Ini Harapan Robert Alberts untuk Kongres Tahunan PSSI
Tuesday, 25 May 2021 | 19:09
Foto: Dok. Persib Bandung
Kongres Tahunan PSSI akan diselenggarakan pada 29 Mei mendatang di Jakarta sesuai rapat Exco PSSI. Harapan pun dilayangkan oleh insan sepakbola Indonesia atas Kongres tersebut. Seperti yang dikatakan Robert Rene Alberts bahwa ini adalah momentum membangkitkan sepakbola Indonesia.
Pembahasan mengenai kompetisi disebut menjadi hal penting oleh Robert. Karena sudah lebih dari setahun liga terhenti karena pandemi covid-19. Rencananya memang Liga 1 2021/2022 akan digelar antara 3-7 Juli mendatang dan selesai pada Maret 2022.
“Yang saya harapkan adalah kami memiliki kesempatan untuk membawa sepakbola Indonesia ini untuk hidup kembali, kami punya kesempatan untuk menstimulasi liga lagi,” ujar juru racik taktik Persib Bandung itu ketika diwawancara secara virtual, Selasa (25/5).
“Kami punya kesempatan untuk membuat penonton menyaksikan pertandingan sepakbola yang sebenarnya lagi meski semua itu cuma bisa dilakukan dari jauh dan kami harus menerimanya. Sponsor juga bisa mendapat perhatian dari media lagi,” kata dia melanjutkan.
Kongres ini juga kabarnya akan menjadi penentuan keputusan apakah kompetisi 2021/2022 memberlakukan degradasi atau tidak. Memang muncul wacana penghapusan degradasi karena diklaim banyak klub yang ingin aturan itu berlaku. Tetapi Robert menyebut dia tidak sependapat dan ingin hukuman turun kasta bagi tim papan bawah diberlakukan.
“Jadi ini adalah kesempatan untuk memulai lagi sepakbola Indonesia dan melakukannya dengan cara yang tepat pula. Persipura menyatakan dengan jelas untuk menolak rencana tidak adanya degradasi, dan saya harap di kongres nanti berjalan adil. Tidak ada pengambilan keputusan di balik layar karena dipengaruhi beberapa pihak,” ujarnya.
Sistem kompetisi di Indonesia terdiri dari beberapa kasta dan harus ada persaingan di sana. Klub kasta teratas harus punya rasa takut jatuh ke jurang degradasi supaya selalu menunjukkan permainan terbaik. Demikian pula bagi tim-tim Liga 2 dan 3 punya hasrat untuk promosi dan berada di strata teratas.
“Sepakbola di negara ini seperti piramida, ada sistem seperti (Liga) divisi 1, divisi 2 dan divisi 3. Tentunya semua harus memiliki perasaan saya bisa turun kasta atau perasaan bisa naik, itu ada standarnya dan diatur dalam peraturan FIFA,” ujarnya.
“Saya harap semua harus bisa melihat dari sudut pandang profesional bukan dari pengaruh sudut pandang kepentingan beberapa orang, kami harus memikirkan profesionalisme sepakbola Indonesia dan harus melihat masa depan yang cerah,” lanjutnya.
Kongres juga diharapkan Robert bisa menemukan formula yang paling tepat mengenai format liga nantinya. Memang banyak spekulasi mengenai bagaimana bentuk liga musim ini. Robert ingin liga dimainkan seperti biasa dalam sistem home and away agar tiap kota bisa hidup lagi industri sepakbolanya.
“Dan juga termasuk format liga yang akan diterapkan. Bisa dilihat prosedur kesehatan dan keselamatan berjalan dengan baik, dan melihat itu saya rasa format home and away adalah format yang terbaik. Itu menginspirasi seluruh industri olahraga sepakbola dan menghidupkan banyak uang, sehingga kehidupan orang-orang yang hidup dari sepakbola juga bisa bangkit lagi. Jadi mari kembalikan sepakbola Indonesia ke bentuk yang terbaik,” tukasnya.


