Ini Alasan Dejan Banyak Menyimpan David Laly
Wednesday, 24 February 2016 | 16:56
Akhir-akhir ini, dalam gelaran Turnamen Bali Island Cup, pelatih Dejan Antonic tampak banyak menyimpan David Laly di bangku cadangan dari pada menjadikan ia starter. Tercatat, Laly bermain pada babak kedua dan masuk sebagai pemain pengganti di dua pertandingan. Ia turut dimainkan sebagai starter lawan Arema Cronus namun lanjut diganti pada babak kedua.
Kondisi demikian sungguh berbanding terbalik saat Dejan mengasuh Laly selama berada di tim Pelita Bandung Raya (PBR). Saat itu, pemain kelahiran Wamena tersebut selalu menjadi pilihan utama Dejan mengisi starting eleven.
Usut punya usut, nyatanya Laly memang sedang mengalami penurunan performa. Dejan menilai bila sang pemain belum siap dan sedang mengalami proses mendapatkan top performa–termasuk kondisi fisiknya. “Laly dia pemain muda saya rotasi dia karena tidak siap. Dia belum siap, tapi dia pemain yang cukup penting,” beber Dejan.
“Dia baru bisa main sebentar makanya saya mainkan cuman 30 menit. Beda dengan dulu (di PBR) of course dia pemain penting,” tambahnya.
Dejan menuturkan, bila Laly sudah mendapatkan kondisi yang prima, ia pasti akan memberinya kesempatan lebih. Namun, jika ada pemain yang berposisi sama dengan ia dan mampu memperlihatkan penampilan yang baik, maka Dejan tak ragu untuk melengserkan kembali tempat Laly. “Kalau dia sudah fit tidak masalah untuk masuk starting line-up, tapi sekarang harus kerja keras dulu untuk dapat kondisi bagus,” tuturnya.
Dilihat dari perkembangannya hingga pertandingan terakhir melawan Arema, pelatih asal Serbia itu mengamati jika pemain 24 tahun itu tinggal sedikit lagi mendapatkan top perform. Ia akan terus berbicara dengan setiap pemain supaya bisa berkompetisi mendapatkan tempat utama. “Mungkin sebentar lagi dia dapatkan performnya, nanti saya bicara sama pemain saya bikin keputusan,” ulasnya.

Akhir-akhir ini, dalam gelaran Turnamen Bali Island Cup, pelatih Dejan Antonic tampak banyak menyimpan David Laly di bangku cadangan dari pada menjadikan ia starter. Tercatat, Laly bermain pada babak kedua dan masuk sebagai pemain pengganti di dua pertandingan. Ia turut dimainkan sebagai starter lawan Arema Cronus namun lanjut diganti pada babak kedua.
Kondisi demikian sungguh berbanding terbalik saat Dejan mengasuh Laly selama berada di tim Pelita Bandung Raya (PBR). Saat itu, pemain kelahiran Wamena tersebut selalu menjadi pilihan utama Dejan mengisi starting eleven.
Usut punya usut, nyatanya Laly memang sedang mengalami penurunan performa. Dejan menilai bila sang pemain belum siap dan sedang mengalami proses mendapatkan top performa–termasuk kondisi fisiknya. “Laly dia pemain muda saya rotasi dia karena tidak siap. Dia belum siap, tapi dia pemain yang cukup penting,” beber Dejan.
“Dia baru bisa main sebentar makanya saya mainkan cuman 30 menit. Beda dengan dulu (di PBR) of course dia pemain penting,” tambahnya.
Dejan menuturkan, bila Laly sudah mendapatkan kondisi yang prima, ia pasti akan memberinya kesempatan lebih. Namun, jika ada pemain yang berposisi sama dengan ia dan mampu memperlihatkan penampilan yang baik, maka Dejan tak ragu untuk melengserkan kembali tempat Laly. “Kalau dia sudah fit tidak masalah untuk masuk starting line-up, tapi sekarang harus kerja keras dulu untuk dapat kondisi bagus,” tuturnya.
Dilihat dari perkembangannya hingga pertandingan terakhir melawan Arema, pelatih asal Serbia itu mengamati jika pemain 24 tahun itu tinggal sedikit lagi mendapatkan top perform. Ia akan terus berbicara dengan setiap pemain supaya bisa berkompetisi mendapatkan tempat utama. “Mungkin sebentar lagi dia dapatkan performnya, nanti saya bicara sama pemain saya bikin keputusan,” ulasnya.

Yang penting mah david na tidak lali menjadi pencetak gol terbanyak.pan kitu ..ya. Heeeuhh,..