpora yang belum usai. Kini Atep menjalani sebagian besar waktunya bersama keluarga. Selain itu, ia sering menyempatkan latihan individu atau janjian latihan bersama mantan dan punggawa Persib yang ada di Bandung. Seperti yang dilakukannya pada Jumat (19/6) kemarin di lapangan futsal Ciujung.
Atep mengharapkan bila manajemen bisa memberikan kehangatan bagi tim sehingga skuat bisa berkumpul kembali. Apalagi turnamen bentukan Tim Transisi menanti Persib untuk diikuti. Hingga Sabtu (20/6) manajemen tim memang masih belum menentukan kepastian terkait keikutsertaan turnamen. Laga eksebisi dianggap pemain asal Cianjur itu bisa kembali mengumpulkan pemain dan mengobati rindu.
“Keinginan kita pemain yang ada di Bandung sebaiknya ada kegiatan dari manajemen, misalkan ada eksibisi atau kegiatan apapun bentuknya, semisal pertandingan ataupun di luar lapangan,” ujarnya.
Saat ditanya akan kesulitan timnya dalam membayar gaji pemain, Atep meyakini bila klub kebanggaan bobotoh ini selalu memiliki jalan guna mengupayakan agar tidak bubar karena alasan kehilangan sponsor. Diyakininya, manajemen PT Persib Bandung Bermartabat selalu megusahakan jalan terbaik untuk timnya. Animo bobotoh yang cukup fanatik pun dianggapnta bisa memikat sponsor untuk pikir panjang guna menjalin kerja sama bersama Persib.
“Saya kira untuk sekelas Persib tidak akan terlalu sulit, sponsor juga saya pikir bisa dapat, apalagi animo bobotoh kan sangat tinggi. Ditambah lagi sekarang sepak bola sedang vakum, tentu bobotoh juga merindukan pertandingan. Tapi ya semua tergantung manajemen,” papar Atep.
Mengenai status pemain yang menjalani pertandingan antar kampung (tarkam) atau bermain di tim lain tanpa sepengetahuan manajemen, tentu dianggap Atep sangat riskan untuk diberitakan. Hingga kini belum ada pemain Persib yang diketahui mengikuti laga tarkam. Kendati demikian pemikiran sudah ada dibenak pemain bila tak punya lagi penghasilan lain.
“Kalau pemain main di luar apalagi tanpa sepengetahuan manajemen kalau diberitakan sebenarnya gak enak juga, walaupun memang keadaannya seperti sekarang ini,” tukasnya.


Kapten tim Persib Bandung, Atep, cukup merasa bosan dengan situasi libur timnya yang cukup panjang. Terhitung pasca tersingkir dari AFC Cup 27 Mei lalu, Maung Bandung tidak mempunyai aktifitas seiring konflik sepak bola Indonesia antara PSSI dan Menpora yang belum usai. Kini Atep menjalani sebagian besar waktunya bersama keluarga. Selain itu, ia sering menyempatkan latihan individu atau janjian latihan bersama mantan dan punggawa Persib yang ada di Bandung. Seperti yang dilakukannya pada Jumat (19/6) kemarin di lapangan futsal Ciujung.
Atep mengharapkan bila manajemen bisa memberikan kehangatan bagi tim sehingga skuat bisa berkumpul kembali. Apalagi turnamen bentukan Tim Transisi menanti Persib untuk diikuti. Hingga Sabtu (20/6) manajemen tim memang masih belum menentukan kepastian terkait keikutsertaan turnamen. Laga eksebisi dianggap pemain asal Cianjur itu bisa kembali mengumpulkan pemain dan mengobati rindu.
“Keinginan kita pemain yang ada di Bandung sebaiknya ada kegiatan dari manajemen, misalkan ada eksibisi atau kegiatan apapun bentuknya, semisal pertandingan ataupun di luar lapangan,” ujarnya.
