Ini Penjelasan Pelatih Persib Sulit Bongkar Pertahanan Barito
Sunday, 24 November 2019 | 19:38
Maung Bandung kehilangan taringnya setelah gagal mencetak gol dalam laga kontra Barito Putera. Keganasan Persib di beberapa laga terakhir tidak muncul setelah barisan pertahanan Barito begitu solid meredam serangan Persib. Robert Rene Alberts pun mengakui timnya kerap lambat dalam melancarkan serangan.
“Saya pikir serangan kami masih terlalu pelan ketika menguasai bola dalam mode menyerang sehingga tidak terlalu efektif. Kami melakukan itu 3-4 kali di babak pertama,” jelas Robert di sesi jumpa pers usai laga di Si Jalak Harupat, Minggu (24/11).
Selain itu ada faktor strategi Barito Putera yang disiplin di lini belakang. Di beberapa kesempatan bahkan terlihat seluruh pemain mereka berada di area permainan sendiri untuk meredam gempuran tuan rumah. Permainan bertahan lawan dikatakan Robert sangat merepotkan timnya.
“Kami juga kesulitan dalam menembus pertahanan karena barisan belakang Barito dipaksa untuk memastikan serangan kami tidak bisa masuk ke daerah berbahaya mereka. Mereka bermain sangat bertahan,” jelas pelatih berpaspor Belanda tersebut.
Persib memang belum bisa memainkan Ezechiel N’douassel karena akumulasi kartu kuning. Oleh karena itu kombinasi Kevin Van Kippersluis dan Esteban Vizcarra menjadi tumpuan dalam merusak organisasi pertahanan lawan. Hanya saja rencana Robert kepada kedua pemain itu tidak berjalan di atas lapangan.
“Saya berharap kedua striker kami hari ini, Kevin dan Esteban supaya lebih kuat menahan bola dan lebih tajam tapi itu tidak bekerja. Tetapi pemain terutama di babak kedua sudah berjuang keras untuk mencetak gol, kedua tim mencoba, tapi belum cukup efektif,” tukasnya.

Maung Bandung kehilangan taringnya setelah gagal mencetak gol dalam laga kontra Barito Putera. Keganasan Persib di beberapa laga terakhir tidak muncul setelah barisan pertahanan Barito begitu solid meredam serangan Persib. Robert Rene Alberts pun mengakui timnya kerap lambat dalam melancarkan serangan.
“Saya pikir serangan kami masih terlalu pelan ketika menguasai bola dalam mode menyerang sehingga tidak terlalu efektif. Kami melakukan itu 3-4 kali di babak pertama,” jelas Robert di sesi jumpa pers usai laga di Si Jalak Harupat, Minggu (24/11).
Selain itu ada faktor strategi Barito Putera yang disiplin di lini belakang. Di beberapa kesempatan bahkan terlihat seluruh pemain mereka berada di area permainan sendiri untuk meredam gempuran tuan rumah. Permainan bertahan lawan dikatakan Robert sangat merepotkan timnya.
“Kami juga kesulitan dalam menembus pertahanan karena barisan belakang Barito dipaksa untuk memastikan serangan kami tidak bisa masuk ke daerah berbahaya mereka. Mereka bermain sangat bertahan,” jelas pelatih berpaspor Belanda tersebut.
Persib memang belum bisa memainkan Ezechiel N’douassel karena akumulasi kartu kuning. Oleh karena itu kombinasi Kevin Van Kippersluis dan Esteban Vizcarra menjadi tumpuan dalam merusak organisasi pertahanan lawan. Hanya saja rencana Robert kepada kedua pemain itu tidak berjalan di atas lapangan.
“Saya berharap kedua striker kami hari ini, Kevin dan Esteban supaya lebih kuat menahan bola dan lebih tajam tapi itu tidak bekerja. Tetapi pemain terutama di babak kedua sudah berjuang keras untuk mencetak gol, kedua tim mencoba, tapi belum cukup efektif,” tukasnya.

Maénna monoton mun nyerang téh kurang variasi, jeung memang rada lambat pergerakan para penyerangna lila teuing teu maén sigana mah jati sukuna titingkuheun
Saha NU ngomong eze out kmari???
Nyaho maen goreng naha telat digantina atuh coach?
Tong dipaenkeun deui esteban jeung kevin mah..letoy pisan, adu body eleh, dribing pabaliut, mending erwin, ghozo,kim anu maena spartan..
Siganamah tos sedikit terbaca ku coach Djanur yang pernah lama menangani Persib…, seringnya umpan-umpan silang dari sayap dan tengah langsung tertuju kepada dua orang pemain yang diposisikan sebagai penyerang yaitu Vizcarra dan Kevin…, sayang Kevin bukan striker murni seperti Eze ( agak sedikit kesulitan memerankan sebagai striker murni atau goalgetter )…dan Vizcarra sepertinya terlihat kurang padu dengan pemain lainnya…sehingga pemain bertahan dan kiper lawan lebih mudah untuk mengantisipasinya…disamping tim lawan lebih menekankan strategi bertahan total.
Ketika Kim dan Erwin masuk…permainan tim Persib sedikit lebih efektif dan berkembang lagi…, sayang sepertinya kurang cukup waktu tim persib untuk menjebol gawang di tengah padatnya pertahanan lawan…apalagi setelah keluarnya Abdul Aziz.
Andaikan pola dan strategi sama seperti pertandingan sebelumnya atau lebih awal memasukkan pemain yang memiliki kecepatan dan mobilitas tinggi serta lebih padu dengan pemain lainnya…, tapi ya sudahlah…itu merupakan keputusan dan kewenangan tim pelatih…, mudah-mudahan ke depannya tim Persib lebih beruntung dan lebih baik lagi hasilnya nanti.
Erwin azis fres gozo febri idrus Kim kudu sapaket maena, karek alus dikawal ku omid nick
sepertinya harus OUT satu pemain Belanda satu
Satuju… Kevin terlalu lembek dribel bolana kurang bukan tipe petarung
Pelatih anu goreng. Wayah na RENE ALBERT OUT. maneh teu cocok aya di persib. Strategi jiga IAT
Didinya atuh jadi pelatih persib daek te…. Persib menang jarmpling… Pas seri/eleh bobotoh karbita berkoar…. Untung we te eleh ge jigana di titah out kabeh da
GES DI INUM OBATNA JANG??
Nempo Kevin kamari siga nu gering, pias, atawa can vit tina cidera saacanna, viscarra katingali teu nyaman diplot jadi striker inti, maen ka tengah wae teu puguh posisi, josel deui atuh kuch coba deui mun euweuh eze mah
Kevin leleus
Jonathan Bauman adalah kuntji