Ini Yang Paling Dirindukan Janur di Indonesia
Friday, 15 April 2016 | 15:16
Tiba di Indonesia pada Rabu (13/4) kemarin, Jajang Nurjaman langsung melepas rindu dengan keluarganya. Sudah 3 bulan sejak menimba ilmu di Italia, dia tidak bertemu dengan istri, anak serta cucu-cucunya. Pria berusia 58 itu pun mengaku selain keluarga, masakan khas tanah air menjadi hal yang paling dia temui lagi. Karena di Italia, dia sulit menemukan makanan Indonesia dan berupaya beradaptasi dengan apa yang tersedia.
“Yang pasti kangen dengan keluarga, disamping itu kangen dengan makanan, kan tahu sendiri orang Italia disiplin dengan makanan,” tutur pria yang akrab disapa Janur tersebut di rumahnya di kawasan Antapani, Kamis (14/4).
Janur pun bersyukur dia tinggal bersama putrinya di Italia yang letaknya di Verona. Sehingga kebutuhan dia akan asupan nasi bisa terpenuhi mengingat di negeri pizza karbohidrat lebih banyak diganti oleh gandum. Untuk pulang pergi ke kota Milan, mantan pelatih Persib tersebut menggunakan kereta cepat meski jarak kisaran 200 km membentang.
“Untung disana ada anak, sehingga saya bisa makan nasi disana. Kalau tidak ada saya tidak akan makan nasi,” tuturnya.
Demi melepas rasa kangen dengan masakan Indonesia, Janur pun langsung memburu rumah makan Padang sebagai destinasi. Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, dia beserta keluarganya pun bertolak ke salah satu restoran kenamaan di kawasan Jakarta. “Turun di Benhill, ke rumah makan Padang karena sudah kangen banget,” tandasnya.

Tiba di Indonesia pada Rabu (13/4) kemarin, Jajang Nurjaman langsung melepas rindu dengan keluarganya. Sudah 3 bulan sejak menimba ilmu di Italia, dia tidak bertemu dengan istri, anak serta cucu-cucunya. Pria berusia 58 itu pun mengaku selain keluarga, masakan khas tanah air menjadi hal yang paling dia temui lagi. Karena di Italia, dia sulit menemukan makanan Indonesia dan berupaya beradaptasi dengan apa yang tersedia.
“Yang pasti kangen dengan keluarga, disamping itu kangen dengan makanan, kan tahu sendiri orang Italia disiplin dengan makanan,” tutur pria yang akrab disapa Janur tersebut di rumahnya di kawasan Antapani, Kamis (14/4).
Janur pun bersyukur dia tinggal bersama putrinya di Italia yang letaknya di Verona. Sehingga kebutuhan dia akan asupan nasi bisa terpenuhi mengingat di negeri pizza karbohidrat lebih banyak diganti oleh gandum. Untuk pulang pergi ke kota Milan, mantan pelatih Persib tersebut menggunakan kereta cepat meski jarak kisaran 200 km membentang.
“Untung disana ada anak, sehingga saya bisa makan nasi disana. Kalau tidak ada saya tidak akan makan nasi,” tuturnya.
Demi melepas rasa kangen dengan masakan Indonesia, Janur pun langsung memburu rumah makan Padang sebagai destinasi. Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, dia beserta keluarganya pun bertolak ke salah satu restoran kenamaan di kawasan Jakarta. “Turun di Benhill, ke rumah makan Padang karena sudah kangen banget,” tandasnya.

tong hilap mawa rendang, paru jeung sayur nangka kuch… di itali mah moal aya masakan padang
Nya kuch , tong hilap mawa sayur jantung cau nu mantapp