Saat ditanya akan kesulitan timnya dalam membayar gaji pemain, Atep meyakini bila klub kebanggaan bobotoh ini selalu memiliki jalan guna mengupayakan agar tidak bubar karena alasan kehilangan sponsor. Diyakininya, manajemen PT Persib Bandung Bermartabat selalu megusahakan jalan terbaik untuk timnya. Animo bobotoh yang cukup fanatik pun dianggapnta bisa memikat sponsor untuk pikir panjang guna menjalin kerja sama bersama Persib.
“Saya kira untuk sekelas Persib tidak akan terlalu sulit, sponsor juga saya pikir bisa dapat, apalagi animo bobotoh kan sangat tinggi. Ditambah lagi sekarang sepak bola sedang vakum, tentu bobotoh juga merindukan pertandingan. Tapi ya semua tergantung manajemen,” papar Atep.
Mengenai status pemain yang menjalani pertandingan antar kampung (tarkam) atau bermain di tim lain tanpa sepengetahuan manajemen, tentu dianggap Atep sangat riskan untuk diberitakan. Hingga kini belum ada pemain Persib yang diketahui mengikuti laga tarkam. Kendati demikian pemikiran sudah ada dibenak pemain bila tak punya lagi penghasilan lain.
“Kalau pemain main di luar apalagi tanpa sepengetahuan manajemen kalau diberitakan sebenarnya gak enak juga, walaupun memang keadaannya seperti sekarang ini,” tukasnya.

Ya akibat ke egoisan PSSI n KEMENPORA indonesia skrng jd hening dgn tdk ada kegiatan sepak bola seusai di sanksi oleh FIFA,,
Maka berdamailah buat indonesia lebih maju lg, psti indonesia bsa lebih maju dr negara” lain karna indonesia kaya akan kegiatan olah raga mau pun keindahan alam’a maka dr itu hapuslah ke egoisan mu masing” agar indonesia bsa lebih maju dengan ada kegiatan sepak bola…
Mari junjung tinggi negara republik indonesia demi kebaikan kita bersama..
# Bravo persib bandung
Iraha rek maju atuh indonesia teh ari di luhur na kitu” terus mah,
setujuuu… ketika beberapa tahun org yang sama bercokol di pssi dan tidak kunjung dapat prestasi, wajar kan klo pemerintah mempertanyakan?
Lamun Imam nahrowi masih bercokol jadi Menpora sepak bola bakal ancur tempo hasil Sea gim 2015 jeblog pisan
enya bener timnas pssi di sigim Kamari ge buyatak teu mangrupa ,eleh jadi bulan bulanan musuh mungkul..kitu tah ari didikan pengurus mafia mah
Cing sok atuh buktikeun saha mafia pssi teh ?
Ari ngan saukur maca tina koran jeung ngadenge gosip mah sararea ge nyaho !
Buktina pamarentah ge nu boga kawasa teu gura giru ngalaporkeun ka pulisi !
Pan ari mafia teh = komplotan nu jarahat !
Ulah ngan saukur gogorowokan “BAU … BAU … BAU” padahal saha nu nyaho maneh keneh nu kedul mandi !
timas seagames itu bentukan pssi bray.. tp kesempatan terakhir pssi tak berkutik,, ancur berantakan..
Satu kata turunkan imam nahrowi yg telah menghancurkan karier peseakbola indonesia serta mnghilangkan mata pencaharian pemain, bersabarlah para pemain persib maupun official team agar dlm mnghadapi ujian, mdh2an akan sgr brakhir
apa yg dilakukan pemerintah sudah dalam koridor yang benar.. tinggal bagaimana kita menyikapi.. memang memalukan juga setiap timnas ikut andil turnamen internasional hasilnya selalu tragis, terakhir seagames… ganti kepengurusan pssi dengan org baru yg fresh yg tidak terkait dengan kepengurusan skr..
bisa dilihat perkembangan timnas lain dibanding indonesia (minimal timnas di asean ketika lawan indonesia dari tahun ke tahun)..
mentri pembenci sepak bola!!
dengarkan pendapat dari DPR!!!! bukan menghentikan Kompetisi…..didalam rumahnya yg tak baik malah rumahnya yg di bakar