Ini Kata Febri Usai Dikalahkan Myanmar
Wednesday, 22 March 2017 | 15:14
Dua debutan wonderkid Persib Febri Hariyadi dan Gian Zola di Timnas Indonesia, lalui dengan kekecewaan. Dalam laga persahabatan international melawan Myanmar, Selasa (21/3) kemarin, mereka harus mendera kekalahan 1-3 di hadapan suporternya sendiri di Stadion Pakansari, Cibinong Kabupaten Bogor.
Terlebih Febri yang bermain 90 menit dalam pertandingan tersebut. Gagal beri kepuasan sendiri kepada pelatihnya Luis Milla yang juga melakukan debut pertandingan international pertama sore itu.
Febri mengatakan cukup kecewa dengan hasil yang tak sesuai harapan. Namun, diakui pemain 21 tahun itu timnya sudah bekerja keras meski keberuntungan belum memihak kepada Tim Garuda.
“Tentunya kami kecewa sebagai pemain, karena hasil yang kurang sesuai dengan harapan. Tapi apa boleh buat karena kami juga sebagai pemain di lapangan sudah bekerja keras sekuat tenaga, mungkin keberuntungan belum ada di pihak kita untuk debut ini,” beber Febri.
Pemain yang biasa disapa Bow ini juga menjadi satu pemain yang disebut pelatih lawan Gerd Zise paling berbahaya merepotkan lini pertahanannya. Bow disebut sebagai pemain potensial yang akan terus berekembang di usia senior nantinya.
“Buat saya pemain nomor 13 (Febri) tadi bermain sangat bagus. Di babak pertama dia sangat berbahaya tapi dia bukan pemain senior jadi masih punya masa depan lagi untuk ke depannya supaya lebih baik,” puji dan saran pelatih asal Jerman tersebut.

Dua debutan wonderkid Persib Febri Hariyadi dan Gian Zola di Timnas Indonesia, lalui dengan kekecewaan. Dalam laga persahabatan international melawan Myanmar, Selasa (21/3) kemarin, mereka harus mendera kekalahan 1-3 di hadapan suporternya sendiri di Stadion Pakansari, Cibinong Kabupaten Bogor.
Terlebih Febri yang bermain 90 menit dalam pertandingan tersebut. Gagal beri kepuasan sendiri kepada pelatihnya Luis Milla yang juga melakukan debut pertandingan international pertama sore itu.
Febri mengatakan cukup kecewa dengan hasil yang tak sesuai harapan. Namun, diakui pemain 21 tahun itu timnya sudah bekerja keras meski keberuntungan belum memihak kepada Tim Garuda.
“Tentunya kami kecewa sebagai pemain, karena hasil yang kurang sesuai dengan harapan. Tapi apa boleh buat karena kami juga sebagai pemain di lapangan sudah bekerja keras sekuat tenaga, mungkin keberuntungan belum ada di pihak kita untuk debut ini,” beber Febri.
Pemain yang biasa disapa Bow ini juga menjadi satu pemain yang disebut pelatih lawan Gerd Zise paling berbahaya merepotkan lini pertahanannya. Bow disebut sebagai pemain potensial yang akan terus berekembang di usia senior nantinya.
“Buat saya pemain nomor 13 (Febri) tadi bermain sangat bagus. Di babak pertama dia sangat berbahaya tapi dia bukan pemain senior jadi masih punya masa depan lagi untuk ke depannya supaya lebih baik,” puji dan saran pelatih asal Jerman tersebut.

febri di calukan bow teh meh gampang…. euweuh huruf R na heehehe
loba teuing ngagubug bola jang jadikeun pelajaran atuh
OMEAN,BENERKEUN,SIPUH jauh2 datang kur kitu
lain loba ngagubug bola pemain anu laina teu ngadareketan tingali dipersib tipemain tengahteh ngalair kamanehna disaat manehna keur mawa bola bek kanan supardi atawa henhen ngadeketan tapi kamari ditimnas mana bek kanan ngadeketan teu ngabantu
Bow sudah mulai kebanyakan mawa bola gajelas. Kudu lebih efektif mawa bolana bow, ciga si sadil. dijamin pasti leuwih mantep
Sadil dijagaan ku hiji wa, si bow dijagaan ku tilu an keur mah euweuh nu ngadeukeutan
Song jang buktiken layak asup Timnas.
MARUK!!
freechip 100.000,- di bagiin terus tiap hari
gak ada mati nya s128poker .net #7AC8D76B