Foto: Dok. Persib Bandung
Kongres Tahunan PSSI akan diselenggarakan pada 29 Mei mendatang di Jakarta sesuai rapat Exco PSSI. Harapan pun dilayangkan oleh insan sepakbola Indonesia atas Kongres tersebut. Seperti yang dikatakan Robert Rene Alberts bahwa ini adalah momentum membangkitkan sepakbola Indonesia.
Pembahasan mengenai kompetisi disebut menjadi hal penting oleh Robert. Karena sudah lebih dari setahun liga terhenti karena pandemi covid-19. Rencananya memang Liga 1 2021/2022 akan digelar antara 3-7 Juli mendatang dan selesai pada Maret 2022.
“Yang saya harapkan adalah kami memiliki kesempatan untuk membawa sepakbola Indonesia ini untuk hidup kembali, kami punya kesempatan untuk menstimulasi liga lagi,” ujar juru racik taktik Persib Bandung itu ketika diwawancara secara virtual, Selasa (25/5).
“Kami punya kesempatan untuk membuat penonton menyaksikan pertandingan sepakbola yang sebenarnya lagi meski semua itu cuma bisa dilakukan dari jauh dan kami harus menerimanya. Sponsor juga bisa mendapat perhatian dari media lagi,” kata dia melanjutkan.
Kongres ini juga kabarnya akan menjadi penentuan keputusan apakah kompetisi 2021/2022 memberlakukan degradasi atau tidak. Memang muncul wacana penghapusan degradasi karena diklaim banyak klub yang ingin aturan itu berlaku. Tetapi Robert menyebut dia tidak sependapat dan ingin hukuman turun kasta bagi tim papan bawah diberlakukan.
“Jadi ini adalah kesempatan untuk memulai lagi sepakbola Indonesia dan melakukannya dengan cara yang tepat pula. Persipura menyatakan dengan jelas untuk menolak rencana tidak adanya degradasi, dan saya harap di kongres nanti berjalan adil. Tidak ada pengambilan keputusan di balik layar karena dipengaruhi beberapa pihak,” ujarnya.
Sistem kompetisi di Indonesia terdiri dari beberapa kasta dan harus ada persaingan di sana. Klub kasta teratas harus punya rasa takut jatuh ke jurang degradasi supaya selalu menunjukkan permainan terbaik. Demikian pula bagi tim-tim Liga 2 dan 3 punya hasrat untuk promosi dan berada di strata teratas.
“Sepakbola di negara ini seperti piramida, ada sistem seperti (Liga) divisi 1, divisi 2 dan divisi 3. Tentunya semua harus memiliki perasaan saya bisa turun kasta atau perasaan bisa naik, itu ada standarnya dan diatur dalam peraturan FIFA,” ujarnya.
“Saya harap semua harus bisa melihat dari sudut pandang profesional bukan dari pengaruh sudut pandang kepentingan beberapa orang, kami harus memikirkan profesionalisme sepakbola Indonesia dan harus melihat masa depan yang cerah,” lanjutnya.
Kongres juga diharapkan Robert bisa menemukan formula yang paling tepat mengenai format liga nantinya. Memang banyak spekulasi mengenai bagaimana bentuk liga musim ini. Robert ingin liga dimainkan seperti biasa dalam sistem home and away agar tiap kota bisa hidup lagi industri sepakbolanya.
“Dan juga termasuk format liga yang akan diterapkan. Bisa dilihat prosedur kesehatan dan keselamatan berjalan dengan baik, dan melihat itu saya rasa format home and away adalah format yang terbaik. Itu menginspirasi seluruh industri olahraga sepakbola dan menghidupkan banyak uang, sehingga kehidupan orang-orang yang hidup dari sepakbola juga bisa bangkit lagi. Jadi mari kembalikan sepakbola Indonesia ke bentuk yang terbaik,” tukasnya.

menarik sekali pernyataan si meneer ini: “Tidak ada pengambilan keputusan di balik layar karena dipengaruhi beberapa pihak.” nyahoen budaya di urang mah sok kitu……. wkwkwk